Petenis Rusia Dilarang Tampil di Wimbledon

Reporter

Antara

Rabu, 20 April 2022 14:37 WIB

Petenis Rusia Daniil Medvedev mengembalikan bola Tommy Paul dalam babak kedua tungga putra French Open di Roland Garros, Paris, 2 Juni 2021. (AFP/MARTIN BUREAU)

TEMPO.CO, Jakarta - Penyelenggara Wimbledon memutuskan untuk melarang atau tidak mengizinkan petenis asal Rusia mengikuti turnamen grand slam ketiga musim ini, Wimbledon. Keputusan itu merupakan respons atas invasi Rusia ke Ukraina.

All England Club menjadi organisasi tenis pertama yang menolak pemain asal Rusia secara langsung. Sebelumnya, tur ATP dan WTA dan Federasi Tenis Internasional telah mengizinkan petenis Rusia dan Belarus untuk terus berkompetisi. Mereka hanya melarang penggunaan bendera nasional atau memutar lagu kebangsaan.

Tak hanya Wimbledon sebenarnya, para petenis Rusia juga telah dilarang mengikuti kompetisi tim seperti Piala Davis dan Piala Billie Jean King.
Keputusan itu akan menghalangi peringkat dua dunia Daniil Medvedev dan peringkat delapan dunia Andrey Rublev untuk bersaing dalam sektor putra Wimbledon.

Rublev menjadi sorotan pada bulan lalu ketika dia menulis 'Tolong Jangan Perang' di lensa kamera televisi setelah memenangi pertandingan di Dubai.

Di sektor putri ada 3 petenis yang terkena dampak dari kebijakan tersebut. Mereka adalah Anastasia Pavlyuchenkova (peringkat 15 dunia), Daria Kasatkina (peringkat 26), dan Veronika Kudermetova (peringkat 29).

Sejauh ini sikap larangan tampil di Wimbledon baru sebatas menyasar petenis Rusia. Panitia tidak secara jelas menyebutkan apakah petenis Belarus juga dilarang. Sebab, dalam konteks invasi Rusia ke Ukraina, Belarus merupakan pihak yang mendukung perang.

Tercatat ada 2 petenis putri dari Belarus. Mereka adalah Aryna Sabalenka (peringkat 4 dunia), dan Victoria Azarenka (peringkat 18).

Belum lama ini dilaporkan bahwa pemerintah Inggris sedang berkoordinasi dengan asosiasi tenis lapangan rumput Inggris untuk mempertimbangkan larangan atlet Rusia di Wimbledon.

"Kami sedang dalam dialog yang sangat dekat dengan All England Club, pemerintah dan tur," ujar Kepala Eksekutif Asosiasi Tenis Lapangan Tumput (LTA) Steve Lloyd.

"Kami sangat menyadari sentimen publik di area ini. Kami mencoba untuk menavigasi seperti apa yang perlu terlihat dalam acara musim panas di Inggris tahun ini," tutur Lloyd soal turnamen Wimbledon yang dijadwalkan bergulir pada 27 Juni 2022.

Baca: Serena Williams Beri Isyarat Bakal Comeback di Grand Slam Wimbledon

Advertising
Advertising

Berita terkait

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

7 jam lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

10 jam lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

1 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

2 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

3 hari lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

4 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

5 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

5 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

6 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

6 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya