TEMPO.CO, Yogyakarta - Sekitar 2.500 pelari akan meramaikan lomba lari dari candi ke candi, Minggu pagi, 29 November 2015. Lomba dimulai dari pelataran Candi Brahma Prambanan melalui Candi Bubrah, Candi Sewu, Candi Lumbung, dan Candi Plaosan. Dalam lomba ini, jarak tempuh dibagi menjadi 5 kilometer dan 10 kilometer.
Selain lari, kegiatan ini akan diisi pentas musik dan kuliner. "Festival musik akan diramaikan grup musik Shaggy Dog," kata Tito Prabowo, Race Director Tempo Impresario, Jumat, 27 November 2015.
Tito mengatakan, lomba lari yang diadakan kali ini berbeda dengan lomba lari lainnya. Dalam lomba ini lebih menonjolkan unsur budaya Indonesia.
Lomba lari ini diperuntukkan bagi peserta berumur 15 tahun ke atas. Acara ini didukung penuh oleh Tempo Impresario, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata, Taman Wisata Candi (TWC), Pengurus Besar PASI, kepolisian, TNI Klaten dan Sleman, komunitas lari Jakarta JeBrads, serta komunitas lari Playon Yogyakarta.
Lomba lari 5 dan 10 kilometer ini, kata Tito, untuk mengangkat kekayaan Indonesia yang telah dikenal dunia. Teh Javana sebagai penyelenggara acara utama ini konsisten mengkampanyekan "Mana Indonesiamu", yaitu dengan mengajak masyarakat bangga atas potensi dan budaya Indonesia.
Peserta lomba lari dengan tajuk "Teh Javana Candi ke Candi 10K" dipungut biaya pendaftaran Rp 50 ribu untuk peserta yang berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta untuk lari 5 kilometer. Sedangkan peserta dari luar daerah dikenakan biaya Rp 75 ribu. Adapun untuk lari 10 kilometer dikenakan biaya pendaftaran Rp 75 ribu bagi peserta yang berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta, serta Rp 100 ribu bagi yang berasal dari luar daerah itu.
Aristo Kristandyo, Group of Marketing Beverages Wings Food, menyatakan, lomba lari ini memang sangat menarik. Sebab, candi-candi ini menunjukkan keindonesiaan. Lomba lari dari candi ke candi ini juga untuk menunjukkan bahwa masyarakat bangga dengan budaya Indobesia. "Ini juga untuk kampanye melestarikan budaya Indonesia," katanya.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Parisata Sleman, Sri Endah Widyastuti, menyatakan, adanya lomba lari dari candi ke candi ini sangat menunjang pariwisata. Selain itu, acara ini dapat mengenalkan candi-candi yang ada kepada masyarakat. "Kami sangat senang dengan adanya acara seperti ini. Pelestarian candi-candi dan cagar budaya juga dibahas dalam rancangan peraturan daerah," ujarnya.
MuhSyaifullah