Bisnis Hitam Olahraga: Doping Diyakini Tak Semua Terungkap  

Reporter

Selasa, 4 Agustus 2015 16:59 WIB

Seorang ilmuan membaca hasil tes doping, dengan menggunakan kromatografi cair. Spektrometri massa digunakan untuk semua jenis sampel urin, teknologi canggih memungkinkan proses rumit ini, dilakukan dengan lebih cepat. Chatenay, Perancis, 25 Februari 2015. Frederic T Stevens / Getty Images

TEMPO.CO, London - Tidak semua kasus doping dalam olahraga dibuka dan hal ini diyakini dilakukan berkaitan dengan alasan bisnis (hitam). Hal ini dikataan Victor Conte, orang yang paling disorot dalam skandal doping besar di Amerika Serikat pada 2000-an. "Saya yakin ini (tes positif) disembunyikan di Amerika Serikat, Rusia, seperti Jerman Timur. Dan untuk apa semua ini? Uang,” kata Conte. "Ini soal uang, ini soal korupsi."

Conte meyakini perang melawan doping dilakukan tidak serius. "Saya yakin keinginan untuk menangkap para atlet curang ini sangat payah. Mereka tutup mata karena hal itu jelek untuk bisnis,” kata Conte. “Menurut saya (Rusia) ini (mempraktikkan) seperti Jerman Timur pada 70-an. Doping yang didukung negara. Saya yakin mungkin 80 persen atlet alite atltetik, dan yang lebih tinggi lagi, pakai (zat terlarang).”

Conte mantan pemain bass yang pindah haluan membuka laboratoriun. Ia memanfaatkan pengetahuannya soal gizi yang didapat secara otodidak. Pengetahuan ini dia gunakan untuk mendapat akses ke sejumlah atlet kenamaan, termasuk pelari cepat putri AS, Marion Jones, dan pemain bisbol Barry Bonds dan Jason Giambi. Conte menyuplai mereka dengan zat terlarang pemacu prestasi yang dihasilkan oleh laboratoriumnya.

Sponsor dan para pemegang hak siar televisi bertambah prihatin terkait merek produk mereka dengan adanya skandal besar baru yang telah menghantam kejuaraan dan organisasi semisal badan sepak bola dunia, FIFA. Badan sepak bola dunia ini dilanda krisis menyusul penyelidikan terkait korupsi dan pencucian uang. Banyak atlet atletik yang mendapat bonus karena memenangi medali emas dengan agen, pelatih, federasi semua kecipratan uang karenanya.

Usain Bolt, manusia tercepat di dunia dari Jamaika, menurut Forbes.com penempati urutan ke-45 atlet peraih uang terbanyak pada 2014. Ia mendapat US$ 23,2 juta atau Rp 313,5 miliar setahun. Dari jumlah itu, US$ 23 juta atau Rp 310,8 miliar di antaranya dari sponsor.

Kepada Reuters, Conte menyatakan pada 2012 curang telah dijadikan senjata di olahraga walaupun dalam tes (doping) tidak terbukti. Lebih dari separuh pelari yang lolos semifinal Olimpiade 2012 di London dia nyatakan mengonsumsi zat-zat terlarang (drug). Mereka juga mengonsumsi pada kejuaraan-kejuaraan menjelang Olimpiade London.

Sementara itu, Robin Parisotto dan ilmuwan lain, Michael Ashendon, menyimpulkan dalam laporan Sunday Times bahwa lebih dari 800 atlet tercatat sekali atau lebih (hasil tes sampel darah mereka) “abnormal”. Data itu diberikan setelah buruknya ribuan hasil tes darah dari 2001 hingga 2012.

Jumlah hasil tes abnormal di Rusia mencapai 415, dikuti kemudian oleh Ukraina, Maroko, Spanyol, Kenya, Turki, dan negara-negara lainnya. Kenya, yang kuat dalam lari jarak menengah dan jauh, setidaknya memiliki 18 medali yang diraih atletnya dengan hasil tes mencurigakan, demikian dinyatakan Sunday Times.

REUTERS | AGUS BAHARUDIN

Berita terkait

GOR Tempat Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo Bertemu Eksklusif untuk Kalangan Tertentu

6 Oktober 2023

GOR Tempat Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo Bertemu Eksklusif untuk Kalangan Tertentu

Lapangan bulu tangkis tempat pertemuan Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo biasa dipakai pengusaha dan atlet

Baca Selengkapnya

Penjaga GOR Benarkan Pertemuan Syahrul Yasin Limpo-Firli Bahuri: Tanpa Main Bulu Tangkis

6 Oktober 2023

Penjaga GOR Benarkan Pertemuan Syahrul Yasin Limpo-Firli Bahuri: Tanpa Main Bulu Tangkis

Penjaga GOR Tangki, Jakarta Barat, membenarkan adanya pertemuan antara Ketua KPK Firli Bahuri dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Gagal Bangun 14 Gelanggang Remaja, PSI: Anggaran Rp 432 Miliar

21 Oktober 2022

Anies Baswedan Gagal Bangun 14 Gelanggang Remaja, PSI: Anggaran Rp 432 Miliar

Rehabilitasi 14 gelanggang remaja gagal terealisasi pada tahun 2022 sampai masa jabatan Gubernur Anies Baswedan berakhir pada 16 Oktober 2022 lalu.

Baca Selengkapnya

Festival Olahraga Rakyat Kembali Digelar setelah 2 Tahun Vakum

8 Juni 2022

Festival Olahraga Rakyat Kembali Digelar setelah 2 Tahun Vakum

Pemerintah Kota Jakarta Pusat kembali menggelar Festival Olahraga Rakyat setelah vakum dua tahun.

Baca Selengkapnya

Dampak Lelang Akhir Tahun, DPRD: Banyak Proyek Mangkrak di Kabupaten Bogor

27 Desember 2021

Dampak Lelang Akhir Tahun, DPRD: Banyak Proyek Mangkrak di Kabupaten Bogor

Pada saat ini ada beberapa proyek Pemkab Bogor yang mangkrak, seperti pembangunan Gelanggang Olahraga Masyarakat di Cisarua dan Gunung Putri.

Baca Selengkapnya

GOR Akan Dibangun di Tiap Kecamatan Kota Bogor Tahun Depan

17 Juli 2021

GOR Akan Dibangun di Tiap Kecamatan Kota Bogor Tahun Depan

Usul pembangunan GOR disampaikan untuk dicantumkan pada APBD Kota Bogor tahun 2021.

Baca Selengkapnya

Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

3 Agustus 2020

Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan pihak berwenang Swiss tidak mempunyai alasan untuk meluncurkan penyelidikan kriminal atas Gianni Infantino.

Baca Selengkapnya

Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

26 Mei 2020

Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

Badan sepak bola dunia (FIFA) menskors presiden federasi sepak bola Haiti Yves Jean-Bart terkait kasus pelecehan seks.

Baca Selengkapnya

Saat GOR Jakarta Jadi Penampungan PMKS di Masa Corona

28 April 2020

Saat GOR Jakarta Jadi Penampungan PMKS di Masa Corona

Pemprov DKI menyiapkan gelanggang olahraga untuk menampung PMKS selama Ramadan dan masa wabah Corona.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Kembali Tujuh GOR Setelah Direvitalisasi

15 Februari 2019

Anies Baswedan Buka Kembali Tujuh GOR Setelah Direvitalisasi

Anies Baswedan berharap dengan fasilitas yang dimiliki saat ini, GOR tak akan menjadi tempat yang membosankan untuk dikunjungi masyarakat.

Baca Selengkapnya