Lee Chong Wei, pebulutangkis asal Mayasia mengembalikan bola ke pemain asal Indonesia, Tommy Sugiarto saat berlaga di Final Tunggal Putra Turnamen Badminton Malaysia Open Super Series 2014 di Kuala Lumpur, (19/1). REUTERS/Samsul Said
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Mantan pebulutangkis nomor satu dunia dari Malaysia, Lee Chong Wei, mengungkapkan, hadiah yang dia terima sebagai juara turnamen Grand Prix Kanada Terbuka sebesar US$ 3.750 atau Rp 49 juta lebih tidak cukup untuk membayar tiket pesawatnya dari Malaysia ke Kanada. Meski demikian, Chong Wei menyatakan, bagi dia, yang terpenting saat ini bukan uangnya, melainkan poin agar ia dapat menempati peringkat pertama dunia kembali.
“Saya mendapat hadiah sejumlah itu sebagai juara. Jumlah ini tidak cukup untuk membayar tiket pesawat terbang saya, tapi ini bukan soal uangnya. Rasanya fantastis dapat menjadi juara lagi,” kata Chong Wei, 32 tahun, kepada wartawan di Kuala Lumpur, Selasa, 29 Juni 2015.
Kanada Terbuka merupakan turnamen kedua Chong Wei setelah menjalani skors selama delapan bulan. “Sebelum kena skors, saya menjadi pemain nomor satu dunia beberapa tahun. Tidak masalah kalau kemudian saya kehilangan posisi itu. Saya juara di AS dan Kanada, tidak ada masalah berapa peringkat saya di dunia sekarang dan perubahan mental saya.”
Chong Wei diskors selama delapan bulan karena positif doping pada Kejuaraan Dunia di Denmark, Agustus tahun lalu. Setelah terkena skorsing, ia baru tampil kembali pada Asian Games dan SEA Games untuk nomor beregu. Ia baru tampil pada nomor perorangan pada turnamen AS dan Kanada Terbuka. Peringkatnya sempat anjlok dari posisi pertama ke urutan ke-180 dunia. Kini peringkatnya naik ke urutan ke-99 dunia dan akan naik lagi setelah menjadi juara di Kanada.
Chong Wei berharap peringkatnya terus membaik sehingga dapat tampil pada Kejuaraan Dunia di Jakarta, 10-16 Juni mendatang. Peringkatnya diperkirakan naik ke posisi ke-60 dunia pekan ini. Ia berencana tampil pada turnamen level ketiga di dunia, Grand Prix Gold Taiwan Terbuka, pada 14-19 Juli mendatang. Turnamen ini diikuti pemain nomor satu dunia, Chen Long dari Cina, dan rivalnya yang merupakan juara dua kali Olimpiade--juga dari Cina--Lin Dan.
"Saya akan tampil pada Taiwan Terbuka walaupun mungkin istri saya melahirkan anak kedua kami nanti. Ia sudah merestui saya untuk pergi,” kata Chong Wei. “Saya butuh tampil di Taiwan agar peringkat saya semakin bagus. Hal ini akan membantu saya lolos pada dua turnamen Superseries tahun ini (Denmark Terbuka dan Prancis Terbuka pada September mendatang).”