TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi bintang dalam laga final dan membawa Los Angeles Lakers (LA Lakers) juara NBA 2020 membuat LeBron James masuk dalam perdebatan tentang pemain basket terhebat sepanjang masa. Kini, ia disejajarkan dengan legenda basket NBA Michael Jordan yang berhasil membawa Chicago Bulls ke masa kejayaannya di era 1990-an.

Detelah mengoleksi trofi NBA 2020 dan penghargaan MVP (Most Valuable Player), James merasa perlu untuk menjawab kritik tersebut. "Gelar itu sangat berarti, ketika saya bergabung saya berjanji untuk mengembalikan gelar ini ke tempatnya semula. Kami hanya ingin rasa hormat, warga LA dan tim Lakers menginginkan rasa hormatnya. Saya ingin rasa hormat saya juga," kata James dikutip dari BBC, Selasa, 13 Oktober 2020.

Le Bron James mengatakan, "Satu hal yang dapat saya lakukan adalah berkomitmen pada permainan. Saya menempatkan diri, pikiran, dan tubuh saya dalam posisi selalu siap untuk tersedia kepada rekan tim . Itulah hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk tim Anda. Saya tidak pernah melewatkan pertandingan play-off dalam karir saya. Saya hanya berharap membuat penggemar dan keluarga saya bangga," ujarnya.

Baca juga : LA Lakers Persembahkan Gelar Juara NBA 2020 buat Mendiang Kobe Bryant

Dengan pembatasan penonton akibat pandemi Covid-19 berarti tidak ada penggemar yang diizinkan masuk ke dalam arena di Disney World di Florida. LeBron James dan kolega pun tak merasakan gemuruh penonton usai mengalahkan Miami Heat 106-93 pada game keenam final NBA. LA Lakers pun kembali merasakan gelar yang gagal dicapai selama satu dekade terakhir.

Michael Jordan dan Chicago Bulls

Pemain Chicago Bulls Scottie Pippen (kanan), memeluk rekannya Michael JordanGame 5 dari final NBA melawan Utah Jazz, di Salt Lake City (11/6). Sebuah perusahaan lelang mengatakan sepatu Jordan tahun 1997 final NBA telah terjual lebih dari $100.000. AP/Jack Smith

Sementara itu, Michael Jordan, 57 tahun, telah lama dianggap sebagai pemain bola basket terbesar sepanjang masa. Michael memenangkan enam gelar NBA bersama Bulls selama tahun 90-an. Selepas Jordan pensiun, Chicago kesulitan untuk mendapatkan kembali kejayaannya. Sebab itulah, upaya untuk menyandingkan James dan Jordan bergantung pada era permainan keduanya.

Sebelum LeBron James bergabung, LA Lakers nyaris tanpa suara. Dalam memimpin Lakers meraih kemenangan tersebut, James kini memiliki empat gelar nasional dengan tiga tim berbeda. Ia pernah menjadi juara NBA bersama Miami Heat (2012, 2013), Cleveland Cavaliers (2016) dan sekarang LA Lakers (2020). Rekam jejak ini menjadi bukti kemampuan pemain berusia 35 tahun itu untuk memimpin dan mengubah nasib tim yang dibelanya.

Baca juga : 6 Fakta Menarik yang Mengiringi Keberhasilan LA Lakers Menjuarai NBA 2020

Pada usia 18 tahun, LeBron James masuk dalam daftar pemain pilihan Cleveland Cavaliers pada 2003. Di usia semuda itu, dia sudah menjadi salah satu atlet yang menjadi buah bibir. "LeBron James telah mengukir ruangnya sendiri di Gunung Rushmore bola basket. Ia memiliki ruang sendiri di sana," kata Ovie Soko, mantan pemain basket tim nasional Inggris.

Ia meneruskan, "Saya pikir dia adalah salah satu pemain yang tidak cukup dihargai begitu saja dan saya pikir ketika dia berhenti bermain dan gantung sepatu, dunia bola basket akan sangat merindukannya dan kemudian kita akan benar-benar memahami apa yang kita lihat."

James pun bangga dengan pencapaiannya di lapangan. Pada akhirnya, ia pun ingin dikenang atas capaian karier basketnya. "Saya tidak menjalani hidup dengan memikirkan apa yang bisa saya wariskan, tetapi apa yang saya lakukan di luar pertandingan lebih berarti. Permainan basket saya akan selesai, tetapi bagaimana saya menginspirasi generasi berikutnya adalah yang terpenting," kata LeBron James.