Menentang Erdogan, Penyerang Turki Hakan Sukur Jadi Sopir di AS

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 15 Januari 2020 09:07 WIB

Hakan Sukur. fifa.com

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan bintang sepak bola Turki, Hakan Sukur, menjadi sopir taksi dan penjual buku di Amerika Serikat. Penyerang Inter Milan musim 2000-2002 itu, menuding Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebagai penyebab kebangkrutannya.

Sukur, 48 tahun, yang karier sepakbolanya membentang sejak 1987-bermain untuk Galatasaray, Inter Milan, Parma, dan Blackburn di antara klub-klub lain, sejauh ini merupakan pencetak gol paling produktif dalam sejarah tim nasional Turki. Ia mencetak 51 gol dalam 112 penampilan.

Setelah menggantung sepatu, Sukur masuk ke politik dan pada 2011 terpilih sebagai anggota parlemen dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) di bawah Erdogan.

Tetapi dia mengundurkan diri pada 2013 setelah penyelidikan korupsi besar-besaran yang menargetkan Erdogan dan lingkaran dalamnya. Ia lalu bergabung dengan gerakan oposisi yang dipimpin pengkhotbah berbasis di AS Fethullah Gulen.

Sukur menyuarakan keberatan terhadap langkah pemerintah untuk menutup sekolah-sekolah yang dikelola oleh gerakan Gulen Hizmet dan meninggalkan partai Erdogan pada tahun 2013.

"Aku di Amerika Serikat ... aku jadi sopir Uber untuk mencari nafkah," kata Sukur kepada Welt am Sonntag.

Advertising
Advertising

"Lalu permusuhan dimulai," kata Sukur, yang sekarang menetap di Washington D.C. "Batu-batu dilemparkan ke butik istri saya, anak-anak saya dilecehkan di jalan."

Pada 2016, Sukur didakwa menghina presiden di media sosial. Dia diadili secara in absentia pada bulan Juni, bersikeras dia tidak bermaksud untuk menargetkan presiden tetapi jaksa mengatakan tweet itu jelas terkait dengan Erdogan. Dia mengklaim bahwa asetnya disita.

“Saya menerima ancaman atas setiap pernyataan yang saya buat. Ketika saya pergi, mereka menyandera ayah saya - dan semua milik saya disita,” kata Sukur.

“Saya tidak memiliki apa pun yang tersisa di dunia ini. Erdogan mengambil semuanya dari saya. Hak saya untuk kebebasan, hak untuk menjelaskan diri saya sendiri, untuk mengekspresikan diri saya, hak untuk bekerja, ” katanya.

Ayah Sukur sekarang dalam tahanan rumah, dibebaskan dari penjara setelah didiagnosis menderita kanker. Begitu juga dengan ibunya .

“Ini adalah masa yang sangat sulit bagi mereka. Setiap orang yang ada hubungannya dengan saya memiliki kesulitan keuangan,” katanya.

“Saya menjalankan sebuah kafe di sini (California) untuk sementara waktu. Tetapi orang-orang aneh datang ke sana, dan memainkan musik Dombra."

Musik Dombra disebut pendukung AKP gambarkan musik asli rakyat Turki.

"Ketika saya bergabung dengan AKP, Turki adalah negara yang sesuai dengan standar UE dan mendapat banyak investasi dari Eropa," kata Sukur.

“Tapi politik Erdogan mengarah ke masa-masa sulit, dan negara berjalan ke arah yang sama sekali berbeda; sebuah orientasi menuju Timur Tengah daripada Eropa,” katanya.

MIDLE EAST ONLINE

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

21 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

2 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Italia: Inter Milan Kalahkan Torino 2-0, Hakan Calhanoglu Cetak Brace

6 hari lalu

Hasil Liga Italia: Inter Milan Kalahkan Torino 2-0, Hakan Calhanoglu Cetak Brace

Dua gol Hakan Calhanoglu mengantarkan Inter Milan meraih kemenangan atas Torino dengan skor 2-0 pada pekan ke-34 Liga Italia.

Baca Selengkapnya

AC Milan akan Mengakhiri Kerja Sama dengan Stefano Pioli, Simak Perjalanan Kariernya

9 hari lalu

AC Milan akan Mengakhiri Kerja Sama dengan Stefano Pioli, Simak Perjalanan Kariernya

Stefano Pioli akan tersingkir dari AC Milan pada akhir musim

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

10 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Rekor-rekor Anyar yang Tercatat Usai Inter Milan Kunci Gelar Scudetto di Laga Melawan AC Milan

10 hari lalu

Rekor-rekor Anyar yang Tercatat Usai Inter Milan Kunci Gelar Scudetto di Laga Melawan AC Milan

Inter Milan menjadi tim pertama dalam sejarah Liga Serie A yang berhasil mengamankan scudetto di laga derby.

Baca Selengkapnya

Bawa Inter Milan Raih Scudetto, Karier Simone Inzaghi Lebih Mentereng Dibanding Filippo

10 hari lalu

Bawa Inter Milan Raih Scudetto, Karier Simone Inzaghi Lebih Mentereng Dibanding Filippo

Setelah bawa Inter milan raih Scudetto, karier Simone Inzaghani sebagai pelatih lebih mentereng dibanding Filippo Inzaghi.

Baca Selengkapnya