Michael Schumacher 50 Tahun, Kisah Pembalap Formula 1 Terhebat

Reporter

Antara

Editor

Ariandono

Jumat, 4 Januari 2019 11:30 WIB

Michael Schumacher

TEMPO.CO, Jakarta - Legenda Formula 1 Michael Schumacher genap berusia 50 tahun pada Kamis 3 Januari, namun masih belum ada kabar yang jelas tentang kondisi kesehatan sang juara dunia tujuh kali itu setelah dia mengalami kecelakaan saat bermain ski pada Desember 2013.

Untuk merayakan ulang tahun Schumacher, sang keluarga meluncurkan aplikasi berbentuk museum virtual di mana para fans kan bisa kembali melihat kembali rekam jejak Schumacher di dunia balap.

Saat ini Schumacher masih menjalani perawatan di kediamannya di Swiss namun sang keluarga sangat protektif dan enggan memberitahukan detail kondisi sang legenda dunia balapan itu kepada publik.

Dua bulan sebelum kecelakaan menimpanya, Schumacher pernah diwawancarai tentang pencapaiannya dan sejumlah rekor di dunia balap yang dia raih.

Video wawancara itu diunggah dalam laman resmi Michael Schumacher dan aplikasi yang baru saja diluncurkan.

Advertising
Advertising

Dalam video tersebut Schumacher mengungkapkan bahwa balapan di Suzuka pada 2000 merupakan balapan paling emosional di dalam karirnya.

Kala itu dia berhasil mempersembahkan kemenangan untuk Ferrari.

"Dua puluh satu tahun Ferrari tanpa gelar juara," kata Schumi, panggilan akrab Schumacher.

<!--more-->

Pembalap tim Mercedes, Michael Schumacher mengemudikan mobilnya di lintasan yang basah saat balapan Formula 1 di Sirkuit Sepang Malaysia, Minggu (25/2). REUTERS/Samsul Said

Kemenangan itu juga yang pertama bagi Schumacher setelah empat tahun puasa gelar juara.

Menyandang nama besar, Schumacher juga memiliki lawan tangguh yang membentuknya menjadi salah satu pembalap paling berjaya di dunia balapan Formula 1.

Berangkat bersama dari Formula 3 hingga Formula 1, Michael Schumacher dan Mika Hakkinen menjadi seteru abadi.

Duel kedua pembalap itu di GP Belgia tahun 2000 menampilkan salah satu overtake terbaik sepanjang masa.

Tidak mengherankan jika sang pembalap Finlandia itu terpikir di benak Schumacher ketika ditanya tentang rival yang paling dia hormati.

"Orang yang paling saya hormati sepanjang tahun itu adalah Mika Hakkinen. Pertarungan yang hebat tapi hubungan pribadi yang stabil," kata Schumacher.

Meskipun menjadi pembalap paling sukses sepanjang masa, Schumacher tumbuh dengan mengidolakan, bukan seorang pembalap, tapi justru seorang atlet sepakbola, seorang penjaga gawang asal Jerman.

"Di masa-masa muda ketika turun di karting, saya melihat Ayrton Senna dan Vicenzo Sospiri yang saya sangat kagumi. Tapi idola sejati saya adalah Toni Schumacher karena dia adalah seorang pesepakbola yang hebat," ungkapnya.

<!--more-->

Michael Schumacher menjadi pesebakbola untuk pertandingan amal di Wiesbaden (21/7). REUTERS/Kai Pfaffenbach

Schumacher lahir di suatu daerah dekat Cologne, Jerman pada 3 Januari 1969, enam tahun sebelum adiknya, Ralf Schumacher lahir.

Ayahnya adalah seorang tukang batu dan menjalankan bisnis sirkuit karting di Karpen di mana istrinya mengurusi kantin di trek tersebut.

Schumacher kecil, berusia empat tahun kala itu, senang bermain pedal mobil karting. Ayahnya yang melihat tingkah anaknya itu akhirnya memberikan mobil karting yang menggunakan mesin sepeda motor, walaupun pada awalnya Schumacher menabrak tiang lampu dengan mobil buatan ayahnya.

Tak butuh waktu lama buat Schumacher kecil untuk menguasai balapan karting, di usia enam tahun dia memenangi kejuaraan karting kali pertamanya.

Pada 1987 Schumacher memenangi kejuaraan karting Eropa dan Jerman sekaligus. Schumi juga meninggalkan bangku sekolah untuk magang sebagai mekanik mobil, suatu pekerjaan yang kemudian digantikan sebuah profesi tetap sebagai pebalap.

Pada 1990 Schumacher menjadi juara F3 dan satu tahun kemudian dia melakoni debut di F1 bersama Jordan di GP Belgia sebagai pebalap pengganti hingga pada 1992 Benetton merekrut Schumacher, yang memenangi GP pertamanya, lagi-lagi di Sirkuit Spa, Belgia.

<!--more-->

Michael Schumacher menjalani debut balapan di Formula 1 pada tahun 1991 bersama tim Jordan di Grand Prix Belgia, saat usianya baru 22 tahun. Schlegelmilch/mschumacher.com

Bersama Benneton, Schumacher meraih dua gelar juara dunia F1 pada 1994 dan 1995.

Setelah itu dia memutuskan untuk pindah ke Ferrari, kala itu adalah tim yang sedang kusut tanpa gelar juara dunia sejak terakhir kalinya pada 1979.

Sepuluh musim bersama Ferrari, Schumacher menikmati masa-masa keemasannya dengan mendominasi kejuaraan lewat lima kali gelar juara dunia berturut-turut dari tahun 2000-2004.

Ketika di trek, Schumi terlihat sebagai pebalap yang memiliki tingkat kepercayaan tinggi. Tapi di balik citra itu dia sebenarnya terdorong oleh rasa ragu di dalam dirinya.

"Keragu-raguan, saya kira sangat lah penting untuk tidak menjadi terlalu percaya diri, harus skeptis, untuk melihat perbaikan dan langkah-langkah selanjutnya," kata Schumacher.

"Saya selalu merasa jika saya tidak cukup baik dan saya perlu untuk mengembangkan diri saya sendiri. Itu adalah salah satu resep yang membentuk saya seperti sekarang ini," kata Schumacher.

Oleh karena itu, para pembalap lain sering menempatkan Schumacher di bawah radar mereka.

Namun ketika mereka mengamati dirinya, Schumacher pun mempelajari bukan hanya rival tercepat tapi semua lawan-lawannya.

"Kalian tidak hanya melihat para pembalap terdepan, kalian melihat setiap orang. Karena setiap orang memiliki sesuatu yang spesial yang ingin saya ketahui," kata Schumacher.

Talenta membalap saja tidak cukup untuk menjadi gelar juara. Schumacher sadar bahwa untuk menjadi pembalap yang baik dia butuh mengembangkan keterampilan yang lain.

Memiliki dasar sebagai pembalap karting bisa menjadi modal yang bagus. Setelah itu, seorang pembalap harus mampu memaksimalkan mobilnya, tak hanya membalap dengan cepat tapi bagaimana memahami untuk menyusun semua paket untuk menjadi yang tercepat.

"Kalian bersama tim yang ingin kalian beri motivasi, yang kalian ingin dorong melewati batas mereka dan ingin kalian senangkan," kata Schumacher.

Tiga tahun setelah pensiun, pada 2010 Schumacher kembali membalap di F1, waktu itu bersama Mercedes.

<!--more-->

Michael Schumacher, juara dunia tujuh kali F1 asal Jerman, sedang bermain ski di Madonna di Campiglio, Italia, pada 13 Januari 2006. Schumacher is in this Italian Alps ski resort for the yearly meeting between Ferrari drivers and the press. Radio Prancis, RMC radio, melaporkan bahwa Schumacher mengalami kecelakaan. Ia menabrak batu ketika down hill. AP/Luca Bruno

Selama tiga tahun bersama pabrikan asal Jerman itu, Schumacher hanya mampu menambah satu finis podium di CV-nya sebelum pensiun untuk kedua kali.

Namun dia tidak pernah menyesali keputusannya untuk kembali ke F1.

"Menyesal? Tidak. Memang kami tidak meraih apa yang menjadi target kami, kejuaraan itu tidak membuahkan hasil baik, tapi bagi saya pribadi, saya belajar banyak dan momen-momen sulit itu lah yang membuat kalian tangguh," kata Schumacher.

Yang menjadi ironi adalah, setelah dia menyintas berbagai musim balapan di profesinya yang berbahaya sebagai pembalap, Schumacher, pada tahun pertama pensiun permanennya mengalami cedera kepala serius ketika bermain ski saat berlibur bersama keluarganya.

Menyusul kecelakaan yang menyebabkan dia dalam keadaan koma selama beberapa bulan, keluarga Schumacher membawanya pulang untuk menjalani perawatan dan rehabilitasi di rumah.

Pihak keluarga jarang mempublikasikan detail kondisi kesehatan Schumacher. Dalam laman media sosial resmi Schumacher, sang keluarga menyatakan bahwa "dia berada di tangan yang terbaik dan kami sedang melakukan semua hal yang memungkinkan untuk menolongnya."

Pada peringatan ulang tahun emas Michael Schumacher, media sosial pun dibanjiri dengan tagar #KeepFighting sebagai bentuk dukungan dan harapan terhadap kesembuhan sang legenda balap Formula 1 itu.

Berita terkait

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

1 hari lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Kejagung Kembali Sita Mobil Mewah Harvey Moeis, Kali Ini Ferrari

2 hari lalu

Kejagung Kembali Sita Mobil Mewah Harvey Moeis, Kali Ini Ferrari

Kejaksaan Agung kembali menyita mobil mewah milik tersangka dugaan korupsi PT Timah, Harvey Moeis.

Baca Selengkapnya

Setelah Juarai Sprint Race, Max Verstappen Juga Sukses Merajai Balapan Formula 1 China 2024

6 hari lalu

Setelah Juarai Sprint Race, Max Verstappen Juga Sukses Merajai Balapan Formula 1 China 2024

Pembalap Red Bull Max Verstappen menjuarai balapan Formula 1 China 2024 di Sirkuit Internasional Shanghai, China, Minggu, 21 April.

Baca Selengkapnya

Usai Rajai Sprint Race, Max Verstappen Rebut Pole dalam Kualifikasi Formula 1 China 2024

7 hari lalu

Usai Rajai Sprint Race, Max Verstappen Rebut Pole dalam Kualifikasi Formula 1 China 2024

Pembalap Red Bull Max Verstappen kembali menunjukkan dominasinya setelah merebut posisi pole untuk balapan utama Formula 1 China 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Sprint Race Formula 1 China 2024: Max Verstappen Juara, Hamilton dan Perez Podium

8 hari lalu

Hasil Sprint Race Formula 1 China 2024: Max Verstappen Juara, Hamilton dan Perez Podium

Pembalap Red Bull Max Verstappen memenangi balapan sprint pertama untuk Formula 1 2024. Lewis Hamilton dan Sergio Perez naik podium.

Baca Selengkapnya

Lando Norris Rebut Pole untuk Sprint Race Formula 1 China 2024, Hamilton Posisi Kedua, Verstappen Keempat

8 hari lalu

Lando Norris Rebut Pole untuk Sprint Race Formula 1 China 2024, Hamilton Posisi Kedua, Verstappen Keempat

Pembalap McLaren Lando Norris merebut pole position untuk sprint race pada kualifikasi balapan Sprint Formula 1 China 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Formula 1 China 2024, Statistik Penting, dan Klasemen Pembalap

9 hari lalu

Jadwal Formula 1 China 2024, Statistik Penting, dan Klasemen Pembalap

Jadwal Formula 1 2024 akan memasuki seri kelima. Balapan Grand Prix China aka berlangsung di Sirkuit Internasional Shanghai, pada 19-21 April.

Baca Selengkapnya

Formula 1: Begini Kata Max Verstappen Soal Rumor Akan Gantikan Lewis Hamilton di Mercedes

9 hari lalu

Formula 1: Begini Kata Max Verstappen Soal Rumor Akan Gantikan Lewis Hamilton di Mercedes

Max Verstappen menjawab rumor soal akan tinggalkan Red Bull untuk gantikan Lewis Hamilton di Mercedes. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Berita Formula 1: Fernando Alonso Perpanjang Kontrak dengan Aston Martin hingga 2026

15 hari lalu

Berita Formula 1: Fernando Alonso Perpanjang Kontrak dengan Aston Martin hingga 2026

Pembalap Formula 1 Fernando Alonso resmi memperpanjang kontrak dengan tim Aston Martin hingga musim 2026.

Baca Selengkapnya

Klasemen Pembalap Formula 1 2024 setelah Max Verstappen Memenangi GP Jepang

20 hari lalu

Klasemen Pembalap Formula 1 2024 setelah Max Verstappen Memenangi GP Jepang

Juara dunia tiga kali Max Verstappen memenangi balapan Formula 1 Jepang 2024. Red Bull finis satu-dua. Simak klasemen pembalap terkini.

Baca Selengkapnya