Ada Kasus Pengaturan Skor di Kompetisi Basket IBL 2021, Begini Ceritanya
Reporter
Antara
Editor
Nurdin Saleh
Kamis, 30 Desember 2021 10:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pengaturan skor ditemukan dalam kompetisi Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2021. Enam pemain sudah dinyatakan terbukti terlibat praktik tersebut dan dihukum.
Lima dari pemain itu berasal dari klub Pacific Caesar Surabaya, yaitu Aga Siedartha, Arisanda, Gabriel Senduk, Yoseph Wijaya, dan Aziz Wardhana. Sedangkan satu pemain dari Bali United Basketball, Yerikho Tuasela.
Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah mengatakan bahwa sesuai peraturan IBL para pemain tersebut akan dijatuhi sanksi larangan bermain seumur hidup.
“Sesuai aturan IBL, jika terjadi hal seperti itu maka pemain mau terlibat langsung atau tidak, dia inisiator atau hanya ikut-ikutan, semua dinilai terlibat. Hingga mereka dikenai pasal yang sama, yakni larangan bermain seumur hidup di lingkup IBL dan denda Rp 100 juta," kata Junas dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Rabu.
Junas menyatakan baru menyampaikan kasus tersebut karena pengaturan skor merupakan isu sensitif. Akan tetapi, pengungkapan ini dinilai tetap diperlukan sebagai bagian dari efek jera bagi para pemain.
"Hal seperti ini pernah terjadi pada 2017 lalu, tetapi kami tidak diam. Begitu juga kali ini, kami buat tim, mendalami alurnya dan itu membutuhkan waktu. Kami ingin kompetisi ini berjalan dengan profesionalisme dengan dasar transparansi, jangan sampai meruntuhkan apa yang sedang kita bangun bersama,” kata dia.
Ia menambahkan bahwa pengaturan skor ini terbukti setelah tim melakukan pengecekan pada beberapa aspek, seperti statistik pemain dari setiap gimnya dibandingkan dengan musim sebelumnya, "play by play" dan kejanggalan yang ada.
Sementara itu, Ketua Badan Etik dan Hukum PP Perbasi Charles Bronson Siringoringo mengungkapkan bahwa pengaturan skor kali ini terjadi karena adanya permintaan dari pemain judi online.
“Apabila mereka bisa memenuhi target misalnya “pesanannya” kalah 10 bola maka mereka dapat uang dari para pemesan judi online. Jadi ini murni pesanan dari para pemain judi online, tidak ada arah klub tertentu yang memesan untuk mengalah. Ini murni pesanan perorangan dari pemain judi,” kata Charles.
Perwakilan Pasific Caesar Irsan Pribadi mengatakan bahwa pihaknya sudah mulai menaruh kecurigaan terhadap beberapa pemain sejak awal musim. Ia menyebut sekiranya ada lima sampai enam gim yang “dimainkan”.
Irsan mengatakan bahwa berdasarkan pengakuan dari para pemain, masalah keuangan menjadi motif mereka melakukan pengaturan skor.
“Selama pertandingan reguler di bubble, kami koordinasi rutin hingga mendapatkan bukti yang cukup dan pengakuan dari semua pemain. Kami mempertegas bahwa pemain bertindak atas inisiatif mereka, tidak ada manajemen, staf maupun pemain lain yang terlibat dalam match-fixing ini. Ini murni untuk kepentingan individu terutama alasan finansial,” tutur Irsan.
Selanjutnya: Apa Kata Ketua Perbasi?
<!--more-->
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) Danny Kosasih menegaskan bahwa tak ada ampun bagi pemain yang terlibat dalam pengaturan skor hasil pertandingan atau match fixing.
Pernyataan tersebut disampaikan Danny menanggapi kasus match fixing yang dilakukan enam pemain peserta Liga Bola Basket Indonesia (IBL) selama musim kompetisi 2021 lalu.
"Tak ada ampun lagi, mereka harus menjalani hukuman yang sudah dijatuhkan," kata Danny dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
Dia mengaku kecewa para terhukum tersebut tidak belajar dari pengalaman kasus serupa sebelumnya.
"Saya berharap hukuman kali ini membuat para pebasket semakin menjunjung sportivitas dan tidak lagi melakukan match fixing,” tegasnya.
Pengaturan skor oleh pemain IBL pertama kali dicurigai oleh manajemen klub Pacific Caesar Surabaya yang melihat adanya kejanggalan yang dilakukan oleh beberapa pemain di klub dalam beberapa pertandingan selama kompetisi IBL musim 2021 fase regular.
Setelah menerima laporan tersebut, pada Mei 2021 IBL bersama PP Perbasi membentuk tim untuk melakukan investigasi sampai pada akhirnya mendapatkan bukti serta pengakuan dari pihak-pihak yang terlibat.
Baca Juga: Timnas Indonesia Kalah 0-4 dari Thailand, Apa Kata Shin Tae-yong?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu