TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum bernama parkour, olahraga ini disebut dengan méthode naturelle atau metode alami yang digunakan oleh banyak prajurit asal Prancis. Georges Hébert lah yang menjadi penggas utama olahraga ini hingga banyak digandrungi hingga saat ini.

Hal ini bermula pada 1902, bencana letusan gunung berapi melenyapkan kota St. Pierre di pulau Karibia Martinique, sekitar 28.000 orang di sekitar. Georges yang ketika itu menjadi seorang letnan yang bertugas mengevakuasi korban melihat masyarakat Afrika yang bergerak dan memperhatikan bahwa mereka gesit dan fleksibel meskipun mereka tidak memiliki pelatihan formal.

Memasuki era 1990-an, olahraga ini kembali banyak digemari remaja-remaja yang tinggal di kota urban. Laiknya skateboard olahraga ini seiring waktu menadapat perhatian sejak dipromosikan di berbagai media sosial.

Dengan demikian, banyak penggemar baru yang ingin mempelajari gerakan parkour. Berikut beberapa gerakan dasar parkour yang sering digunakan.

Pendaratan Dua Titik
Mampu mendarat dengan aman saat melakukan parkour adalah salah satu hal terpenting yang harus dikuasai bagi pemula. Gerakan ini adalah salah satu gerakan termudah untuk dilakukan di parkour. Pendaratan dua titik hanya mendarat di kaki Anda tanpa ada hal lain yang menyentuh tanah.

Kunci untuk bisa melakukan pendaratan dua titik adalah menemukan langkan yang tingginya tidak lebih dari 4 kaki (1,2 meter) dari tanah dan berlatih mendarat dengan kaki. Jika itu terlalu tinggi, maka dapat mencoba tepian yang lebih rendah. Jangan melompat dari tempat yang lebih tinggi sampai merasa nyaman mendarat dari ketinggian yang lebih rendah terlebih dahulu.

Pendaratan Empat Titik.
Masuk ke level selanjutnya, jenis pendaratan ini lebih cocok untuk mendarat dari tempat yang lebih tinggi daripada pendaratan dua titik. Hal ini karena seseorang akan mendarat di kaki terlebih dahulu lalu turun ke jongkok yang dalam untuk menyerap dampak dari pendaratan lalu letakkan tangan ke bawah untuk menyerap lebih banyak kekuatan. Ini juga merupakan gerakan parkour dasar bagi pemula untuk dipelajari karena tidak banyak yang bisa dilakukan.

Lompatan Luas di Tanah Datar.
Berdasarkan mxnkie.com, Melompat adalah gerakan pemula paling dasar yang harus dipelajari jika ingin mendapatkan kecepatan yang baik. Itu karena melompat adalah inti dari parkour. Seberapa baik seseorang bisa melompat menentukan seberapa baik ia bisa presisi melompat, melompat, memanjat dan membalik.

Lompatan luas sama dengan lompat vertikal dan lompat kotak. Satu-satunya perbedaan adalah Anda melompat ke depan, bukan hanya melompat. Berlatih lompatan lebar akan membantu Anda meningkatkan tinggi dan jarak lompatan Anda.

Bounce Backs.
Sebelum menguasai lompatan presisi dan melompat ke tepian, Anda harus bisa melakukan pantulan dinding. Dinding pantulan punggung adalah cara teraman untuk menyelamatkan dan menghindari jika Anda mencoba melompat di antara tepian dan tidak berhasil mencapai puncak langkan dan Anda akan membentur sisinya.

Yang harus Anda lakukan adalah memantul ke belakang menjauh dari sisi langkan dan mendarat di tanah dengan kaki Anda. Ini akan mencegah Anda tergelincir dari langkan dan memukulnya dengan tulang kering atau lutut.

Pastikan untuk mempraktikkan ini di tepian rendah untuk membuatnya semudah mungkin dan kuasai pendaratan dua titik dan pendaratan empat titik sebelum Anda membawanya ke ketinggian. Dan jangan pernah melakukan ini di atas gedung jika tidak, Anda bisa berakhir seperti salah satu orang yang meninggal karena melakukan parkour di atas atap.

Lompat Derek.
Ini adalah langkah terakhir yang bisa dilakukan bagi seorang pegiat parkour pemula. Ini adalah langkah pertama untuk mempelajari lompatan presisi adalah menguasai lompatan derek. Lompatan derek mendarat di langkan dengan satu kaki di atas langkan dan kaki lainnya di sisi langkan.

Ini lebih mudah daripada mendarat dengan dua kaki karena Anda hanya perlu mengangkat satu kaki dan Anda dapat menggunakan kaki yang ada di sisi langkan untuk menyeimbangkan dan mencegah tergelincir.

Parkour atau lari gaya bebas merupakan kombinasi keahlian atletik dan pengembangan fisik. Olahraga ini sudah populer sejak 20 tahun ke belakang. Olahraga ini juga banyak dimintai oleh banyak pemuda-pemuda di berbagai belahan dunia.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Tak Hanya Lincah Parkour di Usia 70 Tahun, Kak Seto Kini Ketagihan Panjat Tebing