Cari Masukan Soal Olahraga, Fraksi Partai Golkar Gelar Diskusi

Reporter

Tempo.co

Editor

Ariandono

Jumat, 5 Juli 2019 18:22 WIB

Diskusi olahraga nasional yang digelar Fraksi Partai Golkar Komisi X DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu 3 Juli 2019. (foto: istimewa)

TEMPO.CO, Jakarta - Bidang olahraga yang jadi salah satu fokus perhatian Komisi X DPR RI terus menjadi kajian kalangan legislatif agar pembangunan olahraga nasional sama majunya dengan bidang lain di Indonesia.

Fraksi Partai Golkar yang tergabung di komisi tersebut merasa perlu menyoroti pembinaan olahraga usia dini sebagai titik awal, tak hanya untuk membangun prestasi olahraga yang lebih baik, tapi juga membentuk karakter bangsa yang lebih kokoh, disiplin, dan jujur sehingga berguna bagi Indonesia.

Hal itulah yang mendasari digelarnya diskusi yang diinisiasi Fraksi Partai Golkar, Rabu 3 Juli di Senayan, Jakarta. Diskusi yang dihadiri sejumlah anggota dewan dari Komisi X DPR, seperti Ferdiansyah, Hj Hetifah Sjaifudian, Mujib Rochmad, dan Hj Linda Abdullah Puteh, juga diikuti kalangan praktisi olahraga seperti CEO Barito Putera, Hasnuradi Sulaiman, Kepala Sekolah Olahraga Bangun Persada (SOBP), Soma Ariyaka, dan Direktur Kurikulum SOBP, Mohammad Arifin.

"Kepedulian kami terhadap pembinaan olahraga usia dini sangat besar. Karena dengan pembinaan olahraga sejak kecil, bukan hanya atlet berprestasi saja yang bisa dicetak, namun bagi yang tidak menjadi atlet, akan terbentuk sebuah karakter manusia Indonesia yang tangguh, displin, dan jujur yang akan menjadi generasi penerus bangsa ini. Jika saat ini fokus kami di sepakbola, itu tak lain karena sepakbola olahraga populer. Namun, concern kami di semua cabang olahraga," ujar Wakil Ketua Komisi X Hetifah Sjaifudian.

Sebenarnya, UU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) No; 3/2005 sudah menekankan akan pentingnya pembinaan olahraga usia dini. Banyak pasal dalam UU SKN yang mengatur dan membagi wewenang pola pembinaan olahraga usia dini. Tak hanya melibatkan Kemenpora, tapi juga Kementerian Pendidikan Nasional.

Advertising
Advertising

Namun, hingga kini apa yang dilakukan masih sporadis. Bahkan dalam banyak kasus, induk cabang olahraga sendiri yang harus turun tangan untuk melakukan pembinaan olahraga sejak usia dini.

"Jika prestasi olahraga kita ingin panjang. Ambil contoh, setelah Asian Games lalu kita berhasil meraih 31 medali emas, maka untuk multi event selanjutnya, termasuk Olimpiade, pemerintah harus aktif mencetak atlet dengan memperhatikan pembinaan usia dini," tambah Ferdiansyah.

Khusus bicara sepak bola, Ferdiansyah menambahkan bahwa sebenarnya para pemangku kepentingan di sepak bola, baik itu Kemenpora dan PSSI sebagai induk cabang olahraga bisa bergerak lebih leluasa. Diterbitkannya, Instruksi Presiden (Inpres) No.3/2019 per 25 Januari 2019 oleh Presiden Joko Widodo tentang percepatan pembangunan persepakbolaan nasional harus menjadi modal agar sepakbola mendapat prioritas dan perhatian penuh.

"Jadi, jika sampai sekarang belum ada aksi dari Kemenpora akan Inpres tersebut, maka patut kita pertanyakan kepada Kementerian tersebut. Apa hambatannya? Saya yakin, PSSI atau stake holder sepakbola nasional lainnya juga ingin memanfaatkan dan menggunakan Inpres tersebut agar sepakbola kita maju," lanjut anggota Partai Golkar dari Dapil Jawa Barat tersebut.

Dalam diskusi tersebut, SOBP yang menjadi nara sumber dalam presentasinya menyatakan motivasi mendirikan sekolah olahraga yang terpusat di Kalimantan Selatan ini didasari untuk mendukung tumbuh kembang anak sehingga tak hanya fisik dan skill olahraga anak alan meningkat, tapi juga akan membentuk karakter anak yang tangguh, disiplin, dan jujur.

Dengan tidak menekankan pada upaya mengejar kemenangan di tahap-tahap awal pendidikan, namun lebih fokus pada usaha mengejar kegembiraan, rasa senang, dan bersosialisasi dengan baik diyakini akan membentuk karakter anak Indonesia yang lebih kompetitif dan bersemangat.

"Kurikulum kami menekankan keseimbangan antara pembentukan karakter anak yang baik, pendidikan formal, dan pencapaian di bidang olahraga. Pola pengajaran yang dikembangkan ditekankan pola coach teacher (guru latih), bukan pelatih murni. Pencapaian di bidang pendidikan, harus seimbang dengan hasil di olahraga sehingga kami lebih sering memberikan apresiasi dan semangat kepada anak-anak, ketimbang tekanan," jelas Soma Ariyaka, Kepala SOBP yang berdiri pada 2015.

Menurut rencana, hasil diskusi ini akan dirangkum dan menjadi bahan bagi Komisi X untuk kemudian saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kemenpora atau Kemendiknas akan diminta masukannya.

Menurut Ferdiansyah, olahraga yang bisa menjadi kebanggaan sebuah bangsa tak akan lepas perhatian kalangan legislatif untuk terus dikawal agar prestasi olahraga nasional terus meningkat di masa mendatang.

Berita terkait

4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

9 jam lalu

4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

Berikut langkah-langkah yang perlu dipersiapkan sebelum mengikuti lari maraton bagi para pemula.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

10 jam lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

18 jam lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

1 hari lalu

Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

Olahraga Yoga membuat penyakit GERD Shareefa Daanish tidak kambuh.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

2 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

2 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

2 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

3 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya