MotoGP: Fabio Quartararo Curhat Soal Ancaman Covid-19 hingga Takut Cium Ibunya
Reporter
Terjemahan
Editor
Yudono Yanuar
Jumat, 7 Agustus 2020 10:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Yamaha yang sedang memimpin kejuaraan balap motor MotoGP 2021, Fabio Quartararo, khawatir dengan ancaman virus corona penyebab Covid-19 seperti dialami pembalap Formula 1 Sergio Perez.
Dalam jumpa pers di Brno menjelang Grand Prix Republik Cek, Kamis, 6 Agustus 2020, ia curhat pada wartawan tentang kekhawatirannya itu sehingga tidak bisa merayakan kemenangan di 2 seri pertama MotoGP musim ini.
"Setelah kemenangan itu, kita akan merayakan dengan sahabat dan keluarga, itu normal saja. Tapi sekarang ini beda, saya ketika pulang tidak ada seorang pun menyambut. Bahkan tidak membuka masker saya untuk mencium ibu saya," katanya.
"Saya juga khawatir dengan apa yg terjadi pada Perez di F1. Terus terang hal ini sedikit bikin stres bagi saya. Seolah olah masker ini menghalangi saya dari momen spesial ini, tapi sekarang saya di sini dan fokus pada balapan."
Perez terpaksa absen di GP Inggris dan bisa absen di GP HUT ke-70 akhir pekan ini di Silverstone setelah ia didiagnosis mengidap COVID-19, Kamis pekan lalu.
Sesuai dengan pedoman saat ini tentang pencegahan COVID dari satu negara ke negara lain, MotoGP mengoperasikan protokol ketat untuk menjaga keamanan paddock.
Legenda Yamaha, Valentino Rossi, juga mengungkap kekhawatiran yang sama dengan Quartararo, dan mengatakan MotoGP harus tetap memperhatikan situasi virus saat ini.
"Bagi saya juga, seperti Fabio, sangat khawatir tentang situasi ini, terutama setelah berita Perez, karena sepertinya Perez pergi ke Meksiko untuk bertemu ibunya dan di Meksiko situasi pandemi coronanya sangat buruk," kata Rossi.
"Dan karena sedikit (kesialan), dia harus melewatkan minimal dua grand prix. Jadi, kita harus tetap waspada."
Rossi mengaku lebih banyak di rumah selama tidak balapan. "Saya hanya bersama pacar saya dan keluarga saya dan dengan orang-orang (di Akademi VR46), dengan orang-orang di akademi kami, kami selalu bersama karena kami berlatih bersama."
MotoGP dijadwalkan mengadakan 12 balapan lagi musim ini - semuanya di Eropa - meskipun lonjakan kasus telah menyebabkan kekhawatiran wabah gelombang kedua.
Cal Crutchlow dari LCR mengakui, sebagai seorang pembalap, kehilangan balapan adalah sebuah "kekhawatiran", tetapi dia lebih peduli pada kesehatan warga dunia.
“Kami tidak ingin situasi dunia semakin parah, apalagi berpikir egois sebagai pembalap motor grand prix dan orang-orang di sini, kami semua memikirkan masalah ini,” ujarnya.
"Anda harus memikirkan gambaran yang lebih besar di sini, saya punya istri dan anak perempuan dan saya ingin mereka aman sebelum hal lain."
"Bepergian melalui bandara, melakukan hal-hal yang kami lakukan, jelas di sini kami yakin itu salah satu tempat teraman di dunia saat ini karena semua orang di sini negatif karena kami menjalani tes sebelum kami memasuki sirkuit.
"Apakah ada kemungkinan beberapa [balapan] bisa dibatalkan, saya tidak tahu, tapi sepertinya itu menjadi sedikit lebih buruk dan kami berharap itu tidak bertambah buruk."
"Tapi secara keseluruhan, situasi di seluruh dunia tidak bisa kita kendalikan.
"Jadi, apakah musim ini mengkhawatirkan? Ya, menjadi pembalap motor. Tapi menurut saya menjadi pribadi lebih mengkhawatirkan daripada balap motor," katanya.
AUTOSPORT PLUS | GPONE | MOTOGP