TEMPO.CO, Jakarta - Juara tinju dunia kelas berat WBC asal Amerika Serikat, Deontay Wilder, akan menghadapi pertarungan tangguh di Barclay Center Brooklyn, New York, pada Sabtu malam 3 Maret 2018. Dia bakal ditantang petinju Kuba, Luis Ortiz.
Pertarungan lusa diprediksi bakal menjadi laga terberat sepanjang karier Wilder. Petinju berusia 32 tahun dengan rekor tak terkalahkan, 39-0-0 (38 KO) itu berkomentar soal pertarungannya nanti, beserta Ortiz sang lawan.
"Saya tidak menyimpan kekhawatiran apapun terhadap Ortiz, meskipun dia disebut-sebut lawan terkuat. Menurut saya, Ortiz tidaklah terlalu kuat. Saya tahu dia punya skill bagus, seperti kebanyakan petinju Kuba. Namun skill saja tidak cukup untuk bersaing di profesional. Tugas Ortiz untuk membuktikan bahwa ucapan saya ini salah," kata Wilder, peraih perunggu Olimpiade Beijing 2008 yang membuatnya dijuluki The Bronze Bomber.
Penantang kelas berat asal Kuba, Luis Ortiz. (showtime)
Di sudut lain, Ortiz yang menapaki laga kejuaraan dunia pertamanya berusaha percaya diri. Dua sadar kesempatannya hanya akan datang sekali, dan dia bertekad memanfaatkan sekecil apapun peluang untuk meraih kemenangan.
"Efisiensi adalah hal terpenting yang saya latih selama persiapan menuju pertarungan. Jika saya mampu menerapkannya dengan baik maka saya akan turun dari ring sebagai pemenang dan juara baru kelas berat," ujar Ortiz, petinju veteran yang sudah berusia 38 tahun dengan rekor yang juga belum tercoreng, 28-0-0 (24 KO).
Laga tinju dunia antara Deontay Wilder vs Luis Ortiz seharusnya sudah dugelar pada November 2017, namun batal karena petinju KUba berjulukan King Kong itu terbelit doping. Menurut rencana akan ditayangkan langsung di Indonesia melalui layar TVOne pada Minggu pagi 4 Maret 2018.