Kemenlu Cina Sebut Ada Upaya Politisasi Kasus Pelecehan Seksual Peng Shuai

Selasa, 23 November 2021 21:05 WIB

Petenis Cina Peng Shuai menandatangani bola tenis berukuran besar pada upacara pembukaan kejuaraan tenis Fila Kids di Beijing, Minggu, 21 November 2021. (Twitter@qingqingparis | Reuters)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Cina meminta berbagai pihak untuk menghentikan politisasi atas masalah dugaan pelecehan seksual yang dialami Peng Shuai. Otoritas tersebut meminta berbagai pihak untuk tidak membesar-besarkan masalah bintang tenis asal Cina tersebut.

Keberadaan Peng, mantan petenis nomor satu dunia untuk nomor ganda, menjadi perhatian internasional selama hampir tiga pekan. Itu terjadi setelah dia mengunggah pesan di media sosial yang menyebut bahwa mantan Wakil Perdana Menteri China Zhang Gaoli telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya.

Dia muncul secara publik di Beijing, Sabtu lalu. Ia juga melakukan panggilan video dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach sehari setelahnya. Namun, Asosiasi Tenis Perempuan (WTA) menilai bahwa hal itu tidak mengurangi kekhawatiran tentang kondisi Peng.

Peneliti Amnesti Internasional Cina, Alkan Akad, juga mengatakan kepada Reuters, bahwa panggilan video itu tidak banyak meredakan kekhawatiran atas kondisi Peng. Ia bahkan menilai bahwa IOC telah membawanya memasuki wilayah berbahaya.

"Ini bukan masalah diplomatik," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, dalam konferensi pers pada Selasa, 23 November 2021, dikutip dari Reuters.

Advertising
Advertising

Dia juga menuduh bahwa Amnesty telah memiliki pandangan "anti-Cina". "Saya yakin semua orang melihat dia baru-baru ini menghadiri beberapa kegiatan publik dan juga melakukan panggilan video dengan Presiden IOC Bach. Saya berharap orang-orang tertentu dapat menghentikan membesar-besarkan dengan jahat, apalagi politisasi," kata Zhao.

Pada 2 November 2021, Peng memposting di media sosial Cina bahwa Zhang telah memaksanya melakukan hubungan seks dan mereka kemudian memiliki hubungan suka sama suka. Postingan itu segera dihapus tak lama setelah diunggah.

Baik Zhang maupun pemerintah Cina tidak mengomentari tuduhan Peng. Topik tersebut telah diblokir dari diskusi di internet Cina. Amerika Serikat, Prancis, Inggris dan banyak bintang tenis, termasuk Naomi Osaka, Serena Williams dan Billie Jean King semuanya menyatakan keprihatinan atas Peng, yang juga merupakan mantan atlet Olimpiade.

Isu tersebut terjadi saat Beijing sedang bersiap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada Februari mendatang. Kelompok hak asasi global telah menyerukan boikot Olimpiade dikarenakan catatan hak asasi manusia Cina yang dinilai buruk.

Baca juga : Bintang Tenis China Lama Menghilang, Akhirnya Muncul dalam Panggilan Video

Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

7 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

9 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

2 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

2 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya