Pembalap tim Suzuki Ecstar MotoGP 2017 Andrea Iannone (kanan) dan Alex Rins melambaikan tangan dalam peluncuran motor baru Suzuki GSX-R150 dan GSX-S150 d Jakarta, 18 Februari 2017. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
TEMPO.CO, Jakarta - Pergelaran MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo pada Minggu 8 Maret 2018, akan menjadi ajang pencarian jati diri bagi tim Suzuki. Tim pabrikan asal Jepang yang menjalani musim keempat sejak kembali ke MotoGP tahun 2015, berusaha mencapai papan atas.
"Dalam seri pertama di Qatar kami mendapatkan hasil yang positif. Itu menunjukkan tahun ini kami sudah lebih kompetitif. Menarik untuk mengamati perkembangan performa kami di Argentina nanti dan seri-seri balap selanjutnya," kata Davide Brivio, manajer tim Suzuki.
Dalam balap GP Qatar di Sirkuit Losail pada 18 Maret lalu, Andrea Iannone membawa Suzuki finis di urutan ke-9. Sayang tandemnya, Alex Rins, gagal finis setelah mengalami kecelakaan menjelang lap 13.
"Saya masih optimistis dengan performa Alex dan Andrea. Mereka sebenarnya mampu bersaing di papan atas, tinggal mempertahankan konsistensi penampilan saja di setiap seri balap. Kami punya optimisme dan lebih percaya diri untuk mencapai hasil bagus di Argentina," kata Brivio lagi.
Setelah absen dari ajang MotoGP di tahun 2011, Suzuki kembali tahun 2015. Namun memang prestasi tim ini belum stabil.
Tahun 2016 adalah saat paling cemerlang bagi Suzuki sejak comeback ke MotoGP. Saat itu Maverick Vinales berhasil membawa Suzuki menjuarai GP Inggris dan tiga kali finis posisi ke-3 di Prancis, Jepang, dan Australia.
Setelah Vinales pindah ke Yamaha, Suzuki mengandalkan pada duet Iannone dan Rins sejak MotoGP 2017. Sayang keduanya belum mampu menyamai pencapaian Vinales. Bagaimana di Argentina nanti?