10 Atlet eSports Terkaya Asia Tenggara, Didominasi Malaysia
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Nurdin Saleh
Kamis, 2 Mei 2019 10:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga eSports kian menarik perhatian. Kompetisinya kian banyak dan menjanjikan hadiah uang besar. Komunitas gamer pun terus berkembang di seluruh penjuru dunia.
Atlet eSport yang menjuarai kompetisi saat ini bisa menikmati hadiah yang tak sedikit. Untuk atlet berprestasi, eSport kini bisa dijadikan gantungan hidup.
Simak saja 10 atlet dengan penghasilan tertinggi di Asia Tenggara ini. Mereka umumnya berasal dari Malaysia dan Filipina:
1. Jianwei Yap (xNova) - Malaysia
Pertama dalam daftar adalah pemain Dota 2 asal Malaysia Jianwei Yap. Dikenal sebagai xNova di industri game, ia berada di peringkat ke- 55 di peringkat dunia dalam hal penghasilannya, dengan total US$ 1.114.528,34 (setara Rp 15,4 miliar).
Menghasilkan lebih dari $ 1 juta pada 2018 saja, Yap jelas telag meningkatkan keterampilannya, karena melonjak jauh dari tahun 2017 yang hanya mendapat penghasilan kurang lebih US$ 10 ribu (sekitar Rp 140 juta).
Dia telah menyelesaikan lebih dari dua turnamen pada 2018, dan memenangkan US$ 80 ribu di MDL Changsha Major. Serta setelag beberapa hari mengantongi US$ 100 ribu di EPICENTER XL.
Selanjutnya: Zheng Yeik Nai dari Malaysia
<!--more-->
2. Zheng Yeik Nai (MidOne) - Malaysia
Mirip dengan xNova, Malaysia memegang tempat kedua dalam daftar atlet eSports berpenghasilan tinggi yaitu Zheng Yeik Nai. MidOne juga merupakan pemain Dota 2 dan telah mengumpulkan US$ 1.031.378,27 (setara dengan Rp 14,4 miliar) dengan bermain di 38 turnamen sejauh ini, yang juga cukup baik untuk peringkat ke- 60 di dunia.
MidOne secara konsisten menghasilkan dalam tiga tahun terakhir, meraup rata-rata US$ 343.000 dalam tiga tahun dan tentu saja belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Dia telah memenangkan dua turnamen sejauh ini, Captain’s Draft 4.0 yang mengantongi US$ 21.600 dan DreamLeague Musim 9 di mana dia mendapatkan US$ 25 ribu.
3. Chai Yee Fung (Mushi) - Malaysia
Tepat di bawah MidOne di peringkat dunia adalah Chai Yee Fung, yang juga dari Malaysia. Bintang berusia 27 tahun ini memiliki nick name Mushi dan telah aktif di eSports hingga sekarang. Berawal dari yang sederhana, Mushi tercatat telah mendapatkan UD$ 90 pada 2010, tapi dia telah memenangkan sebesar US$ 384 ribu pada 2016 untuk membawa total pendapatannya menjadi US$ 1.014.463,42 (setara dengan Rp 14,2 miliar).
Pemain Dota 2 ini hanya memiliki satu gelar pada 2018, di DAC 2018 dengan membawa pulang US$ 74 rubu. Hadiah terbesar yang ia menangkan hingga saat ini adalah di The International 2016 di mana ia membawa pulang lebih dari US$ 290 ribu, meskipun hanya menempati urutan keempat.
Selanjutnya: Wong Hock Chuan dari Malaysia
<!--more-->
4. Wong Hock Chuan (ChuaN) - Malaysia
Di tempat keempat adalah orang Malaysia lain yang baru berusia 27 tahun, tapi telah mengumpulkan US$ 740.982,93 (sekitar Rp 10,4 miliar) dalam pendapatan melalui kariernya, dia adalah Wong Hock Chuan. Wanita yang dikenal sebagai ChuaN itu merupakan pemain Dota 2, dia bermain sejak berusia 18 tahun.
Berada di peringkat ke- 85 dunia, ChuaN belum aktif pada 2018, tapi finish pertama dalam gelaran The International 2012, WPC 2014 dan Nanyang DoTA 2 Championship Season 2 telah membuatnya cukup untuk dimasukkan dalam daftar ini.
5. Djardel Jicko Mampusti (DJ) - Filipina
Yang bukan orang Malaysia pertama yang masuk dalam daftar, Djardel Mampusti atau DJ adalah penghasil eSports tertinggi kelima di Asia Tenggara. Penghasilannya sebesar US$ 609.007,11 (setara Rp 8,5 miliar) yang menjadikannya masuk dalam peringkat ke- 113 dunia.
DJ merupakan pemain Dota 2 yang mendapat gaji terbesar pada 2016 ketika dia mendapatkan lebih dari US$ 400.000 saat berusia 21 tahun. Sebagian besar penghasilannya berasal dari Team Fnatic, DJ belum pernah memenangkan turnamen apa pun, tapi dia pernah mengikuti Dota Summit 8 dan DreamLeague Season 9.
Selanjutnya: Chuan Tue dari Malaysia
<!--more-->
6. Chuan Tue (Ah-fu) - Malaysia
Malaysia kembali masuk ke daftar di tempat ke- 6 bersama Chuan Tue yang telah menghasilkan lebih dari US$ 590.441,55 (sekitar Rp 8,3 miliar) dalam 50 turnamen. Ah-fu menghasilkan UD$ 600 pada 2014 dan menjadi lebih dari US$ 500 ribu pada 2017 berkat posisi ketiga di The International 2017.
Di luar penghasilan besar, Ah-fu telah menunjukkan kemampuannya untuk memenangkan turnamen juga, mengantongi yang pertama di Kualifikasi Asia WCA 2016, SEA Kappa Invitational Season 4 dan Infinite Sky League. Dia peringkat ke- 120 di dunia dalam hal pendapatan.
7. Chong Xin Khoo (Ohaiyo) - Malaysia
Malaysia terakhir yang membuat daftar pemain berpendapatan besar adalah Chong Xin Khoo. Dijuluki Ohaiyo, atlet berusia 25 tahun itu berada diperingkat ke- 124 dunia. Pada usia yang begitu muda, Ohaiyo telah mencari nafkah dengan bermain Dota 2 dan ikut berkompetisi sejak 2012. Dari 60 turnamen di Malaysia, dia telah membawa pulang $ 581.236,49 (setara Rp 8,1 miliar) dalam kemenangan.
Hasil akhir turnamen terbaiknya adalah juara kedua di Dota Summit 8 pada 2017, tapi penyelesaian uang terbesarnya adalah ketika ia menempati urutan keempat di The International 2016 di mana ia mendapatkan UD$ 290.786,40.
Selanjutnya: Carlo Palad dari Filipina
<!--more-->
8. Carlo Palad (KuKU) - Filipina
Hanya gagal mencapai angka US$ 500 ribu dalam kemenangan, orang Filipina, Carlo Palad - juga dikenal sebagai KuKU adalah berpenghasilan terbanyak kedelapan terbesar di Asia Tenggara dengan US$ 484.868,57 (sekitar Rp 6,7 miliar). Dia memiliki peringkat ke- 153 di dunia.
Dalam game Dota 2, kemenangan terbesar KuKU adalah mendapatkan hadiah US$ 160 ribu ketika ia selesai pertama di World Electronic Sports Games 2016. Dia juga pemenang Top China 2017 - Shenzen pada 2017.
9. Sam Enojosa Hidalgo (sam_H) - Filipina
Peringkat ke- 156 di dunia, Sam Hidalgo, yang dikenal sebagai sam_H di kalangan game, masuk dalam urutan kesembilan pada daftar dengan jumlah penghasilan US$ 476,334.78 (setara dengan Rp 6,6 miliar.
sam_H telah menemukan kesuksesan sebagai bagian dari TnC Gaming dan telah memenangkan turnamen seperti World Electronic Sports Games 2016 dan China Top 2017 - Shenzen. Tahun paling suksesnya adalah pada 2017 di mana ia mendapatkan lebih dari US$ 288 ribu, sementara 2018 menghasilkan US$ 73 ribu.
Selanjutnya: Marc Polo Luis Fausto dari Filipina
<!--more-->
10. Marc Polo Luis Fausto (Raven) - Filipina
Terakhir atlet eSports berpenghasilan tertinggi di Asia Tenggara adalah bintang asal Filipina, Marc Fausto. Dikenal sebagai Raven, dia merupakan pemain Dota 2 yang telah bermain dengan TnC Gaming dan Fnatic. Berada diperingkat ke- 158 th dunia, Raven telah menerima US$ 471,193.10 (sekitar Rp 6,5 miliar) dari 21 turnamen dimainkan.
Dalam tiga tahun kompetisi, Raven telah memenangkan World Electronic Sports Games 2016 dan China Top 2017 - Shenzen. Dia juga finis kedua di MDL Macau pada 2017.
Simak informasi terbaru tentang atlet eSports berpenghasilan tertinggi di Asia Tenggara hanya di kanal Sport Tempo.co.
FOXSPORT | FOXNEWS