TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai pemain terbaik dunia enam kali, terbanyak dalam sejarah sepakbola, Lionel Messi dan seluruh tingkah polahnya kerap memicu kehebohan publik. Terakhir, pemain berusia 33 tahun itu menggegerkan jagad sepakbola dengan mengumumkan niatnya meninggalkan Barcelona yang sudah dibela sejak berusia 13 tahun. Kehadirannya sejak debut pada musim 2004/2005, membuat klub kebanggan warga Catalan itu mendapatkan empat gelar Liga Champions.

Musim 2020 mungkin menjadi musim terburuk Lionel Messi. Sejak musim kompetisi dimulai, berbagai masalah baik di dalam maupun di luar lapangan mendera Barcelona. Tak sesekali memicu pemain asal Argentina itu marah. Namun, pernyataan untuk meninggalkan Barca, Selasa itu, lebih ekstrem dari apa pun sebelum ini.

Peristiwa tahun 2020 mungkin menjadi puncak kegeraman La Pulga. Sebelumnya, seperti dikutip AFP, Lionel Messi sempat menyita perhatian akibat kegeraman dan kegusaran selama bersama Barcelona. Berikut beberapa momen ketika kemurkaan Messi.

2012 - Memarahi anggota tim

Meskipun dikenal sebagai rekan satu tim yang bijaksana dan mudah didekati, Messi berulang kali kehilangan kesabaran terhadap pemain-pemain Barca lainnya. Pada September 2012, ia marah kepada David Villa yang saat itu bermain di posisi sayap. Messi marah karena Villa tak cepat-cepat memberikan umpan silang saat melawan Granada di La Liga.

Lionel Messi dan David Villa. AP/Jens Dresling

Baca juga : Ingin Hengkang dari Barcelona, Mungkinkah Lionel Messi Lepas Kehidupan Mewahnya?

Sikap Messi itu membenarkan rumor yang beredar selama beberapa bulan bahwa kedua pemain bersitegang dan tak pernah lagi berbicara satu sama lain. Tidak hanya Villa. Suatu kali, dalam latihan, Messi disebut-sebut berkata kepada striker Cristian Tello, "Kamu orang baru di sini dan kamu sama sekali bukan apa-apa. Umpankan bola ke saya. Kamu ada di sini bermain untuk saya."

Striker asal Chile Alexis Sanchez, yang tiba pada 2011 dengan transfer 37 juta euro juga disebut-sebut pernah membuat marah Messi. "Mengingat betapa buruknya kamu, saya heran mengapa harga kamu bisa begitu tinggi," kata Messi suatu kali kepada Sanchez. Messi juga berseteru dengan Zlatan Ibrahimovic dan Samuel Eto'o yang akhirnya sama-sama hengkang ke Italia.

2013 - Kekesalan akibat gaji di bawah Cristiano Ronaldo

Sudah empat kali memenangi Ballon d'Or dan berada di puncak karirnya, Messi menandatangani perpanjangan kontrak lima tahun pada Februari 2013 dengan perkiraan gaji 12 juta euro. Beberapa bulan kemudian, Cristiano Ronaldo menandatangani kesepakatan dengan Real Madrid senilai 17 juta euro per tahun.

Lionel Messi (kanan) dan Cristiano Ronaldo. AP/Andres Kudacki

Messi bereaksi dengan menuntut kenaikan gaji. Javier Faus, Wakil Presiden Barca Bidang Keuangan menjawab bahwa tidak ada alasan untuk mengubah kontrak Messi, termasuk nilai gajinya. Messi mengabaikan diskresi media dan menjawab bahwa Faus tidak tahu apa-apa soal sepak bola.

Pertengkaran itu berakhir dengan Faus meminta maaf di depan umum. "Messi benar, saya tak tahu apa-apa soal sepak bola. Ini cuma kesalahpahaman kecil yang sudah kami selesaikan dengan dia dan ayahnya. Kami memberinya kontrak baru." Setahun kemudian, gaji pemain Argentina itu naik menjadi lebih dari 20 juta euro. Ini membuat dia menjadi pesepakbola bergaji paling tinggi di dunia.

2015 - Dibangkucadangkan oleh Luis Enrique

Kejadian ini memicu rumor bahwa Messi akan segera pindah ke Chelsea. Luis Enrique dilaporkan menyela sesi latihan dengan menuduh Messi sebagai penguasa ruang ganti. Luis Enrique pun membangkucadangkan Messi untuk pertandingan melawan Real Sociedad. Sebagai balasannya, Messi tidak mengikuti sesi latihan dengan alasan medis.

Rumor ke Chelsea dipicu setelah Messi mengikuti akun Instagram Chelsea, dan dua pemainnya, Cesc Fabregas dan Filipe Luis. Sampai sekarang, Messi hanya menjadi follower empat klub: Newells Old Boys yang menjadi klub masa kecilnya, Barcelona, Chelsea dan Manchester City.

Baca juga : Posisi Barcelona dalam Negosiasi dengan Messi, Jika Ia Gagal Dibujuk Bertahan

2017 - Opera sabun Luis Suarez

Saat itu, kontrak Messi hampir habis dan suasana tegang menyelimuti negosiasi. Luis Suarez, rekan satu tim Messi, menyerukan perpanjangan kontrak dengan segala cara. Direktur Olahraga Barcelona Oscar Grau menjawab bahwa dia hanya memakai akal sehat dan kebijaksanaan. Suarez membalasnya, "Yang perlu kita lakukan adalah memperpanjangnya, bukan menunjukkan akal sehat."

Opera sabun berakhir saat Messi akhirnya menandatangani kesepakatan pada 25 November yang membuatnya diikat sampai 2021. Menurut dokumen "Football Leaks", Barcelona telah menaikkan gajinya menjadi lebih dari 70 juta euro. Kesepakatan itu juga termasuk bonus loyalitas sebesar 70 juta euro jika Messi habis kontrak.

Pemain Barcelona, Lionel Messi dan Frenkie de Jong tampak kecewa setelah pemain Valencia, Maxi Gomez menjebol gawang mereka dalam laga lanjutan Liga Spanyol di Mestalla, Valencia, Spanyol, 25 Januari 2020. Barcelona tersungkur dan menelan kekalahan 0-2 dari tuan rumah Valencia dalam laga pekan ke-21 La Liga Spanyol. REUTERS/Albert Gea

2020 - Eric Abidal memicu murka Messi

Pada Februari, Messi marah setelah Eric Abidal yang sedang menjabat direktur olahraga klub, mengatakan para pemain harus disalahkan atas pemecatan pelatih Ernesto Valverde sebulan sebelumnya. Bagi Abidal, seluruh skuad saat itu tidak menunjukkan kemampuan terbaiknya. Messi murka dan menanggapi di Instagram. Ia menantang Abidal untuk menunjuk siapa pemain yang dimaksud dan membalas, "mereka yang bertanggung jawab dalam manajemen olahraga juga harus menunjukkan tanggung jawabnya."