Analisis Euro 2020: Transformasi Mancini di Balik Sukses Timnas Italia

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Rabu, 7 Juli 2021 11:59 WIB

Sejumlah pemain Italia merayakan kemenangannya usai mengalahkan timnas Spanyol dalam Semifinal Euro 2020 lewat drama adu penalti di Wembley Stadium, London, Britain, 6 Juli 2021. REUTERS/Laurence Griffiths

TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Italia berhasil melakukan penebusan luar biasa di Euro 2020. Hanya tiga tahun setelah merasakan rasa sakit dan terhina akibat gagal lolos ke putaran final Piala Dunia, Azzurri kini berada di partai puncak Piala Eropa.

Mereka lolos ke final setelah
menang adu penalti 4-2 (1-1) atas Spanyol di Stadion Wembley, London, Rabu dinihari. Mereka menantikan pemenang laga Inggris vs Denmark.

Kebangkitan Italia tak lepas dari Roberto Mancini. Pelatih ini berani meninggalkan gaya catenaccio yang jadi ciri khas tim dan menampilkan gaya bermain menyerang yang menghibur. Dengan gaya itu, sekarang mereka tak terkalahkan dalam 33 pertandingan.

Setelah menyingkirkan Spanyol, Mancini menyebut adu penalti seperti lotre atau perjudian. Tapi, dalam kemenangan itu, Italia sesungguhnya telah menunjukkan kelebihan mereka: kekuatan dan kepercayaan diri.

Mereka bangkit kembali dari tendangan penalti pembuka yang gagal dari Manuel Locatelli, untuk memasukkan empat tendangan penalti berikutnya, termasuk Jorginho yang dingin mengeksekusi penalti.

Penjaga gawang timnas Italia, Gianluigi Donnarumma melakukan selebrasi setelah membawa timnya menang atas timnas Spanyol. REUTERS/Laurence Griffiths


Itu adalah kekuatan mental yang sama yang membantu Italia mengatasi penguasaan bola yang terbatas untuk waktu lama, tatkala pemain Spanyol Pedri menjajah lini tengah dengan tak henti memamerkan operan tepat sasaran.

Dani Olmo mungkin akan menyesal bahwa upaya-upaya golnya tidak setepat umpan Pedri itu. Tetapi harus diakui dia sangat bagus dengan terus-menerus mencari celah sehingga membersitkan pertanyaan mengenai lini belakang Italia.

Sebuah terobosan cepat dari tim Italia, yang berpuncak kepada penyelesaian berkelas dari Federico Chiesa, membawa Azzurri unggul pada waktu tepat satu jam. Ini adalah gol yang menunjukkan apa yang telah ditanamkan Mancini kepada timnya.

Kiper Gianluigi Donnarumma cepat dan waspada saat sodoran cerdasnya meluncur saat jeda dan Chiesa dengan pasti mengarahkan bola ke sudut jauh.

Dan setelah Alvaro Morata yang masuk lapangan dari bangku cadangan menyamakan kedudukan pada menit ke-80, Italia tak terlihat terpojok atau panik menghadapinya, tidak pula patah arang.

Timnas Italia. REUTERS/Frank Augstein


Ada pertahanan membaja Italia yang sudah menjadi ciri khas. Tapi kunci mereka sebenarnya adalah fokus kepada tekanan yang energik dan ketepatan di sepertiga terakhir lapangan. Ini adalah buah transformasi yang dilakukan Mancini kepada sebuah tim yang memalukan bangsa tiga tahun lalu.

Selanjutnya: Saling Percaya
<!--more-->
Mereka percaya satu sama lain, mereka percaya kepada pelatih mereka dan bahwa kepercayaan diri dan persatuan telah melontarkan mereka ke final. Itulah resep lain dari Timnas Italia.

Azzurri seketika menciptakan dampak dalam turnamen ini lewat penampilan menawan mereka dalam penyisihan grup dengan mengalahkan Turki dan Swiss semuanya dengan 3-0.

Para pakar memuji energi dan ketepatan tim Mancini tetapi pada fase gugur mereka telah menunjukkan bahwa mereka masih memiliki kualitas sepak bola Italia yang lebih tradisional.

Mereka membutuhkan waktu tambahan untuk melewati hadangan Austria pada 16 besar dan kemudian menang 2-1 atas Belgia dengan disiplin sebelum melewati ujian terberat mereka.


Pelatih Italia Roberto Mancini. REUTERS/Alberto Lingria


Donnarumma adalah pahlawan setelah menangkis tendangan penalti Morata yang melahirkan kemenangan dan dia dengan cepat menunjukkan kualitas yang telah membawa timnya selama ini.

"Kami tinggal selangkah lagi mewujudkan impian kami. Spanyol sangat kuat, tetapi tim Italia ini sangat berani , kami tidak pernah menyerah," kata dia seperti dikutip Reuters.

Di final Euro 2020, yang akan berlangsung Ahad malam 11 Juli 2021, Timnas Italia mengejar gelar Piala Eropa keduanya setelah yang diraih pada 1968.

Baca Juga: Jadwal dan Prediksi Inggris vs Denmark

Berita terkait

Hasil Bola Laga Persahabatan: Timnas Italia Kalahkan Ekuador 2-0 berkat Gol Pellegrini dan Barella

34 hari lalu

Hasil Bola Laga Persahabatan: Timnas Italia Kalahkan Ekuador 2-0 berkat Gol Pellegrini dan Barella

Timnas Italia berhasil mengalahkan Ekuador dengan skor 2-0 dalam laga persahabatan.

Baca Selengkapnya

Daftar 20 Tim yang Lolos ke Piala Eropa 2024 Lewat Jalur Kualifikasi

37 hari lalu

Daftar 20 Tim yang Lolos ke Piala Eropa 2024 Lewat Jalur Kualifikasi

Fase grup babak kualifikasi Euro 2024 atau Piala Eropa 2024 telah berakhir.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas Italia vs Venezuela di Laga Uji Coba: Luciano Spalletti Akan Uji Taktik Baru

38 hari lalu

Jadwal Timnas Italia vs Venezuela di Laga Uji Coba: Luciano Spalletti Akan Uji Taktik Baru

Pelatih Timnas Italia Luciano Spalletti akan menguji taktik baru ketika menghadapi Venezuela dalam laga uji coba, Jumat dinihari, 22 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemain Inter Milan Francesco Acerbi Dicoret dari Timnas Italia karena Dugaan Sikap Rasis

40 hari lalu

Pemain Inter Milan Francesco Acerbi Dicoret dari Timnas Italia karena Dugaan Sikap Rasis

Francesco Acerbi dicoret dari daftar skuad Timnas Italia menjelang dua laga persahabatan melawan Venezuela dan Ekuador karena sikap rasis.

Baca Selengkapnya

Profil Simon Tahamata, Legenda Klub Ajax Amsterdam Keturunan Maluku

53 hari lalu

Profil Simon Tahamata, Legenda Klub Ajax Amsterdam Keturunan Maluku

Fans Ajax Amsterdam melepas salah seorang legenda klubnya, Simon Tahamata yang keturunan Maluku. "Oom Simon Terima Kasih" tulisan di spanduk.

Baca Selengkapnya

Hasil Undian UEFA Nations League 2024/2025: Timnas Italia, Belgia, dan Prancis Tergabung di Grup Neraka

9 Februari 2024

Hasil Undian UEFA Nations League 2024/2025: Timnas Italia, Belgia, dan Prancis Tergabung di Grup Neraka

Hasil undian UEFA Nations League musim 2024/2025, Kamis, 8 Februari 2024, menempatkan Timnas Italia, Belgia, dan Prancis tergabung di grup neraka.

Baca Selengkapnya

5 Pelatih Termahal di Piala Asia 2023, Shin Tae-yong Termasuk?

1 Februari 2024

5 Pelatih Termahal di Piala Asia 2023, Shin Tae-yong Termasuk?

Pelatih Arab Saudi Roberto Mancini menjadi pelatih termahal di Piala Asia 2023 dengan gaji lebih dari Rp 441 miliar per tahun.

Baca Selengkapnya

Piala Asia 2023: Tinggalkan Lapangan di Tengah Adu Penalti, Pelatih Arab Saudi Roberto Mancini Minta Maaf

31 Januari 2024

Piala Asia 2023: Tinggalkan Lapangan di Tengah Adu Penalti, Pelatih Arab Saudi Roberto Mancini Minta Maaf

Roberto Mancini tidak menyaksikan Hwang Hee-chan mengonversi tendangan penentu Korea Selatan di babak 16 besar Piala Asia 2023.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi vs Korea Selatan di Piala Asia 2023, Roberto Mancini dan Jurgen Klinsmann Saling Waspada

30 Januari 2024

Arab Saudi vs Korea Selatan di Piala Asia 2023, Roberto Mancini dan Jurgen Klinsmann Saling Waspada

Roberto Mancini dan Jurgen Klinsmann saling mewaspadai kekuatan satu sama lain menjelang laga Arab Saudi vs Korea Selatan di Piala Asia 2023.

Baca Selengkapnya

Piala Asia 2023: Arab Saudi vs Korea Selatan, Simak Head-to-Head Roberto Mancini dan Jurgen Klinsmann

29 Januari 2024

Piala Asia 2023: Arab Saudi vs Korea Selatan, Simak Head-to-Head Roberto Mancini dan Jurgen Klinsmann

Sebelum pertemuan Arab Saudi dan Korea Selatan di Piala Asia 2023 ini, kedua tim berhadapan dalam laga uji coba pada September lalu.

Baca Selengkapnya