TEMPO Interaktif, Jakarta:Publik Swedia dan Milan sedang berduka. Salah satu mantan pemain legendaris Swedia dan AC Milan era 1950-an serta pelatih Milan selama 6 tahun itu, meninggal dunia Senin malam waktu setempat.Liedholm lahir di Valdemarsvik, Swedia, pada 8 Oktober 1922. Dia mengawali karir bermain dalam 7 seri liga nasional Swedia. Setelahnya, ia hijrah ke Milan dan memperkuat tim tersebut hingga 12 musim kompetisi sampai tahun 1961. Nama Liedholm meroket sejak bersama Milan dengan memproduksi 81 gol dalam 359 kali bermain. Dengan kaos Rossoneri-nya, pemain tengah itu sukses membawa Milan meraih empat skudetto dan dua kali juara Copa Latin.Sedang bagi negaranya Swedia, Liedholm adalah pahlawan sepakbola. Bersama Liedholm, timnas Swedia menggondol emas dalam olimpiade 1948. Liedholm juga sukses mengkapteni Swedia hingga mencapai final pada Piala Dunia 1958, meski Swedia hanya membawa pulang medali perak karena dihadang Brazil.'The Baron', julukan Liedholm kemudian beralih menjadi pelatih di klub naungannya, AC Milan setelah gantung sepatu. Sinar Liedholm belum redup dari sepakbola. Berkat hasil tangan dinginnya, timnya kembali merebut mahkota liga seri A pada 1979, dan demikian juga saat ia mengasuh AS Roma pada 1983. Selain gelar Skudetto untuk AS Roma, Liedholm juga berhasil membawa Roma ke final Piala Eropa 1984."Orang besar dalam sejarah Milan telah meninggalkan kita: seorang juara sejati dan sahabat. Saya ingat penampilannya yang tanpa sedikitpun kesalahan. Terima kasih Nils untuk semua jasamu untuk kita," kata Presiden AC Milan, Silvio Berlusconi."Bagi saya dia adalah guru besar, dan hingga kini saya belum temukan seseorang yang begitu mempengaruhi karir sepakbolaku," tutur pelatih Milan, Carlo Ancelotti.Pemakaman sang bintang rencananya akan dilakukan pada kamis (8/11) di kota Curraco, Italia. Tetapi serangkaian penghormatan terakhir akan dilakukan oleh skuad merah-hitam itu dalam pertandingan lanjutan Liga Champion melawan Shakhtar di Donetsk, Selasa (7/11). "Pemain akan memakai seragam putih dengan gelang hitam di lengan sebagai tanda penghormatan pada Liedholm," kata wakil presiden Milan Adriano Galliani. Selain itu, sebelum pertandingan dimulai Adriano akan meminta hadirin untuk mengheningkan cipta selama satu menit.(acmilan.com/AP/BBC/Rafly Wibowo)
Berita terkait
Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Malam Ini, Pemain Irak Sebut Timnas Indonesia U-23 Sangat Kuat
3 menit lalu
Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Malam Ini, Pemain Irak Sebut Timnas Indonesia U-23 Sangat Kuat
Pemain timnas Irak U-23 Muntadher Mohammed memuji timnas Indonesia U-23 menjelang laga perebutan tempat ketiga di Piala Asia U-23 2024.