TEMPO.CO, JAKARTA - Target program Yayasan Ciputra Golfpreneur Indonesia yang membina para atlet golf Indonesia salah satunya adalah menembus Olimpiade 2020 di Toyo dengan tenggat akhir pada 22 Juni 2020.

Sejauh ini dari lima atlet profesional binaan mereka, George Gandranata, Elki Kow, Jordan Surya Irawan, Andrew Wirawan, Kevin Caesario Akbar. Yayasan akan mengunggulkan Andrew dan Elki untuk lolos di Tokyo 2020 karena penampilannya saat turnamen di Thailand dinilai cukup memuaskan.

Tak hanya atlet profesional, saat ini juga ada lima atlet junior yang menjadi binaan Yayasan Ciputra Golfpreneur Indonesia. Mereka adalah Kentaro Nanayama, Alfred Raja Sitohang, Jonathan Xavier Hartono, Jose Emanuel Suryadinata, dan Holly Victoria Halim. Para junior ini akan ikut serta dalam kejuaraan di Asian Tour.

Budiarsa Sastrawinata selaku pendiri dari yayasan ini berpendapat bahwa Indonesia masih berpeluang dalam menempatkan perwakilannya pada pesta olahraga empat tahunan tersebut. Namun para atlet juga harus bekerja keras mengejar point agar bisa lolos.

Selain lolos di Tokyo 2020, para atlet ini juga akan dipersiapkan untuk bisa naik dalam peringkat dunia mereka. Yayasan menargetkan atlet Indonesia bisa berada di peringkat 300 atau 400 dunia. Saat ini peringkat tertinggi dipegang oleh Danny Masrin di posisi 521.

Untuk mencapai target tersebut, langkah yang dilakukan yayasan ini adalah membina para atlet dengan dukungan finansial, pendidikan, latihan, dan semangat entrepreneur lewat ajang turnamen di Asian Tour untuk meningkatkan ranking dunia mereka.

"Targetnya olimpiade itu memerlukan 27 sampai 29 poin dari sekarang sampai bulan Mei. Kita berharap turnamen di Asian Tour tetap akan berjalan, supaya bisa mencapai target nya ini. Ini sesuatu yang challenge, yang cukup besar. Kita bisa lihat mereka bisa cetak berapa poin dalam satu tour," Kata Budi Karya Sumadi.

Namun target tersebut tampaknya tidak dipengaruhi oleh pengumuman resmi dari Presiden Jokowi Dodo pada Senin, 2 Maret 2020 yang membenarkan kasus virus corona pertama di Indonesia.

Budi Karya Sumadi selaku Ketua Klub Damai Indah mengatakan bahwa sejauh ini belum ada pembatasan-pembatasan yang dilakukan bagi para atlet untuk mencegah penyebaran virus corona tersebut.

"Ya nanti panitia Jepang yang akan memberikan rekomendasi boleh tidaknya, sampai sekarang jepang belum ada dalam daftar penerbangan kami yang tertunda, jadi sejauh ini masih aman."

Yayasan Ciputra Golfpreneur Indonesia sendiri merupakan yayasan nirlaba yang bertujuan untuk menginspirasi dan memberikan dukungan bagi para pegolf muda Indonesia. Dukungan yang diberikan berupa fasilitas pendidikan, fasilitas latihan, dukungan finansial dan semangat entrepreneur untuk bisa menjadi juara kelas dunia. Yayasan ini diprakarsai oleh DR. Ir. Ciputra selaku Bapak Golf Modern Indonesia.

NURUL FARA