Kilas Balik Bulu Tangkis Olimpiade: Kisah Greysia Polii, Cordon, Kento Momota

Jumat, 31 Desember 2021 10:37 WIB

Greysia Polii / Apriyani Rahayu berfoto dengan peraih medali perak Chen Qingchen dan Jia Yifan dari Cina, dan peraih medali perunggu Kim So-Yeong dan Kong Hee-Yong dari Korea Selatan di podium Olimpiade Tokyo 2020, Jepang, Senin, 2 Agustus 2020. Greysia / Apri berhasil menang dengan dua set langsung 21-19, dan 21-15. REUTERS/Hamad I Muhammad

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap Olimpiade memiliki ceritanya sendiri. Namun, seri Tokyo 2020 berbeda. Semua perhatian tertuju pada Covid-19 dan dampaknya terhadap tontonan olahraga terbesar di dunia itu.

Di situasi itu, kejutan terjadi di cabang olahraga bulu tangkis. Berikut ringkasan kisah-kisah paling luar biasa di Tokyo 2020 di arena badminton.

1. Kejutan Kevin Cordon
Pencapaian terbaik Kevin di ajang besar terjadi di Kejuaraan Dunia 2011 ketika ia mengalahkan Chen Long. Namun, di Tokyo 2020, ia menampilkan permainan terbaiknya. Ia mampu mengatasi permainan Zhao Jianhua dan Heo Kwang-hee. Ia pun menembus babak semifinal dan menjadi capaian terbaik dalam karier bulu tangkisnya. Ia kalah di tangan Viktor Axelsen dan Anthony Sinisuka Ginting.

Pelatih bulu tangkis Guetemala asal Indonesia, Muamar Qadafi, bersama anak asuhnya Kevin Cordon yang berhasil menembus babak semifinal tunggal putra di Olimpiade 2020 Tokyo. (foto: Dok. Muamar Qadafi)

Advertising
Advertising

2. Dongeng Greysia Polii
Perjalanan Olimpiade 2020 berakhir menggembirakan bagi Greysia Polii di ujung kariernya. Bermain bersama Apriyani Rahayu di nomor ganda putri, mereka melakukan apa yang belum pernah dilakukan pasangan Indonesia, yaitu memenangkan medali emas Olimpiade.

Beberapa pemain dalam sejarah Olimpiade pasti telah melalui pembalikan nasib yang begitu dramatis. Di London 2012, Greysia, yang berpasangan dengan Meiliana Jauhari didiskualifikasi karena tidak memberikan upaya terbaik mereka di lapangan untuk menghindari lawan di fase berikutnya. Sembilan tahun sejak itu, dan dengan rekan Olimpiade ketiganya, Rahayu, Greysia berhasil berdiri di podium tertinggi Olimpiade Tokyo 2020.

3. Mimpi Buruk Jepang
Kebangkitan Jepang sebagai kekuatan bulu tangkis telah meningkatkan harapan di kalangan penggemar akan dominasinya di Tokyo. Namun, satu demi satu, wakil tuan rumah harus tersingkit. Jepang hanya berhasil memenangkan satu medali perunggu di ganda campuran.

Ekspresi Kento Momota saat melawan Heo Kwang-Hee dalam penyisihan grup Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, 28 Juli 2021. REUTERS/Leonhard Foeger

Kento Momota gagal lolos dari fase grup setelah kalah dari Heo Kwanghee. Penantang lainnya, Akane Yamaguchi, Nozomi Okuhara, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe dan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, tumbang sebelum mencapai babak semifinal. Jagoan ganda putri Jepang, Sayaka Hirota/Yuki Fukushima juga terganjal faktor cedera.

4. Kembalinya Tunggal Putri Cina
Kemenangan paling penting tunggal putri Cina dalam hampir satu dekade terakhir datang dalam lewat perjuangan keras Chen Yu Fei. Ia berhasil menang atas Tai Tzu Ying di final tunggal putri.

Sejak London 2012, Cina selalu gagal menjadi juara dalam enam Kejuaraan Dunia dan satu edisi Olimpiade. Ketika Tokyo 2020 tiba, wakil Cina tidak dianggap sebagai unggulan ketika mereka kalah bersaing dengan nama besar seperti Tai Tzu Ying, Pusarla V. Sindhu, Nozomi Okuhara, Akane Yamaguchi dan Ratchanok Intanon.

Pemain Cina, Chen Yufei, merebut emas tunggal putri Olimpiade Tokyo dengan mengalahkan Tai Tzu-Ying (Taiwan), 1 Agustus 2021. REUTERS/Leonhard Foeger

Terlebih lagi, wakil Cina harus absen dalam waktu yang lama di turnamen internasional. Tidak ada yang bisa menebak kekuatan Cina di nomor tunggal putri. Chen Yu Fei pun akhirnya menjawab keraguan tersebut ddengan memenangkan pertarungan sengit atas Tai Tzu Ying di final.

5. Keluar dari Bayang-bayang Unggulan
Menjelang perebutan medali emas Tokyo 2020, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping menelan kekalahan 10 kali dari 12 final dari rekan satu negaranya, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong. Di final Olimpiade Tokyo, mereka berhasil keluar dari bayang-bayang pasangan nomor satu dunia saat itu.

Lee Yang dan Wang Chi-Lin asal Taiwan merebut emas ganda putra bulu tangkis Olimpiade Tokyo. REUTERS/Lintao Zhang

6. Kejutan Lee Yang / Wang Chi Lin
Perjalanan Lee Yang dan Wang Chi-Lin menuju emas Olimpiade cukup kontras dengan peraih medali emas ganda putra masa lalu. Sebagian besar pemenang Olimpiade biasanya menjadi juara dunia terlebih dulu. Lee / Wang bahkan belum pernah memenangkan gelar World Tour Super 750 atau lebih hingga awal tahun 2021.

Namun, mereka berkembang pesat. Lee / Wang berhasil menyapu Asian Leg dengan gelar berturut-turut dalam tiga minggu di Thailand. Di Tokyo, mereka mengalahkan dua unggulan teratas asal Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

7. Cerita dari Pengungsi
Aram Mahmoud membuat sejarah baik untuk tanah airnya Suriah dan untuk Tim Pengungsi IOC. Dia berada dalam grup berat bersama Jonatan Christie dan Loh Kean Yew di Grup G. Orang Suriah itu memberikan catatan yang baik tentang dirinya sendiri meskipun kalah straight-game dari kedua lawannya.

Baca juga : 4 Peristiwa Kilas Balik Kesuksesan Indonesia Menjadi Juara Piala Thomas 2020

Berita terkait

Indonesia Runner-up Piala Uber 2024, Menpora Apresiasi Perjuangan Pemain yang Luar Biasa

1 jam lalu

Indonesia Runner-up Piala Uber 2024, Menpora Apresiasi Perjuangan Pemain yang Luar Biasa

Menpora Dito Ariotedjo mengapresiasi perjuangan dan pencapaian tim putri Indonesia dalam Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia Raih Perak Piala Uber Pertama dalam 16 Tahun, Para Pemain Tunggal Putri Paling Banyak Dipuji

4 jam lalu

Indonesia Raih Perak Piala Uber Pertama dalam 16 Tahun, Para Pemain Tunggal Putri Paling Banyak Dipuji

Setelah 16 tahun menanti, akhirnya tim bulu tangkis putri Indonesia membawa pulang medali Piala Uber.

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo Ingin Beri Bonus Tim Bulu Tangkis Indonesia yang Lolos ke Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024

6 jam lalu

Menpora Dito Ariotedjo Ingin Beri Bonus Tim Bulu Tangkis Indonesia yang Lolos ke Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024

Menpora Dito Ariotedjo menilai perjuangan wakil Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber 2024 patut diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

7 jam lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

7 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

8 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

8 jam lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

10 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

10 jam lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

11 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya