Prosedur Kesehatan Tatanan Baru, KONI Bahas Sejumlah Aturan
Reporter
Irsyan Hasyim (Kontributor)
Editor
Hari Prasetyo
Rabu, 3 Juni 2020 14:52 WIB
TEMPO,CO, Jakarta - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional (KONI) Marciano Norman menyebutkan bakal berakhirnya masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa kota tidak perlu terlalu dirisaukan. Ia menyebutkan berakhirnya PSBB menuju kenormalan baru harus disiapkan untuk hidup dalam kondisi budaya bersih.
"Hingga nanti pada saat kehidupan normal baru, budaya itu sudah melekat dengan semua membatasi diri dan menjaga diri, Insyaallah kita punya ketahanan yang luar biasa, karena orang-orangnya peduli dengan kesehatan," kata Marciano dalam konfrensi pers virtual, Rabu, 3 Juni 2020.
Marciano menuturkan pada periode kenormalan baru, atlet akan kembali ke pemusatan latihan nasional, yang disiapkan untuk kejuaraan tunggal atau multicabang internasional.
Menurut dia, KONI pusat maupun KONI daerah bakal berkoordinasi dengan pimpinan cabang olahraga membahas persiapan menggelar Pelatnas. "Apabila SIKM (surat izin keluar masuk) itu masih diperlukan akan dikeluarkan oleh KONI pusat atau KONI provinsi. Prinsipnya program latihan atlet pada masa normal baru tidak boleh terganggu karena mereka punya target prestasi," ujar dia.
Pasca rapat virtual bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali membahas protokol kesehatan, Marciano menyebutkan langsung membangun komunikasi dengan pimpinan organisasi induk cabang olahraga. Menurut dia, cabang olahraga juga memiliki hubungan dengan federasi internasional yang juga telah membuat rujukan aktifitas.
"Dalam hal ini KONI pusat tinggal menyelaraskan ketentuan yg telah dikeluarkan IF (international federation) yang oleh PP (pengurus pusat) atau PB (pengurus besar) sedang dijabarkan yang kemudian menjadi masukan petunjuk umum berkegiatan olahraga dalam kondisi normal baru," ujar Marciano.
Penyusunan protokol kesehatan memasuki tahap menerima masukan untuk bisa memulai latihan dan kompetisi olahraga. Marciano menuturkan protokol kesehatan yang disusun Kemenpora membahas hal-hal khusus.
Ia menyebutkan aturan khusus itu antara lain tahapan kompetisi yang dimulai tanpa penonton, langkah-langkah perlombaan, dan pertandingan bisa ditonton secara terbatas. Menurut dia, posisi penonton juga bakal dibahas dalam protokol kesehatan. "Nanti akan kami jabarkan detail setelah menerima masukan dari pengurus olahraga," kata dia.
Marciano mengatakan dalam masa PSBB, implementasi protokol kesehatan sudah dijalankan oleh KONI daerah maupun Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang telah melakukan rapid test bagi altet. Anggarannya pun ditanggung KONI dan PBSI.
"Pasti saya minta biaya rangkaian tes tidak dibebankan kepada atlet. Saya akan minta Menpora untuk kembali menegaskan ini," ucapnya.
IRSYAN HASYIM