Pelatih Ini Sebut Atlet Belarusia Jadi Mainan Presiden Alexander Lukashenko

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Selasa, 10 Agustus 2021 09:45 WIB

Konstantin Yakovlev, pelatih Handball Belarusia di Ukraina. REUTERS/Gleb Garanich

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Krystsina Tsimanouskaya di Olimpiade Tokyo menambah tajam sorotan terhadap kondisi olahraga Belarusia di bawah Presiden Alexander Lukashenko. Banyak tudingan miring yang muncul.

Krystsina Tsimanouskaya diketahui telah dipaksa pulang oleh ofisial Belarusia setelah secara terbuka mengkritik pelatih karena memasukkan namanya dalam lomba lari estafet 4x400m tanpa sepengetahuan dia. Atlet wanita itu menolak ketika dipaksa naik pesawat dan mencari perlindungan polisi.

Tsimanouskaya memilih tetap tak pulang ke negaranya.
Ia kini sudah berada di Polandia, untuk mencari suaka di negara yang mau menerimanya.

Pelari cepat Belarusia Krystsina Tsimanouskaya, yang meninggalkan Olimpiade di Tokyo dan mencari suaka di Polandia, menghadiri konferensi pers di Warsawa, Polandia 5 Agustus 2021. [REUTERS/Darek Golik]

Konstantin Yakovlev, mantan atlet bola tangan Belarusia yang kini menjadi pelatih di Ukraina, tak heran melihat yang yang dilakukan Tsimanouskaya. "Saya kira orang itu tak bisa lagi bertahan karena ketidakadilan, akibat kebodohan birokrat-birokrat Belarusia," kata Yakovlev.

Konstantin Yakovlev, 36 tahun, merasakan sendiri bagaimana atlet hanya menjadi "mainan" Alexander Lukashenko.

Ia mengalaminya pada 2007, setelah ikut
memenangi kejuaraan Belarusia. Ketika dia dan pemain laun baru mau pergi berlibur pasca musim ketika mereka diminta tak ke mana-mana dulu karena menunggu tamu istimewa: Presiden Alexander Lukashenko.

Yakovlev ingat bagaimana timnya harus mengenakan perlengkapan mereka dan menggelar sesi latihan pura-pura agar bisa disaksikan oleh Lukashenko. Mereka juga diberi instruksi khusus sebelumnya mengenai bagaimana harus berbicara dengan presiden berusia 66 tahun itu.

"Kami semua ingin pergi berlibur, dan sebaliknya kami harus menunggu si kakek, di depannya orang-orang tua yang beberapa berusia tiga puluhan dan kebanyakan punya anak dan keluarga, dan kami harus menunggu dan melakukan semacam sirkus di depan mereka, dengan pakaian lengkap, seolah sedang latihan," kata dia seperti dikutip Reuters.

Mereka difoto bersama Lukashenko tetapi tidak dibolehkan menyimpan salinannya karena Lukashenko tak menyukai penampilannya dalam foto, tambah Yakovlev.

Episode itu, sambung dia, menyingkapkan potret kehidupan dunia olahraga negara itu di bawah pemerintahan Lukashenko, yang menindak keras protes jalanan setelah memenangkan pemilu yang disengketakan setahun silam.

Lukashenko, yang pernah menjadi pemain hoki, menempatkan olahraga di posisi penting dalam 27 tahun kekuasaannya. Tapi, cara dia yang otoriter tak disukai.

Kini, atlet-atlet profesional menjadi bagian dari tokoh-tokoh paling menonjol yang menentang dia. Beberapa di antaranya telah ditahan, kehilangan pekerjaan, atau dikeluarkan dari tim nasional.


Yakovlev, yang pindah ke Ukraina pada 1 Agustus, menyebut suasana di Belarusia tak nyaman bagi atlet. "Tentu saja, dia sangat memandang olahraga seperti mainannya sendiri, dan mainan ini mulai melawannya, jadi mereka pun angkat bicara," kata Yakovlev dalam sebuah wawancara di Kiev.

"Dia presiden yang tidak sah, dia kalah dalam pemilu, dan ini terlihat jelas oleh semua orang."

Yakovlev ikut melancarkan protes tahun lalu dan membubuhkan tanda tangannya ke sebuah surat terbuka yang diteken tokoh-tokoh olahraga yang menyeru pemilu diulang. Dia ditahan selama dua pekan. Dia akhirnya memutuskan meninggalkan negara itu bersama ketiga anaknya yang masih kecil.

Yakovlev memiliki tato di kaki kanannya, dia pemain bernomor punggung 23 dan 34 di celana pendeknya. Nomor-nomor ini sesuai dengan 23.34, yakni pasal yang membuatnya ditahan pemerintah Belarusia.

Presiden Alexander Lukashenko dan putranya Viktor, yang jadi penerusnya sebagai kepala Komite Olimpiade Nasional Belarusia, dilarang menghadiri Olimpiade oleh Komite Olimpiade Internasional. Status tuan rumah mereka untuk kejuaraan dunia hoki es juga baru dibatalkan.

Yakovlev gundah mengamati kondisi Belarusia itu. "Kami sudah menjadi negara beracun."

Berita terkait

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

1 hari lalu

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya

Baca Selengkapnya

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

3 hari lalu

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

Ilham Rio Fahmi akan berusaha membalas kepercayaan dari pelatih kepala Shin Tae-yong apabila diturunkan dalam laga Timnas U-23 Irak vs Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

3 hari lalu

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

Olympic Phryge, maskot Olimpiade Paris 2024, diangkat sebagai simbol kebebasan danrepresentasi alegori Republik Prancis.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

6 hari lalu

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

Shin Tae-yong yakin para pemain Timnas U-23 Indonesia bisa tampil baik melawan Irak di Piala Asia U-23 2024 dan meraih tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

8 hari lalu

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

8 hari lalu

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

Piala Asia U-23 2024 mulai mendekati laga puncak. Empat tim akan bersaing pada babak semifinal yang akan dimainkan hari Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

8 hari lalu

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.

Baca Selengkapnya

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

9 hari lalu

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.

Baca Selengkapnya

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

14 hari lalu

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

Indonesia kembali menambah atlet yang lolos ke Olimpiade 2024, yakni atlet dayung putra La Memo.

Baca Selengkapnya

Atlet Dayung Indonesia La Memo Berhasil Raih Tiket Olimpiade 2024

15 hari lalu

Atlet Dayung Indonesia La Memo Berhasil Raih Tiket Olimpiade 2024

Atlet dayung putra Indonesia La Memo berhasil meraih tiket Olimpiade 2024. Lolos untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya