Daniil Medvedev Resmi Jadi Petenis Nomor Satu, tapi Nasibnya Terancam

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Senin, 28 Februari 2022 20:34 WIB

Daniil Medvedev. REUTERS/Loren Elliott

TEMPO.CO, Jakarta - Daniil Medvedev menjadi petenis ke-27 yang mencapai peringkat nomor satu ATP, Senin, 28 Februari. Namun, karena invasi Rusia terhadap Ukraina ia terancam hilang dari turnamen internasional.

Medvedev itu mengumpulkan 8.615 poin pada pekan lalu. Ia melewati petenis Serbia Novak Djokovic dengan 8.465 poin yang telah memegang posisi teratas itu selama 361 pekan yang merupakan rekor paling lama untuk tenis putra.

"Tentu saja saya senang mencapai nomor satu. Itu tujuan saya sejak saya masih muda dan terutama tujuan saya belakangan ini," kata Medvedev dalam laman resmi ATP, Senin.

"Saya mendapat banyak pesan dari banyak orang dan dari petenis lain dan saya cuma ingin berterima kasih kepada semua orang atas dukungan besarnya."

Medvedev adalah petenis pertama di luar "Big Four" Djokovic, Roger Federer, Rafael Nadal dan Andy Murray yang memegang posisi teratas dalam 18 tahun, tiga pekan dan enam hari, sejak Andy Roddick pada 1 Februari 2004.

Terakhir kali ada nama baru untuk posisi teratas lebih dari lima tahun lalu ketika Murray menduduki peringkat satu dunia pada 7 November 2016.

Medvedev adalah orang Rusia ketiga yang mencapai prestasi tersebut setelah Yevgeny Kafelnikov dan Marat Safin. Kafelnikov menghabiskan enam pekan di puncak peringkat ATP dan Safin berada pada posisi teratas selama sembilan pekan.

Medvedev yang bertinggi badan 198cm adalah petenis tertinggi yang mendapatkan kehormatan tersebut dalam sejarah ATP Rankings.

Petenis berusia 26 tahun itu juga pemain tertua keenam yang mencapai peringkat satu dunia untuk pertama kalinya.

Telah dipastikan untuk mengklaim posisi teratas ketika Djokovic kalah, Kamis, pada perempat final Kejuaraan Tenis Dubai melawan Jiri Vesely, Medvedev pekan lalu mencapai semifinal Abierto Mexicano di Acapulco.

Sejumlah pencapaian terbesar Medvedev dalam perjalanan peringkat menuju nomor 1 dunia di antaranya adalah gelar Grand Slam pertamanya dalam US Open tahun lalu, trofi ATP Masters 1000 tahun lalu di Toronto, ATP Finals tahun ini dan perjalanan ke final turnamen Grand Slam keempatnya dalam Australian Open tahun ini.

Medvedev masuk 100 besar peringkat ATP pada November 2016 ketika berusia 20 tahun. Tahun berikutnya, dia bertanding dalam Final ATP Next Gen Intesa Sanpaolo perdana di Milan dan pada Juli 2019, dia masuk 10 Besar untuk pertama kalinya.

Medvedev telah memenangkan 13 gelar tingkat tur, termasuk empat gelar Masters 1000. Dia juga merebut trofi Nitto ATP Finals akhir musim yang bergengsi pada 2020.

Berikut peringkat ATP saat ini.
1. Daniil Medvedev (Rusia) 8615 poin (+1)
2. Novak Djokovic (Serbia) 8465 (-1)
3. Alexander Zverev (Jerman) 7515
4. Rafael Nadal (Spanyol) 6515 (+1)
5. Stefanos Tsitsipas (Yunani) 6445 (-1)
6. Andrey Rublev (Rusia) 5000 (+1)
7. Matteo Berrettini (Italia) 4928 (-1)
8. Casper Ruud (Norwegia) 3915
9. Felix Auger-Aliassime (Kanada) 3883
10. Hubert Hurkacz (Polandia) 3496 (+1)
11. Jannik Sinner (Italia) 3495 (-1)
12. Cameron Norrie (Inggris) 3325
13. Denis Shapovalov (Kanada) 3020 (+1)
14. Diego Schwartzman (Argentina) 2865 (-1)
15. Roberto Bautista Agut (Spanyol) 2480
16. Pablo Carreno Busta (Spanyol) 2220 (+1)
17. Reilly Opelka (AS) 2156 (+1)
18. Nikoloz Basilashvili (Georgia) 2121 (+1)
19. Carlos Alcaraz (Spanyol) 2061 (+1)
20. Taylor Fritz (AS) 2010 (-4).

Selanjutnya: Nasib Medvedev Terancam Gara-gara Invasi Rusia
<!--more-->

Invasi Rusia Bikin Medvedev Terancam

Petenis Rusia Daniil Medvedev yang asli warga Moskow mencapai puncak tenis putra ketika hari ini resmi menjadi petenis nomor satu dunia ATP. Namun, apa yang seharusnya menjadi hari kebanggaan bagi olahraga Rusia itu ditelan oleh invasi negaranya sendiri ke Ukraina.

Medvedev menjadi orang Rusia ketiga yang yang menduduki puncak klasemen dan pemain pertama di luar "empat besar" Novak Djokovic, Roger Federer, Rafael Nadal dan Andy Murray yang menduduki posisi teratas dalam 18 tahun terakhir.

Tetapi setelah dunia olahraga bersatu mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, meroketnya Medvedev ke puncak ini terjadi dalam waktu yang mungkin tidak tepat.

Minggu kemarin Federasi Tenis Ukraina Federasi Tenis Internasional (ITF) agar segera mengeluarkan Rusia dan Belarus dari organisasi ini serta melarang Rusia mengikuti turnamen tenis baik beregu maupun perseorangan.

Dalam sebuah surat yang dilihat Reuters, federasi tenis Ukraina itu melukiskan aksi Rusia dan Belarus di Ukraina selama empat hari terakhir itu sebagai aksi berdarah.

"Warga sipil sekarat, termasuk wanita dan anak-anak; infrastruktur sipil runtuh ... Ini perang skala penuh yang akan memundurkan negara kami beberapa dekade ke belakang," kata surat itu seraya menyebut tujuan invasi Rusia adalah semata "pemusnahan."

"Rusia dan Belarus tidak hanya berhak menggelar kompetisi internasional di wilayah mereka, tetapi juga tak boleh berpartisipasi dalam semua turnamen beregu dan perseorangan ITF di luar negeri," lanjut surat itu.

ITF menanggapi bahwa organisasi ini telah mengambil "tindakan cepat" dengan membatalkan semua turnamen tenis di Rusia tanpa batas waktu dan bahwa tidak ada turnamen ITF yang akan diadakan di Belarus selama 2022.

Pembatasan apa pun terhadap pemain Rusia secara individual yang meski terlihat tidak mungkin, bakal menciptakan keraguan mengenai partisipasi Medvedev dalam Grand Slam berikutnya, French Open, Mei nanti.

Menjelang penobatannya sebagai nomor satu dunia Medvedev menulis di Twitter untuk menyerukan perdamaian.

"Hari ini saya ingin berbicara atas nama setiap anak di dunia," kata dia seperti dikutip Reuters. "Mereka semua punya mimpi, hidup mereka baru saja dimulai, begitu banyak pengalaman menyenangkan yang bakal tiba."

"Itulah alasannya saya menyerukan perdamaian di dunia, demi perdamaian antarnegara. Anak-anak dilahirkan dengan kepercayaan batin di dunia, mereka sangat percaya kepada segala hal, kepada manusia, cinta, keselamatan, keadilan, kesempatan mereka untuk hidup."

"Mari bersatu dan menunjukkan kepada mereka bahwa itu benar, karena setiap anak tidak boleh berhenti bermimpi."

Pekan lalu, rekan Medvedev sesama petenis Rusia, Andry Rublev, yang juga peringkat tujuh dunia, menuliskan kata "No War Please" di atas lensa kamera TV dalam perjalanan menjuarai turnamen Dubai.

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" yang tidak ditujukan untuk menduduki wilayah, melainkan menghancurkan kemampuan militer Ukraina dan menangkap apa yang disebutnya para nasionalis berbahaya.

Empat petenis terkemuka Rusia dan Belarus masuk daftar peserta turnamen bergengsi Indian Wells bulan depan di California.

Di antara mereka adalah petenis putri nomor dua dunia putri Aryna Sabalenka dan nomor 16 dunia Victoria Azarenka yang mewakili Belarusia.

Baca Juga: Gerakan Atlet Global Tuntut IOC Bertindak terjadap Rusia dan Belarusia

Berita terkait

Tampil Lagi setelah Cedera, Rafael Nadal Kandas di Babak Kedua Barcelona Open 2024

21 hari lalu

Tampil Lagi setelah Cedera, Rafael Nadal Kandas di Babak Kedua Barcelona Open 2024

Rafael Nadal menelan kekalahan pertamanya setelah kembali bermain tenis akibat cedera. Ia taklukdari Alex de Minaur pada babak kedua Barcelona Open.

Baca Selengkapnya

Tampil Kembali di Barcelona Open, Rafael Nadal Ingin Nikmati Setiap Momen

23 hari lalu

Tampil Kembali di Barcelona Open, Rafael Nadal Ingin Nikmati Setiap Momen

Bintang tenis asal Spanyol, Rafael Nadal, mengatakan bahwa dapat kembali beraksi di Barcelona Open seperti mendapat hadiah.

Baca Selengkapnya

Petenis Danielle Collins Juarai Charleston Open, Raih Gelar Kedua Berturut-turut

31 hari lalu

Petenis Danielle Collins Juarai Charleston Open, Raih Gelar Kedua Berturut-turut

Petenis Amerika Danielle Collins memenangi pertandingan ke-13 berturut-turut dan gelar kedua berturut-turut dengan menjuarai Charleston Open.

Baca Selengkapnya

Resmi Berpisah dengan Miyu Kato, Aldila Sutjiadi Bakal Punya Tandem Baru Asal Amerika Serikat

37 hari lalu

Resmi Berpisah dengan Miyu Kato, Aldila Sutjiadi Bakal Punya Tandem Baru Asal Amerika Serikat

Perjalanan Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato ditutup dengan kekalahan di Charleston Open 2024.

Baca Selengkapnya

Novak Djokovic Jadi Petenis Peringkat 1 Dunia Tertua Sepanjang Sejarah, Pecahkan Rekor Roger Federer

38 hari lalu

Novak Djokovic Jadi Petenis Peringkat 1 Dunia Tertua Sepanjang Sejarah, Pecahkan Rekor Roger Federer

Novak Djokovic akan melampaui Roger Federer pada hari Minggu, saat berusia 36 tahun 321 hari.

Baca Selengkapnya

Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato Target Juara di Charleston Open 2024

38 hari lalu

Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato Target Juara di Charleston Open 2024

Petenis putri Indonesia Aldila Sutjiadi siap kembali berlaga di turnamen WTA 500 Charleston Open, South Carolina, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Danielle Collins Juarai Miami Open 2024, Torehkan Rekor dan Raih Pencapaian Tertinggi

39 hari lalu

Danielle Collins Juarai Miami Open 2024, Torehkan Rekor dan Raih Pencapaian Tertinggi

Petenis Amerika Serikat, Danielle Collins, berhasil menjuarai Miami Open 2024, dengan mengalahkan Elena Rybakina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Mantan Pelatih Novak Djokovic, Goran Ivanisevic

41 hari lalu

Mengenal Mantan Pelatih Novak Djokovic, Goran Ivanisevic

Novak Djokovic mengumumkan perpisahannya dengan pelatih Goran Ivanisevic setelah kerja sama selama 5 tahun

Baca Selengkapnya

Berpisah dengan Sang Pelatih Goran Ivanisevic, Novak Djokovic Tulis Pesan Mengharukan di Instagram Miliknya

42 hari lalu

Berpisah dengan Sang Pelatih Goran Ivanisevic, Novak Djokovic Tulis Pesan Mengharukan di Instagram Miliknya

Novak Djokovic mengumumkan perpisahannya dengan sang pelatih Goran Ivanisevic lewat unggahan di Instagram miliknya pada Rabu, 27 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Aldila Sutjiadi Kandas di Babak Kedua Tenis Miami Open 2024, Berharap Lebih Baik di Charleston Open

43 hari lalu

Aldila Sutjiadi Kandas di Babak Kedua Tenis Miami Open 2024, Berharap Lebih Baik di Charleston Open

Aldila Sutjiadi membidik hasil lebih baik pada turnamen WTA 500 Charleston Open, setelah langkahnya di Miami Open 2024 terhenti di babak kedua.

Baca Selengkapnya