Paris Ungkap Saat Suaminya, Tyson Fury Sembuh dari Depresi

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 9 Maret 2020 16:45 WIB

Petinju kelas berat Inggris, Tyson Fury dan istrinya Paris. Furyb akan menghadapi Deontay Wilder dalam perebutan gelar kelas berat WBC di Staples Center Los Angeles pada 1 Desember 2018. (Reuters)

TEMPO.CO, Jakarta – Istri Tyson Fury, Paris, baru-baru ini mengungkapkan bagaimana dirinya membantu sang suami bangkit dari masa terpuruknya.

Tyson Fury kerap membicarakan masa-masa sulit dalam hidupnya ketika ia depresi hingga mengkonsumsi obat-obatan dan minuman keras bahkan sampai berencana bunuh diri dengan mengendarai Ferrari dalam kecepatan 190 mph.

Kesehatannya pun memburuk dengan cepat ketika ia mengkonsumsi obat-obatan itu

Paris, 30 tahun, mengungkapkan bagaimana dirinya menolak untuk menyerah lantaran ingin membantu Fury keluar dari depresi, “Saya pikir, apakah saya menjaga seseorang yang saya cintai? Apakah saya akan membiarkan dia menghadapinya sendiri?”

“Tyson tidak pernah menyerah pada saya dan anak-anak, dan kami juga tidak menyerah padanya. Kami bersama dan kami akan melakukannya sebagai tim.”

Advertising
Advertising

Depresinya itu datang setelah kemenangannya atas Wladdimir Klitschko pada 2015. Fury lalu berjuang melawan masalah penyalahgunaan narkoba dan alkohol. Paris menambahkan kemenangan kelas berat yang luar biasa atas petinju Ukraina itu adalah titik kritis bagi Tyson.

Dia mengatakan, “Setelah itu dia hampir langsung merasa tertekan. Saya melihat keesokan harinya, ada sesuatu yang salah. Bicaranya berbeda, dia tidak terlihat bahagia, dia tidak berbicara seperti sekarang.”

“Awalnya ia masih merayakan kemenangan itu dan kami pergi bersama. Lalu kemudian dia mulai keluar sendiri. Dia kembali dan mengatakan bahwa semua yang ia dapatkan tidak berguna, tidak berarti apa-apa, tidak ada yang menghargainya dan Tyson mulai mempertanyakan hidupnya.”

“Seperti dia ingin berhenti dari tinju, Tyson bilang ‘Aku tidak akan pernah bisa mengatasi ini’ seolah dia telah mengakhiri karier tinjunya.”

Perlahan tapi pasti, Paris dan keluarganya mencoba membawa Tyson kembali, tetapi keadaan mulai berubah ketika berat badannya naik.

“Dia bahkan tidak ingin bangun di pagi hari, pergi jogging, atau keluar pergi selayaknya keluarga.”

Paris bercerita pada suatu ketika Tyson Fury pulang ke rumah beberapa kali dalam keadaan menangis. Menurutnya, Fury benar-benar mengalami depresi berat. Sampai akhirnya pada tahap Paris dan keluarga berjaga-jaga agar Fury tidak bunuh diri.

Mereka berusaha untuk tetap ada di sisinya, “Saya melihatnya dan mendengarnya setiap hari. Saya ada di sana ketika ia menangis, menjerit dan berteriak. Saya tidak bisa menghentikan apa yang dia lakukan itu, tapi saya khawatir apa yang akan terjadi jika saya pergi. Dan saya berpikir kami harus ada satu sama lain, itu akan lebih mudah daripada sendirian.”

Sampai akhirnya, Tyson Fury pergi minum ke bar dan pulang lebih awal. Ia tiba-tiba berkata, “Saya tidak ingin melakukan itu lagi. Saya tidak ingin berada di sana. Saya akan mulai bertinju lagi.” Paris lalu menambahkan, “Dan ia melakukannya.”

Tyson Fury merebut gelar juara kelas berat WBC dari Deontay Wilder, Februari 2020.

THE SUN | NURUL FARA

Berita terkait

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

3 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

7 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

8 hari lalu

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.

Baca Selengkapnya

Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

14 hari lalu

Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.

Baca Selengkapnya

Jelang Duel Penyatuan Gelar Tinju Kelas Berat, Tyson Fury Remehkan Oleksandr Usyk

15 hari lalu

Jelang Duel Penyatuan Gelar Tinju Kelas Berat, Tyson Fury Remehkan Oleksandr Usyk

Petinju Tyson Fury mulai melontarkan perang urat syaraf menjelang pertarungan penyatuan gelar juara tinju dunia kelas berat melawan Oleksandr Usyk.

Baca Selengkapnya

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

16 hari lalu

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

20 hari lalu

Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

Kematian tragis Jonghyun SHINee telah memunculkan perbincangan baru di Korea Selatan tentang tekanan yang berat yang diberikan oleh industri hiburan.

Baca Selengkapnya

Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

21 hari lalu

Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

Salah satu anggota SHINee, Kim Jonghyun ditemukan tewas di apartemennya pada 18 Desember 2017 karena menghirup karbonmonoksida

Baca Selengkapnya

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

22 hari lalu

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?

Baca Selengkapnya

Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

22 hari lalu

Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.

Baca Selengkapnya