PON Papua Siap Digelar, Simak 3 Kabar Terbaru Akhir Pekan Ini
Reporter
Antara
Editor
Nurdin Saleh
Minggu, 29 Agustus 2021 11:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pekan Olahraga Nasional atau PON Papua siap digelar, pada 2-15 Oktober 2021. Panitia Besar PON XX berharap para utusan masing-masing provinsi dalam pelaksanaan Chef de Mission (CdM) Meeting III, yang digelar secara virtual Sabtu, dapat segera menyampaikan kesiapan Papua untuk jadi tuan rumah.
Ketua PB PON XX Papua Yunus Wonda mengatakan CdM meeting III yang menjadi pembahasan terakhir antar delegasi seluruh kontingen dengan tuan rumah itu hanya membahas pemantapan kesiapan tuan rumah satu bulan jelang penyelenggaraan PON.
"Seluruh jajaran panitia sudah siap untuk penyelenggaraan PON, jangan ragu dengan Papua," kata Yunus di Jayapura, Minggu.
Menurut dia, seperti yang sudah menjadi komitmen para kontingen dan tuan rumah, konsumsi dan akomodasi akan digratiskan karena hal itu sudah menjadi komitmen bersama. "Sehingga yang datang bisa lihat kesiapan dan konsistensi kami tetap tidak berubah," ujar Yunus.
Dia menjelaskan pihaknya juga tidak berhenti berusaha untuk membenahi dan melengkapi beberapa hal yang masih kurang, di antaranya perihal konsumsi yang masih menanti pencairan APBN dan beberapa kontingen yang meminta penambahan kuota kartu identitas.
"Namun selebihnya, kesiapan Papua sebagai tuan rumah penyelenggaraan melalui PB PON sudah sangat progresif," tegas Yunus.
Oleh karena itu, ia memastikan kesiapan PB PON untuk menyelenggarakan ajang olahraga tersebut. Selain itu, PB PON juga berterima kasih kepada KONI Pusat yang selalu mendampingi mereka dalam mempersiapkan PON tahun ini, meskipun ada catatan yang akan menjadi perhatian bagi pihaknya.
"Kami juga menyampaikan kepada masyarakat bahwa kami, PB PON, sudah siap untuk mensukseskan PON. Artinya, hingga kini tidak berhenti bekerja dan terus berusaha untuk memaksimalkan penyelenggaraan walaupun mendapatkan kendala," ungkap Yunus.
Selanjutnya: Ada Satu Pekerjaan Rumah Panitia
<!--more-->
Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON Papua Mayjen TNI (Purn.) Dr. Suwarno mengatakan meski sudah selesai, CdM Meeting III masih meninggalkan pekerjaan rumah, salah satunya adalah menyelesaikan buku panduan dan mengirimkannya ke seluruh kontingen.
“Buku-buku panduan yang sekarang itu belum bisa dibawa pulang oleh KONI Provinsi, jadi segera finalisasi dan disusulkan untuk dikirimkan ke KONI–KONI Provinsi karena itu adalah buku panduan tentang pelayanan-pelayanan yang akan diberikan,” tegas Suwarno dalam keterangan tertulis, Minggu.
Terkait kelancaran kegiatan PON XX, ia menganjurkan agar setiap provinsi mengirimkan tim mereka ke Papua terlebih dahulu untuk memastikan akomodasi masing-masing daerah.
Ia juga menekankan pentingnya bagi seluruh pihak terkait PON XX menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Untuk kontingen, atlet dan lain sebagainya, sebelum berangkat disarankan untuk melakukan karantina lima hari. Selain itu, mereka harus dapat vaksin dan lulus tes PCR sebagai persyaratan untuk berangkat ke sini,” ujar Suwarno.
Setiba di Papua, seluruh kontingen dibatasi ruang geraknya. Mereka selama dikarantina hanya boleh ke tempat akomodasi dan arena pertandingan. Kontak dengan orang yang satu kontingen juga dibatasi, apalagi berbeda rombongan.
Khusus untuk cabang olahraga yang mengharuskan kontak fisik, maka akan dilakukan tes antigen setiap sebelum pertandingan. Jika negatif COVID-19, baru dapat diizinkan bertanding. Upaya-upaya tersebut dilakukan guna menyukseskan PON XX.
“Dari sejak PON pertama hingga PON XIX, baru PON di Papua ini pemerintah pusat memberikan perhatian yang sangat,” ungkapnya sembari menyebutkan arena pertandingan yang dibangun pemerintah pusat dengan standar internasional dan dukungan bidang lainnya.
“Kalau PON XX nanti tidak berjalan secara maksimum, yang salah bukan siapa-siapa, tapi kita semua. Ayo, saya mengajak bapak/ibu untuk menyatukan hati,” ajak Suwarno.
Selanjutnya: Jumlah Atlet yang Terverifikasi
<!--more-->
Sebanyak 7.066 atlet telah ditetapkan oleh tim keabsahan untuk mengikuti PON Papua, dengan rincian atlet putra sebanyak 4.176 dan atlet putri 2.890 orang.
Ketua Tim Keabsahan PON XX Soedarmo di Jayapura, Minggu, mengatakan ke-7.066 atlet tersebut berasal dari 34 provinsi dan akan berkompetisi di 37 cabang olahraga.
"Kepada KONI provinsi se Indonesia, diharapkan dengan dilakukan validasi dan keabsahan seluruh atlet, maka pada pelaksanaan PON sudah tidak ada lagi masalah," katanya.
Menurut Soedarmo, pihaknya berharap seluruh atlet yang sudah disahkan sebagai peserta PON bisa hadir di Papua, tidak ada satupun yang cedera atau sakit.
"Mari sama-sama doakan semoga PON dapat diikuti oleh seluruh atlet yang telah ditetapkan bersama,” ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya mengimbau kepada Bidang I PB PON Papua untuk segera mendistribusikan nama-nama atlet yang ditelah ditetapkan kepada Technical Delegate (TD) masing-masing cabang olahraga.
"Dengan demikian Technical Delegate cabang olahraga dapat mengetahui atlet-atlet yang telah ditetapkan," katanya lagi.
Sementara itu Ketua Panwasrah PON XX yang juga Wakil I Ketua Umum KONI Pusat Suwarno mengatakan kuota atlet PON yang sebelumnya ditetapkan KONI sebanyak 6.496 belum termasuk atlet tuan rumah Papua.
"Namun dari jumlah kuota atlet sebanyak 6.496 setelah registrasi ulang oleh tim keabsahan jumlahnya berkurang," katanya.
Dia menambahkan jadi, setelah diregistrasi jumlah atlet dari masing-masing KONI provinsi hanya berjumlah 6.144 atlet, ditambah dengan atlet tuan rumah 922 atlet, sehingga total 7.066 atlet itu akan bertanding di 37 cabang olahraga, 56 disiplin cabor, dan 679 nomor pertandingan.
"Dengan ditetapkannya jumlah kuota atlet oleh tim keabsahan PON XX, maka masing-masing bidang bisa menggunakan data tersebut untuk bidang akomodasi, konsumsi dan transportasi,” ujarnya.