Bulutangkis Gagal Total di POM ASEAN

Reporter

Editor

Jumat, 19 Desember 2008 18:21 WIB

TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur: Di bawah tekanan suporter tuan rumah yang riuh rendah memadati stadion Badminton Cheras Kuala Lumpur, para pebulutangkis muda Indonesia mencoba peruntungan dengan menantang pemain-pemain tuan rumah Malaysia, Jumat (19/12).

Sayangnya, tiga finalis Indonesia yang bertanding gagal mempersembahkan emas tambahan bagi kontingen Garuda di ajang Pekan Olahraga Mahasiswa bergengsi tingkat mahasiswa ASEAN ini.

Kegagalan pertama dialami Fransisca Ratnasari yang menyerah kepada Julia Wong Pei Xian. Sempat tertinggal di set pertama 21-19, Julia memaksa Fransisca bermain tiga set dengan memenangkan set kedua 21-10.

Namun, Fransisca yang kendati unggul dalam bermain net akhirnya gagal merebut emas. Di set ketiga kembali pebulutangkis Malaysia itu yang menutup permainan dengan skor 21-15. Secara keseluruhan, Julian menang 19-21, 21-10, 21-15.

Sementara itu, pemain tunggal putra Indonesia yang merupakan rangking ketujuh pelatnas, Andreas Aditya Warman, juga harus mengalami kegagalan setelah ditundukkan Muhamad Arif Abdul Latif dua set langsung, 21-17, 21-18.

Setelah kalah di set pertama, Andreas sempat memberi harapan dengan lob dan smash tajam di awal set kedua. Ia pun langsung unggul 5-0. Namun Adit, begitu biasa ia dipanggil, sering membuat kesalahan sendiri di set ini.

Adit yang di semifinal pada Kamis lalu mengalahkan unggulan pertama Malaysia, semakin keteteran sehingga memudahkan Arif yang sebenarnya hanya pemain junior nomor dua Malaysia berhasil mengakhiri pertandingan.

Kegagalan Indonesia menjadi lengkap setelah harapan terkhir lewat ganda putra Fernando Kurniawan dan Lingga, juga diredam pasangan andalan tuan rumah, Muhamad Razif Abdul Latif dan Tan Wee Kiong, dua set langsung, 21-17, 21-17.

Menghadapi kegagalan ini, pelatih tim bulutangkis Indonesia Herawati Supandi menyatakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi penyebab kegagalan tim Indonesia kali ini, di antaranya kesalahan strategi dalam menurunkan pemain.

“Kami tidak menyangka Malaysia turun dengan kekuatan penuh. Rata-rata mereka menurunkan pemain junior nomor satu dan dua di negaranya, sedangkan Indonesia hanya menyertakan atlet pratama (atlit muda pelatnas) dan para pemain peringkat lima sampai sepuluh di kategori junior,” kata Herawati kepada Tempo yang langsung meliput pertandingan ini.

Selain itu ambisi Malaysia untuk menyapu bersih emas juga kentara sekali. Hal ini terbukti dengan tidak adanya drawing (undian) pertandingan. “Kami datang sudah ada jadwal, sehingga di penyisihan grup semua pemain kami bertemu Thailand, sedangkan pemain Malaysia bertemu Singapura,” ujar dia, mengeluh.

Sementara itu, manajer bulutangkis Indonesia Richardo menilai positif keikutsertaan pemain muda Indonesia kali ini. Menurut dia, para pemain muda Indonesia bisa banyak belajar di turnamen internasional.

“Kendala utama kami adalah jarangnya organisasi bulutangkis Indonesia mengirimkan pemain muda ke level satellite maupun grand prix, sehingga kelihatan sekali kurangnya pengalaman para pemain,” ucap Richardo.

Oleh sebab itu pula manajer Tim Merah-Putih ini berharap di bawah nakhoda baru Joko Santoso, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia akan lebih banyak lagi mengirimkan pemain-pemain muda ke level internasional.

SAFWAN AHMAD (KUALA LUMPUR)

Berita terkait

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

2 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

3 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

4 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

5 hari lalu

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

5 hari lalu

Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

8 hari lalu

Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

Dosen yang sebelumnya diduga jadi joki mahasiswa S2 FISIP Untan juga kerap memanfaatkan mahasiswa S1 dalam penulisan jurnal tanpa mencantumkan nama.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

10 hari lalu

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

11 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

11 hari lalu

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.

Baca Selengkapnya