Voli Gagal Medali, Samsul Jais Optimistis Bisa Emas SEA Games
Reporter
Sapri Maulana (Kontributor)
Editor
Nurdin Saleh
Rabu, 29 Agustus 2018 05:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih tim nasional bola voli putra Indonesia, Samsul Jais, tetap optimistis soal masa depan olahraga itu meski langkah timnya terhenti di babak perempat final Asian Games 2018. Indonesia terhenti setelah kalah 3-0 (25-22, 25-18 dan 25-18) dari Korea Selatan (Korsel) di Tennis Indoor Senayan, jakarta , Selasa, 28 Agustus 2018.
"Kalau saya, berpikir ini adalah usia emas anak-anak. Dulu dari 2009 kita tak bisa kalahkan Thailand, tahun ini sudah kita kalahkan 3 kali. Minimal nanti kita bisa dapat medali emas SEA Games," kata Samsul Jais usai pertandingan.
Nantinya, Samsul berharap agar timnas Indonesia bisa lebih banyak mengikuti kompetisi internasional untuk meningkatkan kualitas. Hasil Asian Games 2018 dipandang positif oleh Samsul, karena bisa mengetahui perkembangan kekuatan negara di Asia. "Di Asia, jangankan target perunggu. Lihat Qatar, India dan Jepang, ternyata bola voli negara lain jauh lebih maju," kata Samsul.
Saat kalah dengan Korsel, Samsul menilai service dan pertahanan lawan sangat baik. Hal itu juga dibenarkan oleh kapten timnas voli putra, Aji Maulana yang menilai Korsel memang bermain lebih baik saat melawan Indonesia.
"Di pertahanan kita sangat kurang, blok kita kurang, kita lebih dulu tertekan dari Korea dan permainan kita kurang lepas," kata Aji usai laga.
Sebelumnya, timnas voli putra kalah melawan Arab Saudi dan berhasil mengalahkan Kirgistan di babak penyisihan. Lalu menang lawan Thailand di babak perdelapan final Asian Games dengan skor 3-2. Aji menilai, tampilan timnya sangat berbeda antara laga melawan Thailand dibandingkan dengan lawan Korsel.
"Sangat beda sekali, Korea (Selatan) itu tim terkuat di Asia. Jadi sangat ditakuti oleh lawan-lawan. Pertahan dan service mereka sangat bagus," kata Aji.
SAPRI MAULANA