KLB PSSI Diundur, Muncul Kecurigaan Seperti Ini ...

Reporter

Tempo.co

Editor

Ariandono

Selasa, 11 Juni 2019 18:05 WIB

Foto Ketua PSSI pertama, Suratin, dan bendera pertama PSSI diletakkan di dalam ruangan saat berlangsung Kongres Luar Biasa PSSI 2013 di Jakarta, Minggu (17/3). KLB PSSI antara lain akan membahas sejumlah agenda yang sesuai dengan kesepakatan antara PSSI dan KPSI, yakni penyatuan liga, pembahasan draft statuta PSSI, pengembalian empat anggota Exco yang diberhentikan serta penetapan waktu dan tempat kongres tahunan PSSI. ANTARA/Ismar Patrizki

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) Ignatius Indro mensinyalir, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sedang mengulur waktu untuk konsolidasi internal, memasukkan agenda terselubung ke dalam revisi Statuta PSSI dan Kode Pemilihan, serta memasukkan orang-orangnya ke dalam Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP), melalui pengunduran jadwal Kongres Luar Biasa PSSI (KLB PSSI) dari 13 Juli 2019 menjadi akhir Juli atau awal Agustus 2019, dengan berlindung di balik “ketiak” Federation of International Football Association (FIFA).

“Itu akal-akalan PSSI saja untuk konsolidasi internal karena banyak masalah yang menimpa pengurus, dan juga untuk memasukkan hidden agenda serta orang-orang yang bisa mereka kendalikan ke dalam KP dan KBP. Publik tahu, sedikitnya 17 orang pengurus PSSI telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Antimafia Bola Polri,” ujarnya di Jakarta, Selasa 11 Juni.

Konsolidasi, kata Indro, dilakukan PSSI untuk melindungi oknum-oknumnya yang tidak bersih, bahkan untuk menjalankan skenario penundaan KLB sesuai permintaan “bandar”, bahkan ada pihak-pihak yang diduga sedang bernegosiasi agar mereka tetap bisa “menguasai” PSSI. “Kalau KLB-nya sekarang, maka itu akan menjadi ‘neraka’ bagi mereka,” tukasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha mengirim surat bernomor 1872/AGB/359/VI-2019 tertanggal 10 Juni 2019 perihal “Penetapan Tanggal Kongres Luar Biasa PSSI”. Intinya, surat yang ditujukan kepada para anggota PSSI itu menyatakan KLB dengan agenda revisi Statuta PSSI dan Kode Pemilihan PSSI, serta Penetapan KP dan KBP digelar pada akhir Juli 2019 atau awal Agustus 2019. Padahal sebelumnya PSSI telah menetapkan KLB untuk empat agenda tersebut digelar pada 13 Juli 2019, dan KLB untuk pemilihan Komite Eksekutif PSSI digelar pada 25 Januari 2020.

Surat PSSI tersebut juga disebut Ratu Tisha untuk menindaklanjuti surat PSSI bernomor 1486/AGB/244/V-2019 tertanggal 2 Mei 2019 perihal “Sirkular Komite Eksekutif PSSI” yang memutuskan KLB dengan empat agenda tersebut akan digelar pada 27 Juli 2019. Sesuai Pasal 30 ayat (3) Statuta PSSI, tulis Ratu Tisha dalam suratnya, undangan dan materi kongres akan disampaikan kepada anggota 4 minggu sebelum tanggal KLB.

Advertising
Advertising

Ratu Tisha berdalih, saat ini revisi Statuta PSSI dan Kode Pemilihan PSSI masih dalam proses finalisasi. Penundaan tersebut, menurut Ratu Tisha, didasarkan atas permintaan FIFA melalui surat bernomor SG/nak/Ini tertanggal 8 Juni 2019 perihal “PSSI Statutes Revision” yang ditandatangani Sekretaris Jenderal FIFA Fatma Samoura, dan diterima PSSI pada 10 Juni 2019.

Pengunduran jadwal KLB tersebut, tegas Indro, jelas merupakan upaya PSSI untuk konsolidasi internal dan memasukkan hidden agenda serta orang-orang kepercayaan PSSI ke dalam KP dan KBP, sehingga pada KLB pemilihan Komite Eksekutif PSSI nanti, mereka tinggal ketok palu. “KLB pun akan menjadi milik dan dikendalikan sepenuhnya oleh rezim PSSI saat ini,” cetusnya.

Seharusnya, kata Indro, revisi Statuta PSSI dan Kode Pemilihan PSSI justru untuk memasukkan aturan yang melarang orang-orang bermasalah untuk kembali berkiprah di PSSI, bukan justru terindikasi untuk meloloskan mereka melalui upaya buying time tadi. Sebab itu, ia meminta semua pihak mengawasi upaya-upaya terselubung PSSI tersebut. “Kita harus kawal dan awasi langkah-langkah terselubung PSSI,” jelasnya.

Di sisi lain, Indro juga mendesak Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) menuntaskan pemberantasan match fixing atau skandal pengaturan skor pertandingan di tubuh PSSI, agar potential suspect atau mereka yang berpotensi menjadi tersangka, tidak bisa berkiprah kembali di PSSI. “Melalui Satgas, segera tetapkan para potential suspect menjadi tersangka sebelum KLB,” paparnya.

Berita terkait

Kenapa Liga 1 Indonesia Harus Menggunakan VAR?

58 hari lalu

Kenapa Liga 1 Indonesia Harus Menggunakan VAR?

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan alasan penggunaan VAR di Liga 1 Indonesia.

Baca Selengkapnya

VAR Baru Diterapkan di Liga 1 pada 4 Mei 2024, Saat Ini Tahap Sosialisasi ke Pemain, Pelatih, dan Klub

17 Februari 2024

VAR Baru Diterapkan di Liga 1 pada 4 Mei 2024, Saat Ini Tahap Sosialisasi ke Pemain, Pelatih, dan Klub

PSSI akan mensosialisasikan VAR (Video Assisten Referee) kepada pemain, pelatih, ofisial, dan tim peserta BRI Liga 1 2023/2024. Diterapkan 4 Mei.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Limpahkan Kasus Match Fixing Mafia Bola Liga 2 ke Kejari Sleman

18 Januari 2024

Bareskrim Limpahkan Kasus Match Fixing Mafia Bola Liga 2 ke Kejari Sleman

Bareskrim mengirim 7 tersangka kasus mafia bola Liga 2 ke Kejaksaan Negeri Sleman lantaran berkasnya sudah masuk tahap II.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Apresiasi Langkah Polri Perangi Judi Online dan Mafia Bola, Ini Harapannya

15 Desember 2023

Presiden Jokowi Apresiasi Langkah Polri Perangi Judi Online dan Mafia Bola, Ini Harapannya

Presiden Jokowi mengapresiasi upaya Polri dalam memberantas judi online dan mafia sepak bola.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Jempol Penanganan Mafia Bola: Sangat Bagus

14 Desember 2023

Jokowi Beri Dua Jempol Penanganan Mafia Bola: Sangat Bagus

Presiden Jokowi mengapresiasi penanganan mafia bola oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Polri.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir: PSSI Siap Diinvestigasi untuk Ungkap Kasus Mafia Bola dan Match Fixing di Indonesia

14 Desember 2023

Erick Thohir: PSSI Siap Diinvestigasi untuk Ungkap Kasus Mafia Bola dan Match Fixing di Indonesia

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan pemberantasan mafia bola dan pengungkapan match fixing di Liga Indonesia tidak pandang bulu.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir: Upaya Pemberantasan Mafia Bola Telah Memasuki Babak Baru

13 Desember 2023

Erick Thohir: Upaya Pemberantasan Mafia Bola Telah Memasuki Babak Baru

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menekankan bahwa upaya pemberantasan mafia sepak bola kini telah memasuki babak baru.

Baca Selengkapnya

15 Sistem VAR Siap Dipakai di Liga 1, Begini Penjelasan PT LIB

6 Desember 2023

15 Sistem VAR Siap Dipakai di Liga 1, Begini Penjelasan PT LIB

Rencana penggunaan VAR di putaran kedua Liga 1 musim 2023-2024 itu awalnya diungkapkan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

Baca Selengkapnya

Ratu Tisha Apresiasi Antusiasme Penonton Hadiri Final Piala Dunia U-17 2023 di Tengah Guyuran Hujan

3 Desember 2023

Ratu Tisha Apresiasi Antusiasme Penonton Hadiri Final Piala Dunia U-17 2023 di Tengah Guyuran Hujan

Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria, mengapresiasi antusiasme penonton dalam menyaksikan Piala Dunia U-17 2023.

Baca Selengkapnya

Stadion Manahan Solo Dipercantik untuk Final Piala Dunia U-17 2023, Ratu Tisha Beri Bocorannya

2 Desember 2023

Stadion Manahan Solo Dipercantik untuk Final Piala Dunia U-17 2023, Ratu Tisha Beri Bocorannya

Wakil Ketua LOC Piala Dunia U-17 2023 ingin meningkatkan level Stadion Manahan, Solo untuk laga final Jerman vs Prancis.

Baca Selengkapnya