TEMPO.CO, Jakarta - Barcelona akhirnya meminjamkan Miralem Pjanic ke klub Turki, Besiktas. Tim Catalan mengirim gelandang Bosnia itu ke klub Turki itu dengan status pinjaman satu tahun tanpa opsi pembelian setelah hampir tidak dimainkan selama musim pertamanya di klub.

Jendela transfer di Spanyol ditutup pada 31 Agustus, tetapi di Turki masih terbuka. Dengan situasi itu, kesepakatan peminjaman bisa tercapai.

Pjanic, 31 tahun, merupakan salah satu pemain yang masuk dalam daftar jual Barcelona pada bursa transfer musim panas ini. Penjualannya sebagai bagian dari upaya meringankan tagihan upah. Selain itu, sang pemain tidak masuk dalam rencana Ronald Koeman untuk kampanye musim ini.

Pemain Bosnia itu tercatat 30 tampil selama musim 2020/21, 13 di antaranya turun sebagai starter dan hanya lima kali yang bermain penuh selama 90 menit.

Ronald Koeman lebih memilih memainkan trio Sergio Busquets, Frenkie de Jong dan Pedri di lini tengah karena Pjanic dinilai gagal memenuhi harapan mereka di Camp Nou. Dia tidak menikmati masa-masa sukses seperti yang dialaminya bersama AS Roma dan Juventus.

Pjanic juga tidak masuk dalam skuad untuk dua pertandingan awal Liga Spanyol musim ini. Meski dia masuk dalam skuad Barcelona untuk pertandingan ketiga, dia tidak terlalu banyak melakukan pemanasan.

Sebelumnya, pemain Bosnia itu berharap bisa kembali ke Juventus. Bahkan, dia dilaporkan bersedia menerima pemotongan gaji demi bergabung lagi dengan klub Italia yang dibelanya selama empat musim, 2016-2020 itu, menurut Calciomercato, seperti dikutip ESPN.

Pjanic merupakan salah satu pemain dengan penghasilan tertinggi di Barcelona. Dia memiliki kontrak 8 juta euro atau Rp 135,6 miliar per musim, tetapi bersedia dipotong sebesar 3 juta euro atau sekitar Rp 50,9 miliar.

Namun, keinginan Miralem Pjanic untuk kembali ke Juventus tidak terwujud musim ini dan akhirnya Barcelona meminjamkannya ke Besiktas.

MARCA, ESPN

Baca Juga: Barcelona Jual Ilaix Moriba dan Emerson Royal, Gaet Lionel Messi dari Turki