TEMPO Interaktif, Jakarta: Tim Indonesia meraih kemenangan di hari pertama kualifikasi kejuaraan dunia tenis beregu putri, Piala Federasi, di Perth, Australia, Rabu (4/1). Indonesia unggul 2-1 atas tim Uzbekistan, yang juga berada satu divisi dengan Indonesia.
Sayangnya, pada partai kedua, Uzbekistan mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Petenis unggulan Uzbekistan Akgul Amanmuradova membalas kekalahan timnya dengan melibas Sandy Gumulya. Meski demikian, Akgul tidak meraih kemenangannya dengan mudah. Sandy sempat menahan Akgul di set kedua dengan unggul 6-3. Sayangnya, Akgul masih terlalu tangguh bagi Sandy dan mampu menang 6-2, 3-6, 6-1.
Pada partai penentuan, pasangan ganda Sandy Gumulya/Ayu Fani Damayanti mampu mengantarkan Indonesia menang 2-1. Mereka bisa melibas pasangan Akgul Amanmuradova/Albina Khabibulina 6-4, 7-6 (7-5).
Manager tim Indonesia, Paquita Widjaja, mengaku hasil yang ditorehkan putri-putri Indonesia itu sudah sangat baik. “Jujur saja, sangat berat peluang kita untuk menang. Setelah 1-1, saya rasa peluangnya semakin terbuka lebar,” katanya dalam siaran pers yang diberikan Pengurus Besar Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PB Pelti).
Pada hari kedua, Indonesia akan berhadapan dengan tim India. Di atas kertas, kedua tim diperkuat oleh petenis yang memiliki peringkat yang hampir sama. India bahkan hanya diperkuat oleh tiga petenis setelah Sania Mirza memutuskan untuk mundur akibat cedera yang sedang dialaminya. Padahal, Mirza – peringkat 100 dunia - merupakan andalan India.
Adapun Paquita tidak terlalu berbicara banyak tentang peluang kemenangan anak-anak asuhnya menghadapi tim India. “Mudah-mudahan saja bisa menang lagi,” katanya dalam pesan singkat telepon selulernya kepada Tempo.
Pada hari pertama, India harus menelan kekalahan telak 3-0 atas Selandia Baru. Pada partai pertama, petenis India Rushmi Chakravarthi dikalahkan petenis New Zealand Diane Hollands 3-6, 0-6. Kekalahan pun harus kembali dirasakan setelah Ankita Bhambri dilibas Marina Erakovic 3-6, 2-6. Keunggulan 3-0 menjadi milik Selandia Baru, setelah pasangan Marina Erakovic/Kairangi Vano menang 6-2, 6-3 atas Ankita Bhambri/Sanaa Bhambri.
EZTHER LASTANIA
Sayangnya, pada partai kedua, Uzbekistan mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Petenis unggulan Uzbekistan Akgul Amanmuradova membalas kekalahan timnya dengan melibas Sandy Gumulya. Meski demikian, Akgul tidak meraih kemenangannya dengan mudah. Sandy sempat menahan Akgul di set kedua dengan unggul 6-3. Sayangnya, Akgul masih terlalu tangguh bagi Sandy dan mampu menang 6-2, 3-6, 6-1.
Pada partai penentuan, pasangan ganda Sandy Gumulya/Ayu Fani Damayanti mampu mengantarkan Indonesia menang 2-1. Mereka bisa melibas pasangan Akgul Amanmuradova/Albina Khabibulina 6-4, 7-6 (7-5).
Manager tim Indonesia, Paquita Widjaja, mengaku hasil yang ditorehkan putri-putri Indonesia itu sudah sangat baik. “Jujur saja, sangat berat peluang kita untuk menang. Setelah 1-1, saya rasa peluangnya semakin terbuka lebar,” katanya dalam siaran pers yang diberikan Pengurus Besar Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PB Pelti).
Pada hari kedua, Indonesia akan berhadapan dengan tim India. Di atas kertas, kedua tim diperkuat oleh petenis yang memiliki peringkat yang hampir sama. India bahkan hanya diperkuat oleh tiga petenis setelah Sania Mirza memutuskan untuk mundur akibat cedera yang sedang dialaminya. Padahal, Mirza – peringkat 100 dunia - merupakan andalan India.
Adapun Paquita tidak terlalu berbicara banyak tentang peluang kemenangan anak-anak asuhnya menghadapi tim India. “Mudah-mudahan saja bisa menang lagi,” katanya dalam pesan singkat telepon selulernya kepada Tempo.
Pada hari pertama, India harus menelan kekalahan telak 3-0 atas Selandia Baru. Pada partai pertama, petenis India Rushmi Chakravarthi dikalahkan petenis New Zealand Diane Hollands 3-6, 0-6. Kekalahan pun harus kembali dirasakan setelah Ankita Bhambri dilibas Marina Erakovic 3-6, 2-6. Keunggulan 3-0 menjadi milik Selandia Baru, setelah pasangan Marina Erakovic/Kairangi Vano menang 6-2, 6-3 atas Ankita Bhambri/Sanaa Bhambri.
EZTHER LASTANIA
