Perbaiki Sektor Putri, Alasan Ketua PBSI Ajak Rionny Mainaky ke Indonesia
Reporter
Irsyan Hasyim (Kontributor)
Editor
Eko Ari Wibowo
Jumat, 29 Januari 2021 00:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Agung Firman Sampurna mengakui bahwa salah satu kelemahan bulu tangkis Indonesia berada di sektor tunggal putri. Menurut dia, ketika diminta memimpin PBSI, salah satu persoalan yang dibahas adalah sektor tunggal putri yang pernah melahirkan pemain seperti Susi Susanti dan Mia Audina.
"Makanya kita ajak gabung Rionny Mainaky di pengurusan untuk memperbaiki sektor tersebut," kata Agung dalam wawancara bersama Tempo di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan, Jakarta, Rabu, 27 Januari 2020.
Saat ini, tunggal putri Indonesia yang memiliki peringkat tertinggi yakni Gregoria Mariska Tunjung. Pemain berusia 21 tahun berada pada rangking 21 BWF. Kompatriotnya yakni Fitriani dan Ruselli Hartawan berada diperingkat 33 dan 35 dunia.
Melihat kondisi seperti itu, Agung pun berharap pada tangan dingin Rionny yang mampu membangkitkan bulu tangkis Jepang ketika menangani sektor putri Negeri Sakura.
Dua anak didik Rionny di Jepang yakni Akane Yamguchi dan Nozomi Okohara masing berada diperingkat 3 dan 4 dunia. "Semoga bergabungnya Rionny kita bisa merebut kembali supremasi bulu tangkis seperti Thomas dan Uber," ungkap dia.
Sebelumnya, Rionny Mainaky mengaku kaget ketika ditunjuk Ketua Umum PP PBSI 2020-2024, Agung Firman Sampurna untuk menjadi Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) menggantikan Susy Susanti di kepengurusan sebelumnya.
Rionny dikenal sebagai sosok pelatih yang menangani sektor ganda putri di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur. Pengalaman Rionny selama 23 tahun ikut membidangi klub dan tim nasional Jepang menjadi salah satu alasan pemilihan dirinya.
Baca: Rionny Mainaky Ungkap Perbedaan Karakter Atlet Bulu Tangkis Jepang dan Indonesia
"Terus terang memang agak kaget juga saya mendapat posisi itu [Kabid Binpres]. Memang agak lama saya pertimbangkan. Menjadi Kabid Binpres itu terus terang tidak gampang. Awalnya, mengapa yang menjadi Kabid Binpres ini saya dan kenapa bukan dari pelatih ganda putra atau pelatih-pelatih lain yang telah matang? Apalagi, sebenarnya saya terus terang masih fighting untuk melatih," kata Rionny dalam rilis PBSI, Selasa, 5 Januari 2020.
Buat Rionny Mainaky, menjadi seorang Kabid Binpres PBSI adalah sebuah tantangan baru. Meski menurutnya tugas sebagai Kabid Binpres sama-sama masih melayani seperti yang dilakoninya ketika menjadi pelatih dan kemudian menjadi pelatih kepala di Jepang maupun di Indonesia.
IRSYAN HASYIM