Survei Piala Dunia 2022: FIFA Dapat Dukungan untuk Bayarkan Kompensasi Pekerja Migran di Qatar

Reporter

Kamis, 15 September 2022 14:21 WIB

Logo Piala Dunia 2022. (foto: qatarliving.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Mayoritas penggemar sepak bola dari 15 negara mendukung FIFA memberikan kompensasi kepada pekerja migran di Qatar. Amnesty International menyatakan bahwa pemberian kompensasi itu dilakukan setelah adanya dugaan pelanggaran hak asasi manusia selama persiapan Piala Dunia 2022.

Survei YouGov terhadap lebih dari 17.000 penggemar dari 15 negara, dengan 10 di antaranya adalah negara Eropa, menunjukkan bahwa 73 persen responden mendukung proposal tersebut. Sebanyak 10 persen menyatakan bakal menentangnya.

Selain itu, sebanyak 67 persen juga mengatakan Asosiasi Sepak Bola harus berbicara secara terbuka tentang masalah hak asasi manusia seputar Piala Dunia di Qatar serta meminta kompensasi untuk pekerja migran.

"Di seluruh dunia, orang-orang bersatu dalam keinginan mereka untuk melihat FIFA melangkah dan menebus penderitaan yang dialami oleh pekerja migran di Qatar," kata Steve Cockburn, Kepala Keadilan Ekonomi dan Sosial Amnesty International, dikutip dari Reuters.

"Masa lalu tidak dapat dibatalkan, tetapi program kompensasi adalah cara yang jelas dan sederhana bahwa FIFA dan Qatar dapat memberikan setidaknya beberapa ukuran ganti rugi kepada ratusan ribu pekerja yang memungkinkan turnamen ini digelar," ujar dia menambahkan.

Adapun FIFA mengatakan berbagai langkah telah diterapkan dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan perlindungan bagi pekerja di Qatar. "FIFA mencatat jajak pendapat yang dilakukan atas nama Amnesty International, yang menampilkan responden dari 10 negara di Eropa dan lima negara dari seluruh dunia," kata badan sepak bola tertinggi di dunia itu, dalam sebuah pernyataan.

"Responden mungkin tidak sepenuhnya menyadari langkah-langkah yang diterapkan dalam beberapa tahun terakhir oleh FIFA dan mitranya di Qatar untuk melindungi pekerja yang terlibat dalam pengiriman Piala Dunia FIFA Qatar 2022."

Advertising
Advertising

Pada bulan Mei lalu, Amnesty dan kelompok hak asasi lainnya meminta FIFA untuk menyisihkan US$ 440 juta untuk memberikan kompensasi kepada pekerja migran di Qatar atas pelanggaran hak asasi manusia. FIFA menyatakan sedang menilai argumentasi Amnesty dan telah memberi kompensasi kepada sejumlah pekerja. Alokasi kompensasi mencapai US$ 22,6 juta atau setara Rp 336,6 miliar pada Desember 2021.

Pemerintah Qatar telah mengatakan bahwa masih memproses pembayaran upah tenaga kerja yang menyiapkan seluruh infrastruktur Piala Dunia 2022. Namun, mereka membantah laporan Amnesty tahun 2021 yang menyebutkan bahwa ribuan pekerja migran masih dieksploitasi.

Amnesty juga meminta FIFA dan Qatar untuk membuat program remediasi untuk mengganti upah yang belum dibayar, biaya perekrutan yang dibayarkan oleh ratusan ribu pekerja dan kompensasi untuk cedera dan kematian.

"Program harus ditetapkan, dan pertemuan awal diadakan antara pemangku kepentingan utama, sebelum turnamen dimulai pada 20 November 2022," kata Amnesty dala keterangan tertulisnya. Organisasi ini juga menilaibahwa pekerja dan serikat pekerja harus terlibat dalam program tersebut. "Program ini juga harus mendukung inisiatif untuk melindungi hak-hak pekerja di masa depan."

Baca juga : Profil 3 Pemain Andalan Timnas Amerika Serikat di Piala Dunia 2022 Qatar

Berita terkait

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

11 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia Antarklub 2025 Pakai Format Baru: Ini 24 Tim yang Sudah Lolos, Slot UEFA Sudah Terpenuhi

11 hari lalu

Piala Dunia Antarklub 2025 Pakai Format Baru: Ini 24 Tim yang Sudah Lolos, Slot UEFA Sudah Terpenuhi

Piala Dunia Antarklub 2025 alias FIFA Club World Cup 2025 akan memakai format baru, diikuti 32 tim. Ini daftar yang sudah lolos.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

12 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya

FIFA Jatuhi Sanksi Larangan Transfer Pemain untuk PSM Makassar dan PSS Sleman, Susul Persija Jakarta

13 hari lalu

FIFA Jatuhi Sanksi Larangan Transfer Pemain untuk PSM Makassar dan PSS Sleman, Susul Persija Jakarta

PSM Makassar dan PSS Sleman menyusul Persija Jakarta serta empat klub Indonesia lainnya yang terkena hukuman FIFA soal larangan transfer pemain.

Baca Selengkapnya

Setahun Lalu Kisruh Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Ganjar dan Wayan Koster Menolak

14 hari lalu

Setahun Lalu Kisruh Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Ganjar dan Wayan Koster Menolak

Piala Dunia U-20 2023 gagal dilaksanakan di Indonesia. Pro-kontra terus terjadi hingga akhir Maret 2023, Ganjar dan Wayan Koster di barisan penolak.

Baca Selengkapnya

FIFA Rilis Daftar 5 Calon Bintang di Piala Asia U-23 2024, Ada Nama Rizky Ridho

16 hari lalu

FIFA Rilis Daftar 5 Calon Bintang di Piala Asia U-23 2024, Ada Nama Rizky Ridho

FIFA memuji kepemimpinan Rizky Ridho yang diprediksi akan berperan penting dalam performa Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BP2MI Marah karena Barang Bawaan Pekerja Migran Ditahan, Apa Tugas dan Fungsi BP2MI?

20 hari lalu

Kepala BP2MI Marah karena Barang Bawaan Pekerja Migran Ditahan, Apa Tugas dan Fungsi BP2MI?

Kepala BP2MI belum lama ini marah-marah karena mendapati barang bawaan pekerja migran ditahan dan diaca-acak di pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Fraksi PKS Kritik Barang Impor Kiriman Pekerja Migran yang Tertahan

20 hari lalu

Anggota DPR Fraksi PKS Kritik Barang Impor Kiriman Pekerja Migran yang Tertahan

Kurniasih Mufidayati mengkritik tertahannya barang impor kiriman pekerja migran Indonesia (PMI) yang tertahan di Tanjung Mas, Semarang.

Baca Selengkapnya

Politikus PAN Tuding Balik Benny Rhamdani Soal Barang Pekerja Migran yang Tertahan

21 hari lalu

Politikus PAN Tuding Balik Benny Rhamdani Soal Barang Pekerja Migran yang Tertahan

Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay menuding balik Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengenai aturan yang membuat barang pekerja migran tertahan di gudang.

Baca Selengkapnya