Presiden Joko Widodo didampingi CEO Dorna Carmelo Ezpeleta (tengah) dan Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer (kedua kiri) mencoba motor balap di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin 11 Maret 2019. Pertemuan Presiden dengan CEO Dorna Sport, Dirut ITDC dan sejumlah pebalap tim Honda tersebut diantaranya untuk membahas kesiapan dan rencana Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP 2021di Mandalika, NTB. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
TEMPO.CO, Jakarta - Promotor MotoGP, Dorna, menyatakan bahwa Sirkuit Mandalika di Lombok merupakan sirkuit yang istimewa. Mandalika menurut rencana akan dipakai sebagai arena pergelaran MotoGP Indonesia 2021.
Disebut istimewa karena arena tersebut merupakan sirkuit jalan raya. Belum pernah dalam sejarah bahwa sebuah ajang MotoGP digelar di sirkuit jalan raya, yang dianggap tidak memenuhi standar keselamatan ajang balap motor premium tersebut.
Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai pengelola kawasan pariwisata Mandalika, menggandeng dia konsultan sebagai perancang dan pengelola Sirkuit Mandalika, yaitu MRK1 Consulting dan RoadGrip Motorsport.
“Kami sangat sadar bahwa saat mengumumkan soal rencana MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, bakal muncul banyak keraguan soal sirkuit jalan raya ini,” ujar Mark Hughes dari MRK1 Corsulting dalam sebuah kesempatan presentasi di MotoGP Qatar dua pekan lalu.
“Kita tegaskan di sini bahwa lintasan Sirkuit Mandalika sudah disesain sesuai standard keselamatan FIM untuk MotoGP,” kata Hughes lagi.
Rancangan Desain Sirkuit Mandalika. (foto: ITDC)
Carmelo Ezpeleta sebagai CEO Dorna juga menegaskan bahwa faktor keamanan adalah hal yang tidak boleh dikompromikan dalam pembangunan Sirkuit Mandalika.
“Rencana induk resort Mandalika sebenarnya sudah ada sebelum kami dilibatkan. Baru kemudian kami masuk setelah ITDC bersama MRK1 dan RoadGrip membahas soal lintasannya,” kata Ezpeleta.
“Kami sadar bahwa tidak mungkin mengubah total desainnya, karena investasi yang sangat besar di sana. Kami bersama FIM lantas memberikan saran-saran untuk melakukan perubahan kecil terhadap rancangan sirkuit tersebut agar mendapatkan lisensi kategori A,” imbuh Ezpeleta.
Indonesia pernah menggelar MotoGP tahun 1996 dan 1997 di Sirkuit Sentul. Namun saat ini Sentul dianggap sudah tidak memenuhi syarat untuk pergelaran balap motor tercepat di dunia tersebut.
