Ketegangan Meningkat, Pemain Basket AS Ini Bertahan di Iran
Reporter
Tempo.co
Editor
Yudono Yanuar
Rabu, 8 Januari 2020 17:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kelvin Amayo sempat bingung begitu Amerika Serikat terlibat ketegangan dengan Iran. Sebagai warga Amerika yang bermain di klub basket Iran, ia merasa tidak nyaman.
Ketegangan sedang terjadi antara Amerika Serikat dan Iran menyusul serangan drone MQ-9 Reaper pada jenderal Garda Revolusi Iran Qassem Soleimani di Baghdad, Irak, Jumat, 3 Januari 2020.
Amayo langsung waspada karena ia bisa menjadi target potensial untuk pembalasan. Dia tiba-tiba sadar betapa mencoloknya seorang pria kulit hitam setinggi 193 cm berada di Iran, meskipun pada saat itu orang-orang Iran memperlakukannya dengan baik dan hormat.
"Saya berusaha tidak melihat langsung pada siapa pun," kata Amayo, kelahiran Montreal yang tumbuh di New Jersey.
"Saya tidak ingin mengatakan itu menakutkan, tapi itu jelas tidak nyaman. Anda tidak dapat menempatkan apa pun melewati siapa pun. Anda tidak tahu apa yang dipikirkan orang," kata Amayo seperti dikutip Yahoo Sports, 5 Januari 2020.
Amayo tidak sendiri. Lebih dari setengah lusin warga Amerika bermain di klub basket pro di Iran saat ini.
Para pemain Amerika yang dihubungi oleh Yahoo Sports mengatakan mereka bermaksud memantau situasi selama beberapa minggu ke depan untuk melihat apakah Iran menindaklanjuti dengan serangan terhadap target AS di luar negeri dan jika perang regional pecah.
Seluruh pemain saat ini berniat untuk tetap di Iran selama sisa musim ini, tetapi mereka khawatir bahwa ketegangan yang meningkat menyebabkan mereka harus keluar.
Kerusuhan di Baghdad telah memaksa liga bola basket yang dikelola pemerintah Iran ditutup selama dua bulan, meskipun kompetisi diperkirakan akan dimulai lagi minggu depan secara eksklusif di kota Duhok.
Jika situasi di Iran memburuk, pejabat liga dapat dengan tiba-tiba melarang pemain asing atau membatalkan sisa musim ini.
"Situasi ini akan mempengaruhi liga Iran - atau setidaknya pemain impor yang bermain di liga," kata Ahmad Madwar, seorang warga asli Suriah yang telah menegosiasikan kontrak untuk banyak orang Amerika di Timur Tengah. "Kita semua menunggu bagaimana Iran akan menanggapi serangan udara ini. Ini mungkin terbatas atau mungkin mempengaruhi seluruh wilayah. "
Para pemain bola basket Amerika yang gagal masuk NBA, biasanya mencari pekerjaan di Eropa, Cina, atau Australia. Bagi yang tidak mendapatkannya, akan mengambil tawaran dari negara lain termasuk Timur Tengah.
Liga Iran lebih menarik bagi orang Amerika daripada liga lain di Timur Tengah karena dijalankan secara profesional dan memiliki reputasi untuk memperlakukan pemain dengan baik.
YAHOO.SPORT