TEMPO Interaktif, BALIKPAPAN:Luapan kegembiraan terpancar jelas pada raut muka karateka Jawa Barat Iin Hasanah. Ini terjadi sesaat tim juri Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII Kalimantan Timur mengumumkan namanya mengungguli perolehan karateka DKI Jakarta Flenty Enoch pada nomor kata perseorangan karate putri. Dengan air mata terus berurai, karateka putri terbaik negeri ini, tidak henti dirinya menghubungi seluruh keluarganya untuk mengabarkan keberhasilannya meraih medali emas PON Kalimantan Timur. Kebiasaan yang sudah menjadi tradisi, seperti halnya saat ibu dua anak ini melalang buana untuk mengikuti kejuaraan karate tingkat nasional dan internasional. "Karate adalah darah di keluarga kami. Orang tua, saudara, suami dan anak semuanya cinta karate," katanya kepada Tempo. Iin sendiri mengaku tidak bisa melukiskan seberapa besar cintanya terhadap seni bela diri yang kebanyakan diminati kaum Adam ini. Yang pasti pada usianya menginjak 33 tahun, separoh diantaranya habis untuk berlatih serta mengikuti berbagai pertandingan karate. Nomor kata menjadi specialisasi ibu Abdurroyan Raizal. Prestasi terakhirnya terukir dalam arena SEA Games 2007 Thailand dengan meraih medali emas dan diperbarui pada PON Kalimantan Timur yang juga medali emas. Namun medali emas ini juga yang sebenarnya membuat Iin sedih. Ini artinya, dirinya harus mengucapkan selamat tinggal terhadap cabang olahraga yang telah melambungkan namanya. Tekat Iin telah bulat. Sisa hidupnya sekarang ini akan difokuskan untuk mengabdi kepada keluarga, dimana sebelumnya terbagi dengan karate. "Ini yang membuat saya menangis. Selesai PON saya akan fokus pada keluarga saja," katanya. Namun Iin berjanji dukungan moril terus diberikan kepada kemajuan olahraga karate Indonesia. Apalagi adiknya semakin berprestasi untuk menggantikan posisinya di nomor kata. Belum lagi kedua putra mungilnya yang masih menggembleng diri, agar mampu mengikuti jejak orang tuanya. "Biarpun masih kecil, mereka suka juga dengan karate." Provinsi Jawa Barat mengawali perolehan medali emas cabang karate PON, disumbangkan karateka Iin Hasanah. Iin menampilkan seni kata yang indah namun tidak mengurangi energi tersembunyi didalamnya. Tidak mengherankan bila juri PON terbuai serta memberikan penilaian tertinggi mengungguli 10 karateka lainnya. SG Wibisono