TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Bayern MunchenHansi Flick menegaskan para pemainnya ingin menciptakan kejutan kecil ketika bertandang ke Paris untuk melakoni leg kedua perempat final Liga Champions melawan Paris Saint-Germain (PSG), Rabu dinihari nanti. Munchen mengusung misi pembalasan atas kekalahan 2-3 di Allianz Arena, pekan lalu.
Kekalahan di kandang masih meninggalkan rasa frustrasi bagi tim Bavaria. Musababnya, mereka tampil sangat dominan dan melepaskan 31 percobaan tembakan sepanjang laga, 25 kali lebih banyak dibandingkan PSG.
Meski begitu, Flick menegaskan timnya saat ini memiliki motivasi tinggi dan siap mengerahkan seluruh kemampuannya untuk bisa membalikkan keadaan. "Tim ini dan para pemainnya yang hebat sangat termovitasi. Ini tidak akan menjadi pekerjaan mudah, tetapi kami akan mengerahkan segenap kemampuan," kata Flick dikutip dari laman resmi Bayern, Selasa, 13 April 2021.
Untuk melawan PSG, Flick rela kehilangan dua poin di pertandingan Bundesliga Jerman akhir pekan kemarin. Saat diimbangi Union Berlin, ia mengistirahatkan sejumlah pemain utama seperti Leon Goretzka dan Lucas Hernandez. Pertandingan berakhir imbang 1-1.
Kedua pemain itu bakal kembali dalam keadaan bugar, sebagaimana Alphonso Davies yang absen kontra Union karena skorsing, sedangkan Jerome Boateng dan Kingsley Coman ikut rombongan ke Paris kendati tak tampil penuh kontra Union karena cedera.
Akan tetapi, bayang-bayang ketumpulan lini depan terancam masih menjadi masalah bagi Bayern. Robert Lewandowski dan Serge Gnabry masih absen, termasuk Corentin Tolisso, Douglas Costa serta Marc Roca.
Masalah optimalisasi peluang memang menjadi tantangan utama bagi Bayern saat ini. Thomas Muller dan kolega tak ingin mengulangi skenario yang terjadi di leg pertama ketika mereka membuang banyak peluang mencetak gol. "Kami harus menuntaskan pekerjaan, memaksa mereka melakukan kesalahan," ujar Flick.
Hansi Flick melanjutkan, "Saat menguasai bola sekalipun, satu mata kami harus bersiap mengawal pertahanan. Kami tahu butuh mencetak setidaknya dua gol. Itu akan menjadi tugas berat, tetapi pertandingan semacam ini kerap menjadi alasan bagi banyak orang untuk bersepak bola. Kami ingin menciptakan kejutan kecil di Paris."
