PRSI Ingin Rekor Renang Nasional Pecah di Indonesia Open 2018
Reporter
Aditya Budiman
Editor
Hari Prasetyo
Kamis, 29 November 2018 15:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2018 kembali digelar. Kali ini kejuaraan tersebut naik tingkay menjadi bertaraf internasional karena resmi masuk dalam agenda Federasi Renang Internasional atau Fédération Internationale de Natation (FINA).
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (Kabid Binpres PRSI), Wisnu Wardhana mengatakan, kejuaraan Indonesia Open merupakan ajang bagi atlet nasional untuk bersaing di kelas yang lebih tinggi. Dengan demikian diharapkan pengalaman perenang bisa semakin bertambah. "IOAC ini jadi saringan bagi atlet junior untuk mengisi perenang elit," kata dia di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis, 29 November 2018.
Wisnu menjelaskan Indonesia Open menggunakan format lomba bertaraf internasional. Para peserta akan mengikuti dua sesi, yakni sesi pagi untuk kualifikasi dan sesi sore untuk final. Dengan format itu, perenang di kelompok umur yang mempunyai catatan waktu terbaik saat lomba pagi terbuka peluang bersaing dengan perenang senior. "Ini akan menambah mental bertanding perenang junior," ucapnya.
IOAC melombakan empat cabang olahraga akuatik, yakni renang (digelar 1-5 Desember), polo air (1-6 Desember). Lalu Renang artistik (7-9 Desember) dan loncat indah (6-9 Desember). Selain atlet nasional dan klub, Indonesia Open juga diramaikan peserta dari Malaysia, Syiria, dan Singapura. Sementara Filipina dan Srilanka, panitia masih menunggu konfirmasi.
Dengan masuknya IOAC ke dalam agenda FINA, lanjut Wisnu, maka poin yang didapat atlet akan diakui oleh FINA. Tahun lalu perenang muda Azzahra Permatahani sukses mematahkan rekor nasional di nomor 200 meter gaya ganti perorangan dengan catatan waktu 2 menit 17,42 detik. Ia memecahkan rekor yang dipegang Ressa Kanya Dewi dengan catatan waktu 2 menit 17,46 detik.
Wisnu menyatakan catatan waktu terbaik itu membawa Azzahra tampil di final Olimpiade Junior 2018 di Argentina. Sayang, ia belum bisa membawa pulang medali bagi kontingen Indonesia. "Saya berharap ada dua sampai tiga rekor nasional pecah lagi di Indonesia Open," kata dia.
Secara khusus, PRSI akan menjadi ajang Indonesia Open sebagai pembentukan tim menuju SEA Games 2018. Tak hanya renang, menurut Wisnu, cabang polo air dan loncat indah pun menjadikan IOAC sebagai seleksi pertama masuk ke pemusatan latihan nasional. "Dari IOAC akan terlihat bagaimana atlet mempersiapkan diri," ucap Wisnu.
ADITYA BUDIMAN