Mantan Petenis Indonesia Sesalkan Hasil Tenis di SEAG

Reporter

Rabu, 24 Juni 2015 22:02 WIB

Petenis Indonesia Aditya Hari Sasongko melakukan servis ke arah lawannya petenis Filipina Ruben Gonzales dalam pertandingan babak semifinal Tenis Beregu Putra SEA Games ke-28 di Singapura, 8 Juni 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan petenis nasional Angelique "Angie" Widjaja menilai hasil tenis tim Indonesia pada SEA Games 2015 menyedihkan karena tidak mampu menyumbangkan medali emas pada kejuaraan dua tahunan itu.

"Saya sebenarnya tidak seberapa mengikuti perkembangannya. Tapi jika dilihat dari hasil SEA Games lalu, hasilnya lumayan menyedihkan," kata Angie di sela penandatangan kerjasama dengan PT Impack Persada di Jakarta, Selasa.

Pada SEA Games 2015 di Singapura, 5-16 Juni, kontingen tenis Indonesia hanya mampu mengemas dua perak dan empat perunggu. Padahal, target yang ditetapkan oleh Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) adalah satu emas.

Satu emas yang ditargetkan seharusnya dari nomor tunggal putra. Hanya saja Christopher Rungkat yang diandalkan gagal melaju ke final. Justru David Santoso yang sukses ke puncak meski akhirnya harus menyerah dari tangan petenis Thailand.

Untuk sektor putri justru tidak bisa bangkit. Lavinia Tananta maupun Ayu Fani Damayanti belum mampu bersaing untuk mencapai puncak. Bahkan, andalan Indonesia itu harus menyerah sebelum memenuhi target.

"Selepas saya di tahun 2001 memang belum bisa maksimal. Ayu seharusnya bisa. Tapi hasilnya sudah mentok. Makanya yang dibutuhkan saat adalah gairah untuk bermain tenis," katanya menambahkan.

Angie menegaskan, untuk level SEA Games seharusnya Indonesia mampu bersaing. Apalagi sebelumnya mampu mendominasi tenis dikawasan Asia Tenggara. Negara tetangga bahkan mengaku kesulitan untuk membendung Indonesia.

Namun, kata dia, saat ini justru Indonesia jauh tertinggal dari negara-negara tetangga. Hal ini terjadi karena perkembangn tenis di negara lain jauh lebih bagus dan akhirnya mampu mendominasi seperti halnya Thailand.

"Dulu banyak negara menghindar dari Indonesia, tapi sekarang malah dicari. Makanya kita harus secepatnya bangkit agar kembali disegani," kata juara Wimbeldon Junior itu.

Dengan kondisi tenis Indonesia yang belum mampu bangkit pihaknya berharap semua pihak bahu membahu untuk memberikan dukungan agar tenis kembali bisa bersaing dilevel internasional termasuk dengan negara-negara dikawasan Asia Tenggara.

ANTARA

Berita terkait

Laris Manis Main Tenis

18 Juni 2023

Laris Manis Main Tenis

Tenis belakangan menjadi primadona. Di kalangan artis, olahraga ini kian semarak dengan hadirnya turnamen amatir Tiba-tiba Tenis, November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Gwen Emily Kurniawan, Cucu Legenda Bulu Tangkis Rudy Hartono Juara Tenis

13 Desember 2021

Gwen Emily Kurniawan, Cucu Legenda Bulu Tangkis Rudy Hartono Juara Tenis

Gwen Emily Kurniawan, cucu legenda bulu tangkis Rudy Hartono, mulai mengenal tenis sejak usia 4 tahun.

Baca Selengkapnya

Rafael Nadal Absen di Miami Open, Fokus Persiapan untuk Turnamen Tanah Liat

17 Maret 2021

Rafael Nadal Absen di Miami Open, Fokus Persiapan untuk Turnamen Tanah Liat

Saat ini Rafael Nadal tengah menjalani pemulihan dari cedera punggung yang dideritanya beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya

Christopher Rungkat Juara Tunggal Putra Kompetisi Internal Pelti

14 Juli 2020

Christopher Rungkat Juara Tunggal Putra Kompetisi Internal Pelti

Christopher Rungkat mengalahkan Rifqi Fitriadi dua set langsung dengan skor 7-5, 6-4 dalam kompetisi internal PP Pelti, Selasa, 14 Juli 2020.

Baca Selengkapnya

Menang di Tenis US Open, Naomi Osaka Kian Percaya Diri

4 Januari 2019

Menang di Tenis US Open, Naomi Osaka Kian Percaya Diri

Bintang tenis lapangan Jepang, Naomi Osaka, merasa kepercayaan dirinya meningkat setelah memenangkan kejuaraan US Open pada September 2018 lalu.

Baca Selengkapnya

Tenis: Jelang Munas PB Pelti, 2 Nama Muncul Jadi Calon Ketua Umum

21 November 2017

Tenis: Jelang Munas PB Pelti, 2 Nama Muncul Jadi Calon Ketua Umum

Dua nama calon ketua umum PB Pelti muncul menjelang Munas induk organisasi tenis lapangan Indonesia itu di Banjarmasin, Kalsel, 24-26 November 2017.

Baca Selengkapnya

Tamarine Tanusagarn: Tenis Asia Tenggara Bisa Kembali Mendunia

15 September 2017

Tamarine Tanusagarn: Tenis Asia Tenggara Bisa Kembali Mendunia

Mantan petenis Thailand, Tamarine Tanusagarn, yakin dunia tenis di Asia Tenggara akan segera berkembang.

Baca Selengkapnya

Tenis: Saat Yayuk Basuki Kembali Bertemu Tamarine Tanusagarn  

15 September 2017

Tenis: Saat Yayuk Basuki Kembali Bertemu Tamarine Tanusagarn  

Dua mantan petenis terbaik Asia Tenggara, Yayuk Basuki dari Indonesia dan Tamarine Tanusagarn dari Thailand, kembali bertemu di lapangan tenis.

Baca Selengkapnya

AS Terbuka: Dapat Cek Rp 49 M, Ini Reaksi Stephens

10 September 2017

AS Terbuka: Dapat Cek Rp 49 M, Ini Reaksi Stephens

Sebagai juara AS Terbuka 2017, Sloane Stephens berhak atas hadiah sebesar Rp 49 miliar, jumlah yang hampir menyamai penghasilannya selama 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Stephens Juarai AS Terbuka, Kalahkan Keys 6-3, 6-0

10 September 2017

Stephens Juarai AS Terbuka, Kalahkan Keys 6-3, 6-0

Sloane Stephens menjuarai tunggal putri Turnamen Grand Slam AS Terbuka 2017, setelah mengalahkan Madison Keys 6-3 dan 6-0 pada Minggu 10 September.

Baca Selengkapnya