Edgar Xavier, 2 Emas SEA Games dan Air Mata untuk Mendiang Papa
Reporter
Antara
Editor
Nurdin Saleh
Selasa, 3 Desember 2019 14:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Atlet wushu Indonesia Edgar Xavier Marvelo mendedikasikan dua medali emas yang ia raih di SEA Games 2019 Filipina untuk mendiang sang ayah yang baru saja meninggal.
Edgar mendapati kabar sang ayah meninggal pada Selasa dinihari, 3 Desember 2019. Paginya, ia harus menjalani pertandingan di hari terakhir nomor Taolu di World Trade Center, Manila.
Di tengah kabar duka, juara dunia wushu 2019 itu memilih tetap menjalankan tugas yang ia emban bagi Indonesia dan mampu menyelesaikan nomor kombinasi Taolu Daoshu/Gunshu sebagai yang terbaik.
Belum selesai di sana, Edgar masih harus tampil di nomor Duilian, dimana ia bersama Harris Horatius dan Seraf Naro Siregar memperagakan nomor duel dan keluar sebagai juara.
Trio wushu Indonesia itu mengumpulkan 9,54 poin dari juri, mengungguli tim Brunei Darussalam yang meraih perak dengan 9,50 poin dan Filipina di peringkat tiga dengan 9,49 poin.
Sang ayahanda, Lo Tjhiang Meng, yang sempat beberapa kali dirawat karena gangguan jantung, dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (3 Desember) lewat tengah malam.
Edgar mengungkapkan jika sang ayah selalu berpesan kepada sang bungsu dari empat bersaudara itu agar terus berjuang di wushu.
"Kemarin di Shanghai papa pernah pesan. Waktu kejuaraan dunia kemarin papa juga masuk rumah sakit dan sempat melewati masa kritis," lata dia sembari menitikkan air mata.
Ia melanjutkan, "Di sana papa pesan, apapun yang terjadi dengan papa aku enggak boleh berhenti wushu, harus terus melanjutkan wushu dan harus selalu ikut pertandingan yang ada dan saya hari ini hanya menjalankan apa yang papa pesan."
Edgar mengaku sempat bicara pada papanya soal tampilannya di SEA Games. "Sebelum alat papa dilepas, ada juga ngomong sama papa kalau aku bakal melakukan ini untuk papa," kata dia.
Edgar dijadwalkan bertolak ke Indonesia Selasa siang, namun karena badai Kammuri sedang melanda wilayah Filipina, penerbangannya dibatalkan dan kemungkinan baru bisa berangkat Rabu pagi.
Pelatih kepala tim wushu Indonesia Novita pun terkesan dengan ketegaran anak asuhnya itu jelang laga di hari terakhir mereka. "Saya tanya kondisinya dan Edgar menyatakan siap. Sebelum pemanasan kami berpelukan dan bilang ke Edgar untuk melepaskan semua."
"Kami hanya berpesan tadi malam jika ini sudah jalannya, siapa pun akan mengalami ini. Nah saat ini dia adalah wakil negara, sedang mengemban tugas negara. Tutup pesan ini dengan manis, karena kami yakin papanya sedang menunggu hasil ini," kata Novita.
Dengan dua medali emas dari Edgar dan tambahan dua medali perak yang diraih Harris Horatius di nomor Nandao/Nangun dan Nanquan, Indonesia keluar sebagai juara umum wushu Taolu mengalahkan tuan rumah yang berada di peringkat dua dengan dua emas, satu perak dan dua perunggu.
"Edgar betul-betul the real champion, artinya dia bisa mengatasi keadaan ini dengan baik, sehingga pada hari ini dia bisa tampil dengan baik," kata Novita sambil menitikkan air mata.