TEMPO.CO, Jakarta - Di kancah MotoGP, Andrea Dovizioso muungkin tidak setenar Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Jika Rossi dan Lorenzo berulang kali menjadi juara dunia, Dovizioso belum pernah sekalipun merasakan nikmatnya menjadi seorang kampiun.

Prestasi terbaik Dovizioso adalah berada di peringkat kedua MotoGP 2017, 2018, dan 2019. Dalam tiga kesempatan itu, dia kalah dari Marc Marquez.

Namun, pada MotoGP 2022, Dovizioso berpeluang melampaui rekor Rossi dan Lorenzo. Ia bisa jadi pembalap pertama yang menang dengan tiga pabrikan berbeda. "Itu benar-benar rekor yang bagus. Memang, tidak akan mudah, tapi apa salahnya bermimpi," kata Dovizioso dalam wawancara bersama jurnalis Antonio Russo dikutip dari Tuttomotoriweb.

Dovizioso meraih kemenangan perdananya di kelas MotoGP pada MotoGP Inggris 2009. Saat itu, dirinya masih membela Repsol Honda. Puncak kejayaan Dovizioso terjadi saat ia membela Ducati. Sejak mulai membela Skuad Borgo Panigale pada MotoGP 2013, ia berhasil mengemas 14 kemenangan.

Mulai MotoGP San Marino 2021, Dovizioso memperkuat tim satelit Yamaha. Kesempatan pertamanya memecahkan rekor itu sebenarnya datang musim lalu. Namun, dia terkendala proses adaptasi di atas YZR-M1. Kini, pembalap asal Italia berpeluang jadi pembalap pertama yang menang dengan tiga pabrikan.

Rossi dan Lorenzo sebenarnya punya peluang yang sama. Kala itu, Rossi berpeluang memecahkan rekor itu saat hengkang ke Ducati pada 2011. Namun, dua musim membela pabrikan Italia itu, Rossi gagal meraih kemenangan. Sedangkan Lorenzo juga melempem bersama Repsol Honda pada MotoGP 2019.

Maverick Vinales bakal mencontoh Marc Marquez

Aprilia menjadi salah satu tim dengan performa paling menawan dalam rangkaian tes pramusim MotoGP 2022. Dua pembalap Aprilia, Maverick Vinales dan Aleix Espargaro, mencatat waktu tercepat pada sesi shakedown yang digelar di Sirkuit Sepang pekan lalu.

Sedangkan pada sesi tes pramusim MotoGP di tempat yang sama, Espargaro mencatat waktu tercepat kedua dalam time sheet kombinasi. Vinales juga bertengger di peringkat kelima, yang menjadikan Aprilia satu-satunya pabrikan yang mampu menyetorkan dua pembalapnya di posisi lima besar.

Pembalap Aprilia Racing, Maverick Vinales, berhasil mencatat waktu tercepat pada hari kedua uji coba shakedown MotoGP Sepang, Malaysia, Selasa, 1 Februari 2022. dok.MotoGP

<!--more-->

Dengan hasil tersebut, optimisme meliputi Skuad Noale menjelang sesi tes pramusim kedua di Sirkuit Mandalika. "Feeling dari hasil tes Sepang cukup positif. Kami berkembang sangat banyak dibanding tahun lalu. Target kami bisa berlanjut secara bertahap sekaligus mencari kepercayaan diri yang hilang," ujar Vinales, dikutip dari GP One.

Terkait performa Aprilia RS-GP terbaru yang akan menjadi kuda besinya di MotoGP 2022, Vinales belum bisa berbicara banyak. Ia pun berencana menyontek strategi Marc Marquez dalam menemukan limit motornya jika pendekatan konvensional tidak berhasil. "Saya masih belum mengetahui batas kemampuan motor dan sampai di mana saya bisa menekannya," ujar Vinales.

"Mungkin, saya juga harus sering terjatuh seperti dia (Marquez). Yang paling penting adalah tidak sering terjatuh saat balapan. Kami datang ke Sepang dan melakukan pekerjaan bagus. Kami tak boleh berhenti dan harus mengikuti jalur ini karena masih banyak ruang yang bisa dikembangkan," tuturnya.

Hasil positif di Sepang membuat Vinales menemukan kembali motivasi menjelang MotoGP 2022. Ia juga mulai beranjak dari konflik internal dengan tim lamanya, Yamaha, pada musim lalu. "Itu menjadi semacam pendorong yang luar biasa. Saat Anda berada di depan, kepercayaan diri dan antusiasme individu pasti akan naik drastis," kata Vinales.

"Mungkin saya mengharapkan sesuatu yang lebih dari fastest lap selama rangkaian tes ini. Tetapi Aprilia RS-GP ini benar-benar mampu menunjukkan performa tinggi," kata Vinales.

Sesi tes pramusim di Sirkuit Mandalika dijadwalkan berlangsung pada 11-13 Februari 2022. Sedangkan balapan perdana MotoGP 2022 bakal dilaksanakan di Sirkuit Losail, Qatar pada 6 Maret nanti.

Darryn Binder mulai bisa beradaptasi

Setelah lima hari uji coba di kelas primer, Darryn Binder merasa adaptasinya dengan mesin MotoGP menjadi lebih baik. Binder, yang ambil bagian dalam tes shakedown MotoGP Sepang, adalah salah satu pembalap yang menyelesaikan jumlah lap terbanyak selama pengujian pra-musim sejauh ini.

"Jadi setelah lima hari saya merasa cukup baik. Setelah tiga hari pertama saya merasa sangat lelah, tubuh saya cukup sakit, tetapi setelah dua hari istirahat, saya merasa tubuh sekarang mulai beradaptasi. Setelah hari ini saya merasa cukup baik. Selangkah demi selangkah itu hanya akan menjadi lebih baik," kata Darryn dikutip dari Crash.

Musim 2022 menjadi langkah besar Darryn Binder. Ia mendapatkan promosi dari Moto3 ke MotoGP. Sebelumnya, hanya Jack Miller yang melakukannya pertama kali pada tahun 2015. Namun, Darryn perlu melakukan adaptasi lain seperti memahami kekuatan dan bobot motor, karakter ban Michelin, dan sistem rem dan elektroniknya.

Pembalap WithU RNF Racing Yamaha, Andrea Dovizioso dan Darryn Binder. (instagram/@rnfracingofficial)

Ia mengaku telah mendapat nasihat dari abangnya, Brad Binder, pembalap KTM. "Saya sudah berbicara sedikit dengan saudara saya tetapi tidak ada yang serius. Sarannya adalah teruslah mendorong, terus belajar, jangan melakukan sesuatu yang gila," kata Darryn yang bakal membela WithU Yamaha RNF.

"Saya sangat menikmatinya. Dia selalu memberi saya tip tentang bagaimana meningkatkan kinerja di MotoGP. Dia sangat membantu memberi saya saran dan saya sangat senang bisa bekerja dengannya," ujar Darryn Binder.

TUTTOMOTORIWEB | GPONE | CRASH | SKOR.ID

Baca juga : MotoGP Mandalika: Panitia Bakal Bangun Area Perkemahan dan Hotel Kapsul