4 Berita Terkini Australia Open: Tangis Serena dan Akhir Sensasi Karatsev
Reporter
Antara
Editor
Nurdin Saleh
Kamis, 18 Februari 2021 21:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini Australia Open menampilkan sejumlah cerita dari babak semifinal. Pada Kamis ini, 18 Februari 2021, ada tiga pertandingan semifinal yang berlangsung di Rod Laver Arena, yang menghadirkan sejumlah cerita menarik.
Inilah ringkasanya:
Naomi Osaka Akhiri Langkah Serena Williams
Naomi Osaka menghentikan upaya Serena Williams menggenggam 24 gelar Grand Slam. Ia menaklukkan legenda dari Amerika Serikat itu dengan 6-3 6-4 pada Kamis untuk mencapai final keduanya di turnamen Australian Open.
Dalam rematch babak penentuan US Open 2018 itu, Osaka menegaskan statusnya sebagai ratu baru tenis putri dan mendapatkan sambutan luar biasa dari penonton di Rod Laver Arena ketika penonton dibolehkan lagi menonton langsung Grand Slam ini di stadion setelah lockdown lima hari.
Osaka yang tiga kali menjuarai Grand Slam akan melawan Jennifer Brady dalam perebutan gelar juara.
"Saya tidak melakukan banyak unforced error pada beberapa game pertama. Saya sempat gugup sekali dan sudah takut sejak awal," kata Osaka mengenai lapangan itu, namun kemudian dia bisa memulai langkahnya itu.
Baca Juga: UFC: George St-Pierre Tolak Tawaran Duel dengan Kamaru Usman
"Selalu terhormat sekali bisa bermain melawan dia. Saya hanya ingin berusaha sebaik mungkin," sambung dia seperti dikutip Reuters.
Selanjutnya: Makna Air Mata Serena
<!--more-->
Serena Williams Menangis, Apa Makna Air Matanya?
Serena Williams menangis dan mempersingkat konferensi pers pasca pertandingan setelah kalah 3-6, 4-6 melawan Naomi Osaka dalam semifinal Australian Open sehingga mengakhiri usahanya menyamai rekor 24 kali merebut gelar juara Grand Slam.
Williams memenangkan gelar juara turnamen utama terakhirnya di Melbourne Park pada 2017 sebelum istirahat karena melahirkan putrinya Alexis Olympia. Dia kalah dalam empat final Grand Slam sejak kembali bermain tenis pada 2018.
Petenis berusia 39 tahun yang tinggal satu gelar Grand Slam lagi untuk menyamai rekor Margaret Court, berjalan dari Rod Laver Arena di bawah tepuk tangan meriah penonton. Dia berhenti sejenak guna meletakkan tangannya di atas dadanya dan melambai ke arah penonton.
"Penonton Australia itu luar biasa sekali, jadi senang melihatnya," kata Williams, yang mengenakan kalung "Queen", kepada wartawan seperti dikutip Reuters.
Ketika ditanya apakah kepergiannya dari lapangan itu perpisahan terakhir untuk Melbourne Park, dia berkata sambil tersenyum: "Jika saya mengucapkan selamat tinggal, saya tak akan memberi tahu siapa pun."
Tetapi senyumannya seketika memudar, dan pertanyaan mengenai apakah kekalahan dari Osaka sebagai pengalaman buruk dia menenggak air sebelum kemudian tersedak.
"Saya tak tahu. Saya udah selesai," kata dia sambil meninggalkan ruangan sambil menangis.
Williams terlihat paling tajam selama bertahun-tahun dalam turnamen ini, tetapi 24 kesalahan sendiri merugikan dia saat melawan Osaka yang juga mengalahkan dia dalam final US Open 2018.
"Perbedaan hari ini adalah kesalahan," kata Williams sebelumnya dalam konferensi persnya. "Jujur saja, itu peluang di mana saya bisa menang."
Juara tujuh kali Grand Slam Mats Wilander mengatakan air mata Williams disebabkan oleh kekecewaannya terhadap cara dia bermain dan bukan petunjuk dia membuat penampilan terakhirnya di Melbourne Park.
"Tidak (ini bukan akhir untuk Serena). Saya kira kita melihat air mata itu karena saya kira dia kecewa dengan cara dia bermain," kata pengamat Eurosport Wilander yang pernah tiga kali juara di Melbourne Park
Selanjutnya: Jennifer Brady Alami Hari yang Aneh
<!--more-->
Jennifer Brady Jaga Asa Amerika
Jennifer Brady memastikan jatah Amerika Serikat dalam final tunggal putri Australian Open setelah Serena Williams tersingkir, usai menghentikan langkah Karolina Muchova 6-4 3-6 6-4 dalam semifinal.
Bertanding di Rod Laver Arena, Kamis, Brady mencapai final Grand Slam pertamanya dan menghadapi tugas berat melawan Naomi Osaka yang menyingkirkan dia pada semifinal US Open.
Osaka yang juara edisi 2019 sebelumnya menyisihkan Williams dengan straight set, tapi Brady yang unggulan ke-22 memastikan Amerika Serikat menempatkan finalis lainnya satu tahun setelah Sofia Kenin menaklukkan Garbine Muguruza saat memperebutkan trofi 2020.
Brady sempat tak bisa memanfaatkan empat match point karena gugup, namun akhirnya merayakan kemenangannya ketika Muchova melepaskan forehand yang melebar dari garis permainan.
Brady terkulai di atas lapangan ketika penonton bertepuk tangan untuknya dan masih mengatasi momen itu saat wawancara di lapangan.
"Saya tak bisa merasakan kaki saya. Kaki saya bergetar, jantung saya berdegup kencang. Saya gugup sekali," kata petenis berusia 25 tahun itu seperti dikutip Reuters.
"Saya jadi agak aneh hari ini, bersemangat sekali tapi pada saat yang sama merasa datar-datar saja.
"Kaki saya terasa segar tetapi pada saat yang sama tak bisa bergerak. Saya merasa seperti terjebak dalam lumpur, jadi saya tak terlalu menaikkan intensitas saya hingga awal set ketiga."
Prestasi Brady semakin luar biasa setelah menjadi salah satu dari 72 pemain yang menghabiskan karantina ketat selama dua pekan dan tak bisa berlatih di lapangan seperti yang lain.
Selanjutnya: Novak Djokovic Capai Final Gand Slam Ke-28
<!--more-->
Novak Djokovic Akhiri Sensasji Aslan Karatsev
Petenis nomor satu versi ATP Novak Djokovic mengatasi Aslan Karatsev 6-3, 6-4, 6-2 dalam waktu satu jam dan 53 menit untuk memastikan posisi di partai final Australian Open, yang menjadi final ke-28 di ajang Grand Slam.
"Saya merasa baik sejauh ini, secara fisik dan mental. Saya memukul bola dengan sangat baik dan cepat," kata Djokovic soal pertandingan, seperti dilansir laman resmi ATP Tour, Kamis.
Juara delapan kali Australian Open ini mengakhiri impian petenis peringkat 114 Karatsev untuk menjadi petenis pertama yang mencapai final pada debut Grand Slam.
Melalui 15 game, Djokovic hanya melakukan satu kesalahan sendiri, mencetak total 30 winner dalam usahanya membukukan gelar kesembilan di Grand Slam awal musim ini.
"Saya sangat senang dengan penampilannya. Saya juga senang karena memiliki dua hari libur sekarang. Pemulihan masih menjadi prioritas," ungkap Djokovic sehubungan dengan cedera otot perut yang ia alami di putaran ketiga saat melawan Taylor Fritz.
"Saya ingin memberikan penghargaan kepada Karatsev untuk turnamen yang hebat. Mungkin ini bukan harinya, tapi dia memiliki kemenangan besar pada debutnya hingga sampai semifinal Grand Slam pertama," Djokovic menambahkan.
Karatsev, yang diproyeksikan masuk ke peringkat 50 besar ATP pada Senin, memenangkan 11 dari 32 poin servis kedua. Dia mencetak 24 winner dan melakukan 30 kesalahan sendiri saat tehenti di semifinal Australia Open.