TEMPO Interaktif, BANDUNG:Ulah para supporter alias bobotoh Persib Bandung yang membuat rusuh usai kesebelasan itu melawan Persija berbuntut panjang. Polisi melarang mereka bertanding di daerah Bandung dan sekitarnya. Pokoknya enggak akan diizinkan. Apalagi menjelang Pilkada. Persibnya kalah, bobotohnya merusak kata Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal Susno Duadji di Bandung, Jumat (1/8). Susno beralasan, pertandingan kandang tim berjuluk Maung Bandung itu selalu berbuntut tindakan anarkistis bobotoh, julukan para pendukung fanatik Persib. Ia tidak merinci sampai kapan pelarangan itu berlaku. Ia hanya mengingatkan perilaku para bobotoh Persib yang tak bisa menerima kekalahan. "Masak main nggak boleh kalah. Pertandingan kan ada yang menang dan yang kalah." Ujarnya. Menurut Susno, pelarangan tak hanya berlaku untuk pertandingan Persib di Stadion Siliwangi. Tapi juga di stadion lain seperti Stadion Persib Kota Bandung, Jalak Harupat Kabupaten Bandung maupun Stadion Sangkuriang Kota Cimahi. "Stadion Si Jalak Harupat misalnya kan Jawa Barat juga,"kata Susno.Seperti diketahui, dalam waktu dekat Persib Bandung dijadwalkan menjadi tuan rumah lanjutan kompetisi Liga Super Indonesia 2008. Pada Selasa (5/8) maung Bandung akan menjamu Persik Kediri. Selanjutnya, pada Minggu (11/8) menjamu Arema Malang. Kedua pertandingan akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. Penyebab penolakan polisi untuk mengeluarkan izin keramaian pertandingan itu adalah aksi rusuh sejumlah bobotoh usai laga Persib melawan Persija Jakarta dalam lanjutan kompetisi Liga Super Indonesia 2008 di Stadion Siliwangi Bandung Minggu (21/7) malam. Tak puas atas kekalahan idolanya 2-3 dari Persija, sejumlah bobotoh melakukan perusakan di stadion Siliwangi dan jalanan Kota Bandung. Dalam peristiwa itu lebih dari sepuluh penonton cedera serta belasan mobil berplat nomor Jakarta dan sejumlah fasilitas kota seperti taman dan rambu-rambu lalu-lintas dirusak. Tiga orang bobotoh terpaksa diamankan polisi. Susno menyangsikan adanya pihak yang bisa menjamin para bobotoh, julukan pendukung fanatik Persib, tidak lagi anarkistis usai pertandingan kandang. "Bagaimana cara mereka menjamin?" katanya.Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar Bandung, Komisaris Besar Bambang Suparsono menambahkan salah satu alasan polisi tidak mengizinkan Persib bermain di Kota Bandung adalah untuk menjaga kelancaran proses Pemilihan Walikota Bandung dan Wakilnya pada 10 Agustus mendatang. Alasan lainnya adalah tindakan anarkistis bobotoh. "Pokoknya tidak boleh main di Kota Bandung, kalau ujungnya selalu perusakan bahkan penganiayaan. Ngerusak mobil orang, rambu-rambu, taman, dan lain-lain,"katanya.Dia juga meragukan ada pihak yang bisa menjamin bobotoh tidak anarkistis. "Bagaimana cara mereka menjaminnya, harus jelas, apa dia nanti bisa menjamin penonton lain tidak anarkis lagi?" katanya. Erick P Hardi