Kejutan Tim Putri Bulu Tangkis Indonesia di Piala Uber 2022 Jadi Sorotan
Reporter
Tempo.co
Editor
Arkhelaus Wisnu Triyogo
Kamis, 12 Mei 2022 04:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tim putra bulu tangkis Indonesia mungkin menjadi salah satu favorit juara di Piala Thomas atau Thomas Cup 2022, tetapi tim putri telah berhasil menjadi pusat perhatian dalam perjalanan di ajang Piala Uber 2022. Komposisi pemain berusia muda dan hampir tidak dikenal di arena bulu tangkis dunia menjadi penyebabnya.
Pemain tunggal terbaik Indonesia di Piala Uber, Komang Ayu Cahya Dewi, kini berada di peringkat 203 dunia. Di Indonesia, ia adalah atlet ranking sembilan di nomor tunggal putri. Selain itu, Aisyah Sativa Fatetani, yang sering diplot menjadi tunggal kedua, bertengger di ranking 329 dunia.
Adapun Bilqis Prasista, tunggal ke-3 Indonesia, hanya berada di peringkat 333 dunia. Beberapa pasangan ganda mungkin lebih dikenal, tetapi nama lain seperti Melani Mamahit, Tryola Nadia, Lanny Tria Mayasari dan Jesita Putri Mayasari, belum terlihat di level elite.
Namun, kalah peringkat dan kurangnya pengalaman tak tampak dalam pertandingan fase grup A Piala Uber 2022. Kemenangan Bilqis Prasista atas Akane Yamaguchi dan kemenangan Komang Ayu Cahya Dewi atas Yvonne Li dari Jerman berhasil mengejutkan banyak pecinta bulu tangkis.
“Tidak ada yang mustahil begitu berada di lapangan bulu tangkis. Apa pun bisa dicapai. Saya tidak menyangka akan mengalahkan peringkat satu dunia, tetapi saya memiliki cukup kepercayaan diri bahwa yang terbaik akan memberi saya sesuatu,” kata Bilqis, pemain berusia 18 tahun, usai mengalahkan Akane Yamaguchi 21-19 21-19.
Dengan nama-nama seperti Gregoria Mariska Tunjung, Putri Kusuma Wardani dan Apriyani Rahayu yang bakal tampil di SEA Games 2021 Vietnam, skuad muda Piala Uber berhasil memetik kemenangan 5-0 atas Prancis dan Jerman. Meskipun masih harus dilihat seberapa jauh mereka dapat melaju, satu tempat di babak perempat final merupakan pencapaian yang patut dipuji.
Tim pelatih PBSI mengakui salah satu alasan menurunkan pemain muda di Uber Cup sebagai ajang mempersiapkan atlet untuk berkompetisi di level dunia pada masa mendatang. “Kami mencoba tim muda ini agar mereka bisa merasakan tekanan dari Piala Uber, jadi lain kali mereka akan lebih siap,” kata manajer tim Hendro Santoso dikutip dari BWF Badminton.
“Putri KW dan senior lainnya sedang mempersiapkan diri untuk SEA Games. Piala Uber juga penting, tapi kami punya tujuan, mereka ingin medali emas di SEA Games. Tim Piala Uber juga memiliki kualitas yang sama. Banyak dari mereka masih sangat muda, jadi kami ingin mempersiapkan untuk masa depan.”
“Saya telah mengatakan kepada mereka untuk mempercayai diri mereka sendiri. Saya memberi tahu mereka bahwa Anda memiliki kemampuan dan capaian. Mereka semua sama-sama berbakat,” ujar Hendro menambahkan.
Adapun pelatih tunggal putri Marico Harda menyebut Komang Ayu Cahya Dewi sebagai salah satu pemain yang menjanjikan di masa depan. “Sebagai pelatih tunggal putri saya yakin mereka semua akan mendapatkan pengalaman yang baik di turnamen ini. Banyak dari mereka adalah debutan di Piala Uber, dan mereka harus membangun kepercayaan diri mereka."
“Ini sebagai persiapan Komang sebagai pemain generasi penerus. Kami percaya bahwa dia akan menjadi pemain terbaik Indonesia berikutnya. Saya pikir dia akan melakukannya dengan cukup baik di masa depan,” ujar Marico.
BWFBADMINTON | ANTARA
Baca juga : Piala Uber: Kata Bilqis Prasista Usai Bikin Kejutan dengan Tekuk Akane Yamaguchi
