Ogilvy bermain dalam 66 holes dan membukukan catatan total 25 di bawah par. Pegolf sensasional seperti Rory McIlroy dan Stewart Cink harus dilalui pegolf berusia 31 tahun ini agar bisa mencapai final. Pada babak final pun, casey tidak mendapatkan kesempatan untuk merebut gelar juara. “Satu hal yang akan saya ingat adalah saya bisa mengalahkan beberapa pegolf terbaik, dan saya bisa mengalahkannya dengan baik,” katanya.
Sejak sesi pertama di babak final, Ogilvy dapat bermain dengan sangat baik. Memimpin 3-up, Ogilvy pun terus menahan Casey sampai akhir sesi kedua. “Siang ini dia mampu membuat tiga birdie pada delapan hole pertama dan saya tertinggal dua hole. Ogilvy memang luar biasa,” kata Casey.
Ogilvy mengakui memang minggu ini sedang berada dalam performa terbaiknya. “Mungkin memang begitu, apalagi setelah tahun lalu saya hanya berada di urutan 33,” katanya. Tahun lalu, Ogilvy tidak mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya setelah langsung tersingkir di babak pertama.
Bahkan, saat pertama kali Ogilvy meraih gelar juara turnamen ini di tahun 2006, Ogilvy harus memaksakan diri bermain dalam hole tambahan di empat pertandingan pertama. Dalam pertarungan di The Ritz-Carlton Golf Club kali ini pertarungan yang cukup berat dialaminya di babak dua saat berhadapan dengan pegolf Jepang Shingo Katayama.
Ogilvy kini berhak atas hadiah sebesar US $ 1,4 juta (setara Rp 17 miliar) dan melengkapi koleksi tiga kemenangan dari tujuh turnamen yang telah diikutinya. Dua kemenangan lainnya diraih di Kapalua serta pada ajang Australian PGA Championship.
Berkat kemenangannya kali ini, Ogilvy merangkat naik ke peringkat empat dunia. Kemenangan ini sekaligus menjadi kemenangan ketiga miliknya di ajang World Golf Championship. Dua pekan lagi, Ogilvy akan mempertahankan gelar juaranya di turnamen CA Championship di Doral.
AP | EZTHER LASTANIA