Pekerja menyelesaikan pembangunan venue Aquatic PON XX Papua di Kampung Harapan, Sentani, Jayapura, Papua, Kamis 30 Januari 2020. Kementerian PUPR menargetkan pembangunan keempat arena olah raga yakni aquatic, hoki, kriket dan istora Papua Bangkit akan selesai pada juni 2020 guna mendukung pelaksanaan PON XX di Provinsi Papua. ANTARA FOTO/Gusti Tanati
TEMPO.CO, Jakarta - Venue Aquatik PON Papua mendapat sertifikat sebagai kolam renang dengan standar Olimpiade oleh Federasi Renang Internasional FINA.
Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, kegiatan sertifikasi meliputi pengecekan dan pengukuran dimensi kolam dengan metode random sampling yang dilakukan oleh Ketua Bidang Sertifikasi PB PRSI.
Pengecekan itu, kata Iwan, dalam Pengawasan Konsultan Spesialis Federasi Renang Internasional (FINA) dari Spanyol melalui media Video Conference karena tidak dapat hadir secara langsung akibat adanya pembatasan akses untuk masuk ke Indonesia.
“Berdasarkan hasil pengecekan dan pengukuran tersebut disimpulkan bahwa Field of Play atau Kolam Tanding Venue Aquatic PON Papua telah sesuai dengan standar internasional yang ditetapkan oleh FINA," katanya melalui keterangan tertulis, Selasa, 28 Juli 2020.
"Harapannya, agar investasi infrastruktur olahraga yang dibangun berstandar internasional ini dapat menjadi investasi prestasi olahraga, khususnya renang," ucap Iwan.
Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua, Kementerian PUPR, telah menyelesaikan pembangunan arena olahraga PON Papua, meski pesta olahraga nasional ini diundur dari 2020 ke 2021 akibat wabah corona.
Tiga dari empat venue olahraga yang dibangun Kementerian PUPR secara fisik telah selesai lebih cepat dari jadwal, yakni kolam renang dan arena aquatic di kawasan Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, arena kriket dan hoki (Indoor dan Outdoor) di Kampung Doyo Baru, Distrik Waibu, Jayapura.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa penyelesaian pembangunan venue PON XX dilaksanakan dengan cermat, mulai dari tahap desain, pembangunan, dan pengawasannya dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan yang melibatkan pengawasan dari Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2).