Pertarungan tinju dunia kelas berat WBC antara Deontay Wilder (kanan) melawan Tyson Fury di Staples Center, Los Angeles, Sabtu 1 Desember 2018. (Action Images/Reuters)
TEMPO.CO, Jakarta - Tyson Fury dikabarkan meminta bayaran 20 juta pound sterling atau sekitar Rp 362 miliar untuk laga ulang tinju dunia kelas berat melawan Deontay Wilder. Jumlah tersebut melonjak tiga kali lipat dari bayaran yang diterima Fury dalam laga pertama melawan Wilder di Los Angeles pada 1 Desember 2018.
Jika permintaan Fury tersebut disetujui, laga rematch melawan Wilder kemungkinan bakal digelar di Madison Square Garden, New York pada 18 Mei mendatang.
Fury mengajukan penawaran harga sangat tinggi karena hasil penjualan siaran televisi pertarungan mereka di New York mencapai angka 50 juta pound sterling, atau sekitar Rp 905 miliar.
“Tyson pergi ke Amerika dan dirampok habis-habisan dalam pertarungan pertama melawan Wilder. Namun itu tak membuat kami kapok, dan dia akan datang lagi dalam pertarungan berikutnya,” ujar Frank Warren, promotor Fury.
“Semula kami berpikir untuk menggelar pertarungan di Inggris, namun kemudian fakta membuktikan bahwa laga di Amerika ternyata jauh lebih menguntungkan. Tyson sekarang sudah jauh lebih siap, dan kami akan segera memutuskan untuk pertarungan kedua melawan Wilder,” lanjut Warren.
Pertarungan pertama antara Wilder vs Fury berlangsung sangat seru dan berakhir seri. Fury yang mendominasi perolehan angka, sempat knock down dua kali namun mampu bangkit. Saat itu adalah penampilan ketiga Fury setelah 2,5 tahun vakum dari ring tinju.
Petinju asal Liverpool, Inggris yang pernah menjadi juara kelas berat sejati itu diperkirakan tidak akan siap menghadapi Wilder yang masih aktif serta berstatus juara kelas berat WBC. Di atas ring, Fury membuktikan bahwa dia tidak selembek yang disangka banyak orang.
Tyson Fury saat ini berusia 30 tahun dengan rekor 27 menang dan sekali seri, serta 19 kali menang KO. Sementara Deontay Wilder 33 tahun dengan rekor 40 menang dan sekali seri, dengan 39 kemenangan KO.
