Akhir Bahagia Hakeem al-Araibi, Pemain Bola Pencari Suaka

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Selasa, 12 Februari 2019 17:05 WIB

Hakeem Al-Araibi, pemain sepak bola berstatus pengungsi dari Bahrain yang ditahan di Thailand. (AAP/news.com.au)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemain sepak bola yang juga berstatus sebagai pencari suaka, Hakeem al-Araibi, akhirnya kembali ke Australia setelah ditahan selama dua bulan di Thailand.

Seperti dikutip theguardian.com, Selasa, Hakeem yang memiliki kewarganegaraan Bahrain tersebut ditahan di Bangkok sejak November 2018 lalu saat sedang berbulan madu atas permintaan Pemerintah Bahrain.

Berkat tekanan diplomatik dan dunia internasional, Bahrain mengakhiri usaha mereka untuk mengekstradisi Hakeem.

Ratusan pendukung sepak bola menyambut hangat kedatangan pemain berusia 25 tahun itu di Bandara Melbourne, Selasa.

"Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Australia. Sungguh menyenangkan melihat anda semua dan semua warga Australia yang mendukung saya," kata Hakeem yang menggunakan seragam klubnya, Pascoe Vale FC.

Pemain sepak bola profesional tersebut sebelum ini dikenal sangat kritis terhadap Pemerintah Bahrain dan terbang ke Australia pada 2014, dimana ia kemudian mendapatkan suaka politik.

Pemerintah Bahrain kemudian secara in absentia menjatuhkan vonis sepuluh tahun penjara kepada Hakeem dengan tuduhan perusakan pos polisi, tapi tuduhan tersebut dibantahnya.

Sejak itu, Pemerintah Bahrain berusaha untuk melakukan ekstradisi, tapi kelompok aktivis hak azasi manusia mengingatkan bahwa Hakeem terancam disiksa jika kembali ke Bahrain.

Beberapa jam sebelum kembali ke Australia, istri Hakeem kepada BBC mengatakan bahwa ia sangat berterima kasih atas lobi-lobi yang dilakukan Pemerintah Australia, serta usaha masyarakat dan komunitas sepak bola internasional.

"Saya sekarang bisa tersenyum dan saya tidak bisa berhenti menangis karena sangat gembira," kata istri Hakeem yang berusia 24 tahun dan tidak ingin ditulis jati dirinya.

"Saya berdoa dan berdoa agar ia bisa kembali ke saya dan akhirnya mimpi buruk kami berakhir," katanya.

Setelah tidak diperbolehkan menghubungi suaminya selama di tahanan, istri Hakeem mengatakan bahwa ia berencana membeli bunga dan kue untuk merayakan reuni keluarga.

Sang istri juga menyampaikan terima kasih kepada Craig Foster, host TV dan mantan kapten tim nasional Australia yang menggalang komunitas sepak bola internasional dan organisasi sepak bola, termasuk FIFA dan IOC agar membantu membebaskan Hakeem.

"Kami berjuang demi satu jiwa karena Hakeem mewakili semua orang yang menderita di bawah tirani," kata Foster dalam sebuah pernyataan tertulis.

Ketika berjalan keluar gerbang bandara, Hakeem tampak terkejut melihat sambutan yang diterimanya. Sebagian pendukung membawa spanduk dan menggunakan baju kaos berwarna hitam dengan tulisan #SaveHakeem.

Senin lalu, pejabat berwenang Thailand mengatakan kepada Ibahwa mereka membebaskan Hakeem karena Bahrain tidak lagi menuntut ekstradisi.

Kementrian Luar Negeri Bahrain menegaskan bahwa meski proses ektradisi berakhir, tuduhan terhadap Hakeem masih tetap berlaku.

"Kerajaan Bahrain menegaskan tentang hak untuk mengejar seluruh upaya hukum terhadap Mr al-Araibi," demikian pernyataan Kemenlu Bahrain.

Berita terkait

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

22 jam lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

1 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

1 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

2 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

2 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

3 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

4 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

4 hari lalu

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

Selama musim ramai, Phuket di Thailand mengalami kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, bandaranya pun kehabisan slot untuk penerbangan baru.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

4 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

4 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya