TEMPO.CO, Jakarta - Fabio Quartararo mengambil alih peran Valentino Rossi sebagai pembalap tim pabrikan di musim MotoGP 2021. Namun, hanya ada satu cara untuk membalas kepercayaan Yamaha tersebut, yaitu dengan memenangkan Kejuaraan Dunia MotoGP.

Fabio Quartararo telah mengambil peran sebagai tim pabrikan Yamaha, tetapi untuk tes MotoGP pertamanya, dia harus menunggu hingga Maret mendatang. Tiga kemenangan di musim 2020, saat Marc Marquez absen, sempat membuat Quartararo digadang-gadang bakal menjadi juara dunia MotoGP 2020.

Sayangnya, pembalap asal Prancis itu tidak konsisten di paruh kedua musim. Yamaha M1 2020 membuatnya sulit menemukan set-up motor yang tepat di setiap sirkuit. Namun, kegagalan itu tidak membuat tim pabrikan Iwata menukar peran dengan Valentino Rossi. “Ini sepeda motor pertama yang saya ingat. Saat itu, saya berkata pada diri sendiri bahwa suatu saat nanti kamu juga akan siap menjadi pembalap yang sesungguhnya," kata Quartararo dikutip dari Corsedimoto, Jumat, 29 Januari 2021.

Quartararo akan mengambil peran Rossi yang memenangkan gelar pertamanya dengan Yamaha M1 pada 2004. Dia juga tidak pernah menyembunyikan bahwa Rossi adalah pembalap favoritnya dan sekarang, ia mewujudkan mimpi bersama The Doctor dalam satu tim. “Itu adalah momen yang luar biasa ketika ia datang setelah kemenangan kedua saya di Jerez untuk memberi selamat kepada saya," kata dia.

Baca juga : MotoGP, Jorge Lorenzo Soal Valentino Rossi: Yamaha Harus Segera Cari Pengganti

Fabio Quartararo melakukan debutnya di kelas Moto3 pada 2015.Ia mendapatkan dua podium dalam 13 balapan dan dua posisi terdepan. Pada 2017, ia dipromosikan ke Moto2. Beberapa kali ia meraih kemenangan, tempat kedua, dan posisi start terdepan dalam dua musim. Zeelenberg dan Razali merasakan bakatnya dengan mempromosikannya di MotoGP.

Semula banyak orang yang meragukan. Namun, pada debutnya dia segera membuktikan mentalitas juaranya dengan merebut tujuh podium sejauh ini. Di tahun 2021 Fabio Quartararo akan menjadi salah satu dari dua ujung tombak tim pabrikan Yamaha. “Jika saya pikir Yamaha telah memilih saya untuk menggantikan Valentino, saya merasakan tanggung jawab yang besar dan juga rasa terima kasih yang besar. Saya akan melakukan segalanya untuk membalas kepercayaan yang telah diberikan kepada saya."

Hanya ada satu cara menjawab kepercayaan Yamaha, yaitu untuk memenangkan gelar juara dunia. "Tiga tahun yang lalu, sepertinya saya tidak akan berhasil. Itu adalah momen paling rumit dalam karier saya. Saya teringat kembali pada pengorbanan yang saya buat," kata Quartararo.

Ia meneruskan, "Dengan bantuan seorang pelatih mental, dia belajar mengelola emosi, karena memenangkan kejuaraan dunia juga merupakan faktor mental. Saya harus fokus pada pekerjaan rumah dan tidak bertindak secara emosional. Pada balapan di Sirkuit Misano tahun 2020, dia terjatuh dua kali sehingga harus rela tergusur dari puncak klasemen MotoGP. Jadi, tidak akan mudah bagi Fabio Quartararo untuk menjadi pewaris Valentino Rossi di tim Yamaha.