Ilustrasi suporter sepak bola. TEMPO/Hariandi Hafid
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Edy Rahmayadi berjanji akan mengusut tuntas kasus kematian suporter Persita Tangerang, Banu Rusman. Banu tewas dalam bentrokan antarsuporter dalam pertandingan Liga 2 antara Persita dan PSMS Medan.
"Saya akan mengusut tuntas persoalan kericuhan saat pertandingan PSMS-Persita, yang bersalah dihukum. Saya tegaskan, yang bersalah pasti dihukum," ujar Edy dalam Twitter pribadinya, @rahmayadiedy, Jumat, 13 September 2017.
Edy juga mengucapkan belasungkawanya atas kematian Banu. Ia menyesalkan adanya kematian suporter lagi di sepak bola Indonesia. Terlebih kematian disebabkan oleh kerusuhan antarsuporter.
Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga juga telah meminta PSSI serius mengusut kematian Banu. Mereka juga meminta PSSI meningkatkan kualitas wasit nasional, yang kerap menjadi pemicu awal ketidakpuasan pemain dan suporter.
"Publik dan suporter menuntut adanya wasit yang berkomitmen tinggi dalam setiap pertandingan," ujar Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto dalam keterangan tertulisnya.
Kematian suporter ini bukan kali pertama terjadi. Pada tahun ini, tercatat kematian Ricko Andrean Maulana, suporter Persib Bandung. Ia tewas karena dikeroyok saat laga Persib lawan Persija Jakarta pada Juli 2017.
Pada awal September 2017, nama Catur Yuliantono menambah panjang daftar korban suporter yang meninggal. Saat tim nasional Indonesia menghadapi Fiji di partai persahabatan, Catur terkena kembang api suar yang menyasar ke arahnya. Polisi telah menangkap suporter lain yang menembakkan kembang api itu.