Trump Berseteru dengan Atlet, Berawal dari Protes Soal Rasialisme

Reporter

Ariandono

Editor

Ariandono

Selasa, 26 September 2017 13:07 WIB

Donald Trump. REUTERS/Carlo Allegri

TEMPO.CO, Jakarta - Cuitan yang dikeluarkan Donald Trump soal pemecatan terhadap atlet NFL yang tidak berdiri untuk menghormat bendera Amerika Serikat, sebenarnya berawal dari kasus lama. Adalah sikap Colin Kaepernick, mantan quarterback tim San Francisco 49ers yang menjadi sasaran cuitan Trump.

Pada tahun 2016 Kaepernick sengaja tidak berdiri saat lagu kebangsaan The Star Spangled Banner dikumandangkan. Dia beralasan tindakannya itu sebagai protes atas kasus-kasus rasial yang masih terjadi di Amerika Serikat.

Ibu kandung Kaepernick adalah perempuan kulit putih asal Irlandia bernama Heidi Russo, sedangkan ayahnya warga Amerika Serikat berkulit hitam yang tak diketahui jelas namanya. Namun ayahnya meninggalkan sang ibu saat Kaepernick masih dalam kandungan. Setelah lahir, Kaepernick lantas diadopsi pasangan kulit putih, Rick dan Teresa Kaepernick.

“Saya tidak akan berdiri untuk menghormati bendera sebuah negara yang masih melakukan penindasan terhadap warga kulit hitam dan kulit berwarna lainnya. Bagi saya, kasus rasialis ini lebih besar dari sekadar American Football. Inilah sikap pribadi saya terhadap kondisi di negeri ini,” kata Kaepernick.

Baca: Sembarangan Keluarkan Cuitan, Donald Trump Diprotes Atlet NFL

Protes Kaepernick tersebut lantas diikuti beberapa pemain NFL lain, seperti Brandon Marshall dari Denver Broncos, Marcus Pieters dari Kansas City Chiefs, Michael Thomas dari Miami Dolphins, dan banyak lagi.

Trump menanggapi situasi tersebut melalui cuitan di twitternya dengan maksud meredam protes. Namun justru yang terjadi, pengikut Kaepernick malah semakin banyak. Dan bentuk protes terhadap kondisi rasialisme di Amerika Serikat semakin melebar di kalangan olahragawan profesional, setelah Trump mengeluarkan cuitannya.

“Saya tidak akan pernah memaafkan tindakan seorang Presiden yang menekan rakyatnya. Saya tidak setuju dengan pemaksaan untuk berdiri dan bersikap hormat, saat seseorang berpikir bahwa itu tindakan yang tidak berguna. Banyak warga yang terpinggirkan tanpa mampu bersuara, dan say menunjukkan sikap dukungan untuk mereka,” kata Julius Thomas dari Miami Dolphins.

Hingga Selasa 26 September 2017, perang cuitan tentang masalah ini masih ramai di twitter dan Donald Trump bersikukuh bahwa sikap berdiri saat lagu kebangsaan dikumandangkan adalah wajib. Trump tahu tidak semua atlet top NFL menentang sikapnya. Salah satu yang mendukung Trump adalah bintang NFL asal tim New England Patriots, Tom Brady.

NEW YORK TIMES | TELEGRAPH | DON

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

13 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

19 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

24 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

30 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

33 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

35 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

36 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

36 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya